Logo
>

Jateng secara YoY Mengalami Inflasi 3,27 Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jateng secara YoY Mengalami Inflasi 3,27 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada bulan April 2024 mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 3,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,67. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 4,87 persen dengan IHK mencapai 109,37.

    Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, inflasi yoy disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran.

    Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 8,20 persen, pakaian dan alas kaki naik 1,44 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,29 persen.

    “Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,91 persen, kesehatan naik 1,77 persen, transportasi naik 1,25 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,19 persen, dan pendidikan naik 1,92 persen,” tulis BPS Jateng dalam rilisnya yang dikutip, Kamis, 2 Mei 2024.

    Selain itu, kenaikan juga terjadi di sektor penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar naik 2,42 persen dan perawatan pribadi serta jasa lainnya naik 3,75 persen.

    Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen.

    Selain itu, inflasi secara month to month (m to m) pada bulan April 2024 di Jateng mencapai 0,20 persen, dan tingkat inflasi year to date (y to d) sebesar 1,29 persen.

    Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada bulan April 2024 meliputi beras, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), nasi dengan lauk, gula pasir, tomat, tempe, mobil, minyak goreng, pisang, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).

    Selain itu juga angkutan antar kota, telur ayam ras, tarif air minum PAM, angkutan udara, tahu mentah, dan daun bawang.

    Sedangkan komoditas yang menyebabkan deflasi meliputi telepon seluler, bensin, cabai rawit, dan ikan bandeng/ikan bolu.

    Dan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar secara m to m meliputi bawang merah, emas perhiasan, angkutan antar kota, bawang putih, minyak goreng, tarif kereta api, tomat, bayam, nasi dengan lauk, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

    Sementara komoditas yang menyebabkan deflasi m to m meliputi beras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan buncis.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi