Logo
>

Jelang Imlek, ini Sektor Paling Menarik di Tahun Naga Kayu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jelang Imlek, ini Sektor Paling Menarik di Tahun Naga Kayu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tidak lama lagi, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang akan tiba pada Sabtu, 10 Februari 2024.

    Tahun Baru Imlek 2024 ini akan menjadi Tahun Naga Kayu, demikian menurut Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee, yang menilai bahwa tahun Naga Kayu akan membawa dampak positif terhadap saham-saham yang terkait dengan elemen api, kayu, dan logam.

    Kombinasi Naga dan elemen api diprediksi akan menciptakan fluktuasi yang signifikan di pasar saham dan reksadana sepanjang tahun 2024. Dengan demikian, pelaku pasar dapat mempertimbangkan strategi trading jangka pendek, ungkap Hans melansir Kontan, Kamis (1/2/2024)

    Menurut Hans, saham-saham di sektor teknologi dan media termasuk dalam kategori elemen api. Faktor pendukungnya mencakup suku bunga yang berpotensi turun dan kemajuan inovasi baru, terutama dalam konteks mendekati pemilihan umum (pemilu), yang dapat menguntungkan saham-saham tersebut.

    Elemen kayu, di sisi lain, dianggap akan memberikan dampak positif terhadap saham-saham properti. Dukungan ini didasarkan pada potensi penurunan suku bunga dan tingginya harga komoditas, yang pada gilirannya menjaga daya beli masyarakat.

    Sementara itu, elemen logam diprediksi akan memberikan dampak positif pada sektor emas, pertambangan, dan perbankan. Harga emas didorong oleh ketidakpastian dalam tensi geopolitik di wilayah Rusia-Ukraina dan Timur Tengah, sementara perbankan didukung oleh pemulihan ekonomi.

    Dengan berbagai faktor ini, Hans merekomendasikan alokasi portofolio bagi investor agresif dengan komposisi 50 persen saham, 40 persen obligasi, dan 10 persen kas. Bagi investor moderat, ia menyarankan alokasi 30 persen saham, 60 persen obligasi, dan 10 persen kas. Sedangkan bagi investor konservatif, alokasi yang direkomendasikan adalah 30 persen saham, 40 persen obligasi, dan 30 persen kas.

    Financial planner & penggemar kripto, Aidil Akbar Madjid, menambahkan pandangannya terkait tahun Naga Kayu ini. Ia memprediksi bahwa harga emas akan mengalami kenaikan, mengingat dalam sejarah Tionghoa, emas memiliki makna kemakmuran.

    Aidil menjelaskan bahwa jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga, harga obligasi akan naik, seiring dengan kenaikan harga emas yang terkait dengan nilai tukar dolar. Meskipun harga saham masih bergantung pada momentum pemilihan umum (pemilu), Aidil melihat bahwa posisi ini akan membaik jika suku bunga turun.

    Menurut Aidil, alokasi portofolio sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing individu. Bagi investor agresif, ia merekomendasikan alokasi 30 persen emas, 35 persen obligasi, dan sisanya 35 persen dalam bentuk saham.

    Sedangkan untuk investor moderat, deposito dan emas sebaiknya mendapatkan alokasi sebesar 30 persen, obligasi 50 persen, dan saham 20 persen. Terakhir, untuk investor konservatif, Aidil merekomendasikan alokasi 80 persen pada perbankan dan emas, serta 20 persen pada obligasi.

    Dalam konteks sektor yang dianggap menguntungkan di tahun ini, Aidil menyebut sektor teknologi, properti, dan pertambangan sebagai sektor yang berpotensi memberikan hasil positif.

    Hans, sementara itu, mengidentifikasi sektor teknologi dan media, seperti saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sebagai sektor yang berpotensi memberikan keuntungan. Selain itu, sektor properti yang mencakup PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Puradelta Lestari (DMAS), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga dinilai beruntung. Sektor emas dan pertambangan, termasuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), juga diprediksi akan mengalami perkembangan positif.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi