Logo
>

Jelang KTT OPEC+, Harga Minyak Melemah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jelang KTT OPEC+, Harga Minyak Melemah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak melemah pada Rabu 3 April 2024, menjelang pertemuan OPEC+ dan keputusan Departemen Energi AS terkait pengisian kembali stok di SPR. Meskipun begitu, rilis data ekonomi China dan laporan API memberikan dukungan pada harga minyak.

    Tim Research and Development ICDX menyatakan bahwa Departemen Energi AS pada hari Selasa mengumumkan keputusan untuk tidak melanjutkan pembelian minyak sebanyak 3 juta barel untuk mengisi kembali lokasi Cadangan Minyak Strategis (SPR) di Louisiana.

     “Rencana pengiriman minyak yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus dan September telah diumumkan pada pertengahan Maret,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Rabu 3 April 2024.

    Tim Research and Development ICDX menjelaskan, pengumuman tersebut diambil pasca harga minyak jenis WTI pada hari Selasa menembus di atas level US$85 per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober. Sedangkan target terakhir yang ditetapkan untuk pembelian kembali adalah di level US$79 per barel atau lebih rendah, meskipun dalam pembelian terbarunya sebesar 2,8 juta barel pada akhir bulan lalu harga minyak berada di level sekitar US$81 per barel.

    Sementara itu, komite pemantauan bersama tingkat menteri (JMMC) kemungkinan tidak akan merekomendasikan perubahan kebijakan produksi minyak apa pun dalam pertemuan hari ini yang dijadwalkan pada pukul 11:00 GMT, ungkap lima sumber dari OPEC+, karena harga minyak telah mencapai US$89 per barel, level tertinggi tahun ini.

    Tim Research and Development ICDX menambahkan, sentimen positif lainnya datang dari rilisnya data ekonomi terbaru China yang menunjukkan pertumbuhan aktivitas jasa bulan Maret di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan, ungkap survei yang dilakukan S&P Global pada hari Rabu.

    “Data dari sektor jasa tersebut menyusul data sektor manufaktur yang dirilis pada awal pekan, semakin menguatkan sentimen pemulihan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu,” papar Tim Research and Development ICDX.

    Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, dalam laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah dan bensin turun masing-masing sebesar 2,29 juta barel dan 1,46 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 Maret. Penurunan stok tersebut mengindikasikan kondisi permintaan yang kuat di pasar energi AS.

    Meski demikian, Tim Research and Development ICDX menilai pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik Energy Information Administration (EIA).

    “Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$87 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$83 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi