Logo
>

Jelang Presiden Baru, Saham Sektor Konsumer Masih Cerah?

Ditulis oleh Syahrianto
Jelang Presiden Baru, Saham Sektor Konsumer Masih Cerah?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sepanjang tahun 2024, dua indeks sektor konsumer menunjukkan pergerakan kontras, dengan indeks IDX Consumer Cyclicals menguat signifikan sebesar 8,58 persen year-to-date (ytd), sementara IDX Consumer Non-Cyclicals justru mengalami penurunan sebesar 1 persen sejak awal tahun.

    Meskipun ada perbedaan ini, saham-saham di sektor barang konsumsi diperkirakan masih memiliki prospek cerah, terutama di tengah kebijakan baru era pemerintahan Prabowo Subianto yang meluncurkan program makan bergizi gratis.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor barang konsumsi menunjukkan dinamika yang menarik. Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta, menjelaskan bahwa sektor consumer goods akan mendapatkan keuntungan dari program makan siang gratis yang digagas oleh pemerintah Prabowo.

    "Program ini, yang mungkin menggantikan sebagian subsidi BBM dengan makan siang gratis, diharapkan memberikan dampak positif pada sektor consumer goods," ujarnya.

    Namun, Wawan juga mengingatkan investor untuk memperhatikan faktor-faktor fundamental emiten, prospek bisnis, dan likuiditas saham di sektor ini. Selain program makan bergizi gratis, investor juga menantikan pengumuman tentang susunan kabinet Prabowo-Gibran, sikap pemerintahan baru terhadap Amerika Serikat dan China, serta prospek pertumbuhan ekonomi di masa depan. Transisi pemerintah yang lancar dan penyusunan RAPBN yang stabil diharapkan dapat mendukung kinerja pasar saham secara keseluruhan.

    Dalam laporan terbarunya, analis dari BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalia, mencatat bahwa kuartal III mungkin tidak akan memberikan katalis signifikan terhadap kinerja emiten konsumer. “Kami melihat potensi katalis dari Pilkada serentak pada November 2024 dan anggaran bantuan sosial yang mungkin dapat mempengaruhi sektor ini,” tulis mereka dalam riset yang dirilis pada Selasa, 3 September 2024.

    Melihat ke depan, Natalia dan Sabela memperkirakan bahwa kebijakan anggaran pemerintah akan terus mendukung daya beli rumah tangga pada tahun 2025. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan terhadap daya beli. "Kami yakin downtrading akan tetap terjadi pada kuartal III/2024," tambah mereka.

    BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beberapa emiten di sektor konsumer yang memiliki posisi kuat di pasar domestik, serta kapasitas untuk bertahan dalam menghadapi gejolak. Mereka menyarankan untuk mempertimbangkan ICBP sebagai pilihan utama dengan rekomendasi beli dan target harga Rp13.400 per saham.

    ICBP dianggap memiliki pertumbuhan volume penjualan yang solid dan potensi perbaikan margin. Selain itu, MYOR juga direkomendasikan dengan target harga Rp3.350 per saham karena memiliki pangsa pasar yang kuat baik di domestik maupun ekspor.

    Dengan latar belakang kebijakan pemerintah baru dan dinamika sektor yang beragam, investor di sektor konsumer diharapkan dapat memanfaatkan peluang sambil tetap waspada terhadap tantangan yang ada.

    Prediksi Respons Investor

    Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memprediksi para investor di semua sektor akan merespons positif transisi kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto.

    Menurut Sukarno, presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyampaikan sejumlah kebijakan strategis yang diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi para investor. Tentunya, upaya ini untuk merangsang pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Untuk prediksi respons para investor bisa positif seperti pemerintah Prabowo menyiapkan kebijakan yang merangsang ekonomi (seperti program makan siang gratis) yang membuat sektor bersangkutan positif,” ujar Sukarno kepada  Kabar Bursa, Rabu, 28 Agustus 2024.

    Program makan siang gratis ini, tutur Sukarno, diharapkan akan memperkuat sektor konsumer nonsiklikal, termasuk industri barang konsumsi, produk susu, dan agrikultur. Dengan bertambahnya daya beli masyarakat, lanjut dia, terutama bagi mereka yang memanfaatkan program ini, sektor-sektor tersebut diharapkan dapat mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.

    “Selain itu rencana pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) dan sektor infrastruktur lainnya keberlanjutan potensi merangsang ekonomi selanjutnya,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Sukarno menuturkan, dengan tekad pemerintah untuk memastikan bahwa pembangunan IKN tetap pada jalurnya, sektor infrastruktur diperkirakan akan tetap menarik bagi para investor. Investasi dalam infrastruktur dapat memberikan peluang besar bagi perusahaan konstruksi dan penyedia bahan bangunan, serta menciptakan efek pengganda positif di seluruh perekonomian.

    Kendati demikian, menurut Sukarno, pada tahun pertama pemerintahan Prabowo akan menjadi periode yang menarik untuk dicermati. Pemerintah mendatang diperkirakan akan menunjukkan kinerja maksimalnya, meskipun menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

    “Tahun pertama berpotensi akan menarik untuk dicermati karena yang pasti tahun pertama pemerintah akan memperlihatkan kinerja yang maksimal meskipun banyak tantangan baik itu dari domestik dan eksternal,” papar Sukarno.

    Dengan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan infrastruktur, sektor-sektor yang terkait dengan konsumsi, transportasi, dan pembangunan infrastruktur diharapkan akan mengalami pertumbuhan yang positif. 

    “Investor diharapkan dapat melihat peluang yang menjanjikan seiring dengan implementasi kebijakan-kebijakan strategis ini,” tukasnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.