KABARBURSA.COM - Dekatnya bulan Ramadan dan Idul Fitri memicu getaran persiapan meriah di masyarakat, yang tidak hanya terasa di rumah-rumah, tetapi juga mempengaruhi arus ekonomi secara keseluruhan. Rencana mudik, khususnya, menjadi sorotan, memicu perbincangan dalam sektor pasar modal, terutama terkait prospek saham dari perusahaan di sektor transportasi.
Oktavianus Audi, Head of Customer Literation and Education di Kiwoom Sekuritas, mengonfirmasi bahwa pergerakan ekonomi selama Ramadan cenderung meningkat. Namun, ia memprediksi bahwa emiten di sektor transportasi mungkin tidak akan mendapatkan sentimen yang signifikan saat periode mudik, terutama karena mayoritas pergerakan dipengaruhi oleh kendaraan pribadi melalui jalan tol arteri.
Dia menambahkan bahwa, meskipun pergerakan udara juga akan mempengaruhi pasar, emiten penerbangan belum termasuk dalam rekomendasi saat ini.
"Jika melalui udara, kami melihat juga akan mempengaruhi pergerakan, tetapi emiten penerbangan belum masuk dalam rekomendasi," ungkapnya kepada Kabar Bursa pada Rabu, 21 Februari 2024.
Sebaliknya, Audi memprediksi bahwa peningkatan mudik lebaran akan memberikan dorongan bagi kinerja operator tol terbesar, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Oleh karena itu, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan pembelian saham JSMR dengan target profit (TP) sebesar 5.100.
"Kami memperkirakan hal ini akan mendongkrak kinerja operator tol terbesar yakni JSMR. Kami merekomendasikan Buy JSMR dengan TP 5.100," jelasnya.
Hal ini didukung oleh data BPS yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, saat arus mudik naik sebesar 45 persen secara Year on Year (YoY), tercatat 26,4 juta pergerakan, baik melalui darat, laut, maupun udara. Sementara itu, pergerakan mobil melewati tol mencapai 9,97 juta pergerakan, naik sebesar 175,56 persen YoY.
"Karena berdasarkan data BPS, pergerakan mudik lebaran dan sebelumnya didominasi oleh kendaraan pribadi," tambahnya. (yub/carl).