KABARBURSA.COM - PT MRT Jakarta menyepakati perjanjian perancangan dan pembangunan (design and build) sistem perkeretaapian dan rel (track) CP205 Fase 2A rute Bundaran HI-Kota dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina dan Assistant General Manager, Airport, and Transportation Infrastructure Department Sojitz Corporation Naoki Kazama menandatangani kontrak kerja sama tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, pada 2023 pihaknya melakukan tender dengan metode International Competitive Bidding atau ICB untuk mencari kontraktor baru.
Hasil ICB berbuah pada 20 Februari 2024. Sojitz Corporation keluar sebagai pemenang tender yang dimaktubkan dengan letter of acceptance. Pihaknya pun menargetkan bahwa proyek MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Monas bisa rampung dan beroperasi pada 2027.
"CP205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Nilai kontraknya sebesar Rp4,2 triliun. CP205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024.
Tuhiyat menambahkan, paket kontrak 205 ini meliputi gardu induk (substation system), sistem distribusi daya (power distribution system), listrik aliran atas (overhead contact system), persinyalan (signaling), telekomunikasi, Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), rel (track), dan pintu tepi peron (platform screen doors).
Lebih lanjut, perkembangan konstruksi Fase 2A hingga 25 Maret 2024, telah mencapai 33,36 persen dengan perincian CP201 Thamrin–Monas 74,02 persen, CP202 Harmoni–Mangga Besar 28,34 persen, dan CP203 Glodok–Kota 49,97 persen.
Dirut PT MRT Jakarta itu menyampaikan, pada perkembangan CP206, yaitu pengadaan kereta telah memasuki tahap penyusunan proposal dan klarifikasi calon bidder dan CP207, yaitu sistem pembayaran (automatic fare collection) telah memasuki tahap penyusunan dokumen tender.
"PT MRT Jakarta menargetkan operasional Fase 2A secara bertahap, yaitu Bundaran HI–Monas pada 2027 dan Harmoni–Kota pada 2030," tukas Tuhiyat.