Logo
>

Jokowi Bangun Mal Nusantara Duty Free untuk Pancing Publik ke IKN

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Jokowi Bangun Mal Nusantara Duty Free untuk Pancing Publik ke IKN

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Demi menarik minat publik ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan strategi dengan menghadirkan Mal Nusantara duty free. Pusat perbelanjaan bebas pajak ini akan dibangun oleh Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma–dikenal juga sebagai Aguan. Langkah ini diklaim bisa memicu keramaian dan meningkatkan daya tarik IKN bagi masyarakat.

    Mal ini dirancang untuk menjadi salah satu komponen ekosistem pendukung di IKN, melengkapi berbagai proyek lainnya seperti hotel, rumah sakit, sekolah, dan universitas yang sudah ada. “Mal Nusantara duty free akan memunculkan keramaian di IKN,” kata Jokowi kepada Wartawan di IKN, Jumat, 13 September 2024.

    Dengan semakin lengkapnya fasilitas di IKN, Jokowi berencana mempercepat pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) secara besar-besaran ke sana. Namun, Jokowi tidak mengungkapkan besaran investasi yang akan dikucurkan oleh Konsorsium Aguan untuk proyek mal ini. Ia berharap kehadiran mal dan fasilitas lainnya akan menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang ke IKN.

    Sebelumnya, salah satu anggota Konsorsium Nusantara, Franky Oesman Widjaja, telah memberikan bocoran mengenai rencana ini. Konsorsium Nusantara akan mengembangkan lahan seluas 200 hektare di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk proyek-proyek seperti Swissotel dan Botani Garden.

    Franky menekankan pembangunan mal duty free ini dirancang untuk menarik minat penduduk dan menciptakan keramaian di IKN. "Duty free shopping lah gitu ya. Untuk di sana supaya attract crowd lah ke sana ya. Jadi kan tujuannya supaya bisa jadi hidup lah," ujar Franky.

    Dengan langkah ini, pemerintah berharap bahwa ekosistem pendukung di IKN akan semakin lengkap dan siap menjadi ibu kota baru yang menarik bagi masyarakat.

    Khawatir Cuma Jadi Penonton

    Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Susanto, sebelumnya mengungkapkan kondisi masyarakat lokal di sekitar IKN. Awalnya, Bambang menyebut berdasar penglihatannya, IKN sekarang ini memiliki dua wajah yang sangat kontras.

    Dua wajah yang dimaksud adalah, satu sisi IKN terlihat seperti sebuah kota modern yang sedang dibangun, tapi di sisi lain masih terlihat ketimpangan hidup masyarakat lokal.

    “Sekarang ini ada dua wajah di IKN. Satu wajah modern, ditunjukkan kemarin saat 17 Agustus dan sampai akhir tahun. Satu lagi wajah Kecamatan Sepaku, dengan 39.900 orang (penduduk). Mereka saudara-saudara kita yang sudah ada di sana lebih dulu,” kata Bambang di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024, lalu.

    Menurut dia, ketika melakukan pembangunan IKN seharusnya juga memikirkan masyarakat yang sudah lebih dulu ada di sana, seperti masyarakat di Kecamatan Sepaku, agar tidak hanya menjadi penonton.

    “Kita harus menghormati mereka, kita harus tingkatkan mereka, supaya mereka tidak hanya menjadi penonton,” ujar Bambang.

    Selain itu, dia menegaskan, bahwa pembangunan IKN ini tidak dari nol, karena di kawasan itu sudah ada penduduk asli yang diperkirakan mencapai 214.000 orang. “Jadi kalau ada yang bilang, IKN ini dimulai dari nol, menurut saya tidak. Sudah ada lebih dulu penduduk lokal di sana. IKN itu sudah memiliki 214.000 orang,” jelas Bambang.

    Bambang juga berharap, pembangunan IKN tidak hanya sekadar membangun sebuah properti, tetapi harus bisa memberikan dampak kepada penduduk di sekitarnya orang yang lebih bertempat tinggal di sana.

    “Saya ingin melihat balance, lebih balance antara fisik dan hal-hal yang bersifat sosial, kultural, masyarakat. Kita ini membentuk membangun kota, bukan membangun seperti developer. Bukan membangun properti saja. Yang kita bangun kota. Kalau kota itu intinya adalah warga kota, masyarakatnya yang dibangun,” tegas Bambang.

    Dia lantas mewanti-wanti jangan sampai Indonesia yang telah memindahkan ibu kotanya bernasib sama dengan Myanmar.

    “Jadi kalau kita lihat, kita tidak ingin terjebak di dalam kesalahan seperti di Myanmar. Di mana Myanmar itu bagus, semuanya bagus. Hotelnya ada, kemudian fasilitas pemerintahan bagus-bagus, ada dua lapangan golf, ada kebun binatang, segala macam. Tapi orangnya enggak ada. Artinya tidak terbentuk,” katanya.

    Adik Prabowo Kuasai 265 Hektar Lahan di IKN

    Adik Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengaku memiliki lahan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, sebelum proyek ibu kota baru dimulai.

    Kata Hashim, dirinya sudah beraktivitas di kawasan tersebut sejak 15 tahun yang lalu.

    “Sebelum ada IKN, saya sudah beraktivitas di sana, sudah 15 tahun. Saya penghuni penduduk IKN, tanah saya di dalam IKN, hutan saya sebagian ada di IKN,” kata Hashim berbicara di acara ‘APEC BAC Indonesia: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran’yang digelar di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.

    Dia pun bercerita, dirinya telah menggarap proyek penyediaan air bersih untuk Balikpapan dan Samarinda. Begitu proyek itu selesai, proyek IKN dimulai. Hashim pun melihat ada potensi besar untuk dijajakinya.

    “Salah satu proyek saya yaitu menyediakan air bersih untuk Balikpapan dan Samarinda. Begitu ada IKN, saya melihatnya, perlu dong dijajaki, dari pada semua air ke Balikpapan dan Samarinda, masa saya tidak alihkan ke IKN,” ucap Hashim.

    Hashim juga memiliki sejumlah proyek air minum di IKN. Proyek itu digarap melalui perusahaan bernama Arsari Group.

    Tercatat, Hashim membeli lahan di IKN seluas 265.000 hektare pada tahun 2007. Tanah tersebut dibelinya dari perusahaan kayu dan bergerak di sektor kehutanan dari Amerika Serikat (AS).

    Kemudian, 2013 dia melepaskan ke masyarakat dan Pemda setempat berupa Hak Pengelola Lahan (HPL) sejumlah 93.000 hektare. Hashim menyatakan bahwa dirinya tidak mendapat kompensasi apa pun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).