KABARBURSA.COM - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat bahwa selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, telah berhasil membangun 190 Proyek Strategis Nasional (PSN). Seluruh proyek yang dilaksanakan sejak tahun 2016 hingga 2023 diperkirakan membutuhkan biaya mencapai Rp 1.515,4 triliun.
"Capaian hingga Desember 2023 ini sangat besar mengingat program ini merupakan prioritas presiden," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo di kantornya, Jakarta, pada Rabu, 7 Februari 2024.
Data dari Kemenko Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa sejak tahun 2016, Jokowi telah membangun 20 PSN dengan nilai Rp 33,3 triliun; pada 2017, terdapat 10 proyek senilai Rp 61,4 triliun; pada 2018, ada 32 proyek senilai Rp 207,4 triliun; kemudian pada 2019, terdapat 30 proyek yang selesai dengan nilai Rp 163 triliun.
Selanjutnya, pada 2020, Jokowi meluncurkan 12 proyek senilai Rp 123 triliun; pada 2021, terdapat 24 proyek senilai Rp 125,9 triliun; pada 2022, ada 25 proyek senilai Rp 320 triliun; dan pada 2023, terdapat 37 proyek senilai Rp 475 triliun. Wahyu menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur melalui PSN sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia menegaskan bahwa untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu terus melakukan pembangunan infrastruktur.
"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa untuk menjadi negara maju, infrastruktur kita harus mencapai rata-rata 70 persen," katanya.
Namun, menurut Wahyu, hingga saat ini, tingkat infrastruktur di Indonesia baru mencapai sekitar 40 persen. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. "Itulah sebabnya kami terus mendorong agar infrastruktur kita meningkat hingga tahun 2045," ujarnya.