Logo
>

Jokowi Ungkap Efek Smelter Nikel: Nilai Ekspor Melejit!

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Jokowi Ungkap Efek Smelter Nikel: Nilai Ekspor Melejit!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan nilai ekspor indonesia secara tahunan atau year on year (you) melejit selepas memiliki industri smelter sendiri.

    "Setiap tahun ekspor kita kurang lebih Rp30-an triliun begitu smelter dibangun ekspor kita mencapai Rp510 triliun," ungkapnya di Muhtamar IMM ke-XX, Palembang, Jumat, 1 Maret 2024.

    Dia menjelaskan, melejitnya angka ekspor itu didorong ketika Indonesia memiliki industri nikel sendiri. Yang mana selama beberapa tahun kebelakang bahan nikel tersebut diekspor secara mentah oleh perusahaan tambang di Indonesia.

    Hal itu menyebabkan Indonesia kehilangan nilai tambah dan peluang lapangan pekerjaan untuk anak-anak bangsa.

    "Dikirimnya mentah, industri smelternya ada di sana. Jadi kita kehilangan nilai tambah yang pertama yang kedua kita kehilangan kesempatan kerja bagi anak bangsa," jelas dia.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan, keuntungan dari adanya smelter tidak serta merta hanya masuk kepada pemilik perusahaan saja. Melainkan keuntungan dari adanya smelter tersebut bisa dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat.

    Dia menjelaskan, hadirnya smelter bisa mempengaruhi biaya pajak, mulai dari pajak perusahaan, karyawan, hingga royalti biaya ekpor. Di samping itu, masyarakat yang menaruh saham di perusahaan smelter tersebut juga bisa mendapatkan dividen.

    "royalti biaya ekspor BNPB kita dapat semuanya kalau Kalau kita ikut share di situ kita dapat dividen. Artinya perusahaan dapat untung tapi negara juga mendapatkan income penerimaan yang juga sangat besar," terang dia.

    Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara yang menguasai cadangan nikel terbesar di dunia, tersebar luas di wilayah tambang seluas 2 juta hektare.

    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dari luas tersebut, terdapat sekitar 800.000 hektare yang telah dijelajahi dan diizinkan untuk menjadi pertambangan.

    Dengan jumlah sumber daya dan cadangan tersebut, Indonesia menjadi negara dengan cadangan dan produksi nikel peringkat ke-1 di dunia. (yub/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.