Logo
>

Jumlah Wisatawan Diprediksi Meningkat saat Libur Sekolah

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Jumlah Wisatawan Diprediksi Meningkat saat Libur Sekolah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan (Kemenparekraf) memprediksi kunjungan wisatawan meningkat saat musim libur sekolah.

    Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan dalam liburan tahun ajaran ini diprediksi akan ada peningkatan kunjungan sebesar 10 – 20  persen dari hari-hari biasa di berbagai destinasi wisata.

    "Libur sekolah ini diprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan sampai 10-20 persen di banding hari-hari biasa," ujarnya kemarin.

    Oleh karena itu, Nia menegaskan diperlukan persiapan oleh pelaku industri maupun pengelola daya tarik wisata agar dalam menerima kunjungan wisatawan tetap memperhatikan faktor kenyamanan dan keselamatan.

    Nia pun mengimbau agar selalu waspada terhadap penumpukan di suatu destinasi wisata. Menurut dia, bisnis pariwisata adalah bisnis persepsi, guna membuat masyarakat merasakan suatu pengalaman.

    "Maka ini harus dikelola dengan baik. Bisnis pariwisata itu bisnis persepsi, karena ketika orang-orang itu betul-betul merasakan suatu pengalaman, ketika tidak bagus pengalamannya, orang akan share tentang pengalamannya yang tidak enak," jelas dia.

    Nia juga mengimbau pengelola destinasi untuk memperhatikan pengunjung saat penyelenggaraan event yang melibatkan banyak orang ataupun kerumunan di lokasi wisata, dan memastikan penggunaan wahana atau atraksi wisata sesuai dengan kapasitas daya dukung.

    Lebih lanjut, dia meminta pengelola daya tarik wisata agar menyediakan jalur evakuasi dengan memasang papan titik kumpul untuk mengantisipasi terjadinya bencana, serta memperhatikan perubahan cuaca dan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana alam dan menginformasikan hal tersebut kepada wisatawan, petugas, dan masyarakat sekitar destinasi wisata.

    "Hal yang harus diperhatikan adalah memasang jalur evakuasi dengan memasang lokasi titik kumpul ketika terjadi bencana yang kita tidak diharapkan orang tahu harus kemana, direction-nya jelas," tuturnya.

    Menurut Nia, diperlukan juga koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar suasana liburan di tempat wisata menjadi kondusif.

    Kepada para orang tua juga diimbau untuk jeli dalam memilih tempat wisata bagi anak mereka berlibur dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan putra-putri mereka dan mengawasi dengan baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pernah menyatakan bahwa generasi Z (gen Z) memiliki peran krusial dalam mempromosikan destinasi wisata, sehingga dapat menarik wisatawan domestik maupun internasional.

    Sandiaga menyebutkan bahwa gen Z merupakan generasi yang berperan penting dalam promosi pariwisata karena kebanyakan dari mereka gemar melakukan perjalanan ke tempat-tempat menarik atau untuk “healing,” bahkan hingga dua bulan sekali.

    Menurut Sandiaga, gen Z akan rutin melakukan healing dan dipastikan bakal mengunggah (posting) ke berbagai media sosial dari setiap destinasi yang telah dikunjungi. Hal itu, tentunya akan menarik wisatawan jika melihat unggahan mereka.

    “Jadi ini juga makanya kita mengajak mereka untuk menjadi bagian dari pada peningkatan ekonomi pariwisata kita,” ucap Sandiaga.

    Dia berharap dengan adanya peran berbagai sektor termasuk gen Z, bisa memacu dalam mencapai target Kemenparekraf yang menargetkan kunjungan wisatawan domestik atau nusantara pada 2024 mencapai 1,2 miliar-1,5 miliar orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 17 juta kunjungan.

    Di sisi lain Sandiaga optimistis investasi di sektor pariwisata  akan meningkat. Keoptimisan itu muncul, setelah melesatnya peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024. Sandiaga yakin, pencapaian ini bisa berdampak positif.

    Mantan wakil Gubernur Jakarta itu mengatakan, posisi Indonesia saat ini di mata dunia akan menentukan minat investor untuk menanamkan investasinya di dalam negeri.

    “Indonesia sudah berhasil menggeser Selandia Baru. Ini jauh di atas ekspektasi. Jadi investasi kita lihat akan pasti meningkat, insyaallah. Dan juga jumlah tenaga kerja pariwisata juga akan meningkat dan dampak ekonominya akan semakin besar,” kata Sandiaga di Jakarta, Rabu 19 Juni 2024.

    Indonesia dalam laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024, masuk dalam 10 negara dengan kinerja TTDI paling baik sejak tahun 2019 dengan peningkatan skor sebesar 4,5 persen.

    Hal ini membuat Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara. Sedangkan di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-6 dan peringkat kedua untuk kawasan ASEAN.

    “Sebab TTDI merupakan suatu indeks yang didapatkan melalui proses kualitatif dan kuantitatif, melibatkan institusi-institusi ternama dunia dan dikalkulasi oleh World Economic Forum. Jadi sulit sekali kita untuk meningkatkan indeksnya tanpa gerak yang betul-betul masif,” ujar Sandiaga.

    Isu Higienitas

    Terpisah, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menambahkan, dari pencapaian yang baik ini perlu ada indikator penilaian yang perlu ditingkatkan. Yakni health and hygiene, tourist service and infrastructure, ICT readiness, openness to T&T, dan human resources and labour market and environmental sustainability.

    “Terkait higienitas, pada masa pandemi kita sudah mengeluarkan standardisasi CHSE, yang sebetulnya menjadi daya ungkit untuk pariwisata Indonesia. CHSE ini bisa kita tingkatkan dan disempurnakan untuk bisa mengakomodasi keadaan hari ini. Jadi kalau di pemerintahan selanjutnya bisa diperkuat, saya rasa bisa mengatasi isu higienitas ini,” jelasnya. (yog/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.