Logo
>

Jurnalis Wisata Sukses jadi Maestro Hotel Internasional

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jurnalis Wisata Sukses jadi Maestro Hotel Internasional

KABARBURSA.COM- Jaringan hotel mewah 'Aman Resort' tersebar gemerlap ke seluruh penjuru dunia, mencuri perhatian dengan kemewahannya. Tapi, siapa sangka di balik gemerlap tersebut, terselip kisah pria asal Indonesia yang memerankan dirinya sebagai arsitek kejayaan—Adrian Willem Ban Kwie Lauw-Zecha, yang lebih dikenal sebagai Adrian Zecha.

Lahir di Sukabumi pada tahun 1933, Adrian Zecha memiliki warisan keluarga yang istimewa. Dibesarkan dalam keluarga Tionghoa terhormat dan berkecukupan, namanya melambangkan kemakmuran. Ayahnya, William Lauw-Zecha, bahkan menjadi orang Indonesia pertama yang lulus dari Lowa University, AS, pada tahun 1923. Saudara-saudaranya juga meraih posisi tertinggi dalam pemerintahan kolonial.

Kisah kejayaan keluarga ini hancur pada tahun 1956-1957 saat Sukarno melakukan nasionalisasi perusahaan swasta di Indonesia. Keputusan ini tidak hanya mengenai keuangan keluarga Zecha, tapi juga mengharuskan mereka meninggalkan tanah air dan menetap di Singapura.

Untungnya, Adrian sedang berada di AS pada saat itu, bekerja sebagai jurnalis di Time. Sebelum memasuki ranah hotel pada tahun 1988, Adrian memulai karirnya sebagai jurnalis wisata, menjelajahi dunia dari satu destinasi wisata ke destinasi lain.

Jurnalis Wisata hingga jadi Maestro Hotel

Menjadi jurnalis wisata membuka matanya terhadap pesona wisata dan perhotelan. Pertemuan pertamanya dengan bisnis hotel terjadi pada tahun 1972, ketika dia ikut membangun Regent International Hotels sebelum akhirnya mendirikan hotelnya sendiri.

Pendirian Aman Resort pada tahun 1988 muncul sebagai jawaban atas ketidakpuasan Adrian terhadap konsep hotel saat itu. Baginya, hotel besar dengan tingkat kelas yang berbeda hanya menghalangi keindahan lokasi wisata. Sebagai solusi, ia bermimpi untuk membangun hotel eksklusif dan kecil, memiliki tidak lebih dari 50 kamar. Ini memungkinkan lokasi wisata terpencil memiliki hotel yang mewah.

Penerapan konsep ini menjadi nyata di Phuket, Thailand, dengan pembangunan Amanpuri. Nama Aman diambil dari Bahasa Sanskerta, berarti Damai, sesuai dengan cita-cita Adrian memberikan ketenangan kepada para pengunjung.

Amanpuri memiliki kurang dari 50 kamar, menjaga eksklusivitas dan memberikan pelayanan maksimal kepada setiap pengunjung. Filosofi ini membawa keberhasilan besar, terutama karena kepiawaian Adrian dalam menemukan lokasi wisata terpencil.

Kini, Hotel Aman telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri perhotelan global. Nama-nama seperti Amanjiwo, Amanpuri, Amankila, dan lainnya, membuktikan kejayaan Aman Group yang didirikan oleh pria berdarah Sukabumi ini.

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

KabarBursa.com

Redaksi