KABARBURSA.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras sementara mulai 3 April 2024 hingga 30 Juni 2024. Ini merupakan kabar baik para petani.
Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menilai dinaikannya HPP gabah dan beras merupakan keputusan yang tepat. Sebab, kata dia, pada 10 Maret lalu harga gabah terus mengalami penurunan.
"HPP ini ditungu-tunggu petani. Karena sejak ada fleksibilitas HET (Harga Eceran Tertinggi) beras premium pada 10 Maret lalu harga gabah cenderung terus menurun, bahkan hampir menyentuh level psikologis Rp5.000/kg," ujarnya kepada Kabar Bursa, Jumat 5 April 2024.
Menurut Khudori, hal tersebut memukul psikologis para petani. Dia mengklaim beberapa bulan sebelumnya harga gabah bisa mencapai Rp7.500 per kg.
"Bahkan ada yang di atas Rp8.000 per kg," terang Khudori.
Lebih lanjut dia menyampaikan, ongkos produksi padi juga sudah lebih tinggi dari tahun lalu. Di sisi lain, kata Khudori, harga beras terus naik setelah ada relaksasi HET beras premium naik Rp1.000 per kg.
"Data-data BPS menunjukkan itu. Baik di eceran maupun grosir. Harga gabah turun karena, pertama, Maret lalu panen mulai besar yg ditandai surplus. Kedua, tidak ada relaksasi HPP gabah," ujarnya.
Adapun dinaikkannya HPP gabah dan beras, merupakan langkah untuk meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bulog yang lebih banyak bersumber dari beras lokal, bukan hanya dari impor.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa fleksibilitas harga ini akan memberikan perlindungan bagi para petani untuk menjaga stabilitas harga, terutama ketika produksi meningkat.
Beberapa penyesuaian harga yang diterapkan termasuk kenaikan HPP Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg.
Selain itu, HPP beras di gudang Perum Bulog juga mengalami peningkatan, dengan harga sekarang menjadi Rp11.000 per kg dari sebelumnya Rp9.950 per kg.