Logo
>

Kadin Yakin Sektor Rill Solid Meski Beban Fiskal Melonjak

Ditulis oleh KabarBursa.com
Kadin Yakin Sektor Rill Solid Meski Beban Fiskal Melonjak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa sektor industri domestik dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025, meskipun ada rencana pemerintah yang membutuhkan anggaran besar.

    Yukki Nugraha Hanafi, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin, menilai bahwa kebijakan fiskal yang diusulkan untuk tahun depan masih dalam batas yang wajar. Meskipun peringkat saham Indonesia baru-baru ini turun menjadi underweight oleh Morgan Stanley, Yukki menegaskan bahwa fondasi ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh inflasi terkendali dan pertumbuhan konsumsi domestik yang optimis.

    "Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen-5,6 persen pada 2025, yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menjadi USD5.500–USD5.520," kata Yukki, dikutip Rabu 19 Juni 2024.

    Dia menambahkan bahwa kebijakan fiskal tahun depan akan menjadi pilar penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, dengan prinsip kehati-hatian dan realistis.

    Namun, Yukki juga mengakui tantangan eksternal yang masih penuh ketidakpastian, termasuk konflik geopolitik global dan fluktuasi harga komoditas. Dia menyebutkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah meningkatkan biaya produksi, mempengaruhi ketersediaan komoditas, dan menimbulkan tekanan tambahan pada ekonomi domestik.

    Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam menyarankan agar pemerintah lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran untuk proyek-proyek prioritas tahun depan. Dia menyampaikan bahwa kondisi ekonomi global yang melemah mempengaruhi Indonesia, dengan suku bunga yang tetap tinggi dan pasar ekspor yang tertekan.

    "Pasar domestik harus dilihat sebagai alternatif pasar ekspor, meskipun setiap perusahaan memerlukan likuiditas untuk membiayai program-program dan mengeksekusi janji-janji kepada masyarakat," ujarnya.

    Meskipun aktivitas manufaktur Indonesia masih ekspansif, dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) mencatat 52,1 pada Mei 2024, Bob mencatat perlambatan laju ekspansi dibandingkan bulan sebelumnya.

    Morgan Stanley baru-baru ini menurunkan peringkat ekuitas Indonesia menjadi underweight, mengutip ketidakpastian dalam kebijakan fiskal dan pelemahan pasar valas.

    Secara keseluruhan, Kadin dan Apindo menyoroti perlunya adaptasi terhadap tantangan eksternal dan peningkatan daya saing untuk menjaga pertumbuhan sektor riil dan stabilitas ekonomi nasional dalam jangka menengah dan panjang.

    Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas Indonesia menjadi underweight, dengan fokus pada risiko investasi yang dihadapi, terutama dalam konteks ketidakpastian kebijakan fiskal dan kondisi pasar valas yang tidak stabil. Tim strategi Morgan Stanley, termasuk Daniel Blake, mencatat bahwa prospek ekonomi global yang masih lemah, suku bunga AS yang tinggi, dan penguatan dolar AS semuanya memainkan peran dalam evaluasi mereka terhadap pasar keuangan Indonesia.

    Di sisi lain, meskipun tantangan eksternal yang signifikan, sektor riil Indonesia, terutama dalam industri domestik, tetap dianggap sebagai penopang penting pertumbuhan ekonomi. Kadin menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih solid, didukung oleh inflasi yang terkendali dan pertumbuhan konsumsi domestik yang optimis. Hal ini mencerminkan kepercayaan pada kemampuan sektor riil untuk terus berkontribusi dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.

    Dalam menghadapi tantangan global dan domestik, adaptasi dan peningkatan daya saing menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan operasional bisnis di Indonesia. Masing-masing perusahaan perlu menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi yang terus berubah, baik dari segi eksternal maupun internal.

    Sementara itu, pemerintah diharapkan untuk lebih bijak dalam menetapkan prioritas penggunaan anggaran pada tahun mendatang, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Kadin dan Apindo menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan negara, sejalan dengan prinsip-prinsip fiskal yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang Indonesia.

    Secara keseluruhan, meskipun dengan berbagai tantangan yang dihadapi, prospek ekonomi Indonesia tetap menjanjikan. Dukungan terhadap sektor riil dan kebijakan fiskal yang cerdas diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang kompleks.

    Agar diketahui, Morgan Stanley adalah sebuah perusahaan jasa keuangan global yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal sebagai salah satu bank investasi terbesar di dunia, yang menyediakan berbagai layanan keuangan kepada perusahaan, pemerintah, institusi, dan individu di seluruh dunia. Layanan yang mereka tawarkan meliputi manajemen investasi, perdagangan sekuritas, perbankan investasi, manajemen risiko, serta penelitian pasar dan analisis. Morgan Stanley didirikan pada tahun 1935 dan berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang dalam industri keuangan global dan sering menjadi salah satu perusahaan yang paling berpengaruh dalam pasar keuangan global. (*)

     

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi