KABARBURSA.COM - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengumumkan laporan keuangan audited untuk tahun buku 2024. Melanjutkan tren positif sebelumnya, IPCM mencatatkan laba bersih sebesar Rp166,8 miliar, meningkat 5,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp157,6 miliar.
Pendapatan pada 2024 meningkat 18,1 persen, dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Kontributor utama pendapatan berasal dari jasa pelayanan kapal, yakni penundaan (towage) sebesar Rp1,2 triliun atau 85,9 persen dari total pendapatan. Selanjutnya, pendapatan dari jasa pelayanan kapal pemanduan (pilotage) tercatat Rp91,7 miliar atau 6,8 persen, sementara pendapatan jasa pengangkutan dan lainnya mencapai Rp98 miliar atau 7,3 persen.
Dari segi segmentasi pasar, pendapatan meningkat dengan kontribusi utama dari jasa pelabuhan umum yang menyumbang 39,7 persen dari total pendapatan, naik 26,7 persen year on year (yoy) menjadi Rp421,8 miliar. Segmen lainnya meliputi Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp230,7 miliar (17,1 persen) dan Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp481,4 miliar (35,8 persen). Sementara itu, jasa pengangkutan dan lainnya berkontribusi Rp98,4 miliar.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa moda angkutan laut domestik mengangkut 31,23 juta ton barang sepanjang Juli 2024, meningkat 3,58 persen secara bulanan dan 0,78 persen secara tahunan. Pelabuhan Tanjung Priok mencatat volume tertinggi dengan 1,41 juta ton, diikuti oleh Pelabuhan Tanjung Perak dengan 1,28 juta ton. Komoditas utama yang berkontribusi pada peningkatan ini meliputi semen, bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan pupuk.
Selama periode Januari hingga Desember 2024, jumlah barang yang diangkut melalui angkutan laut domestik mencapai 379,2 juta ton, meningkat 1,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Program Tol Laut yang digagas pemerintah terus menunjukkan perkembangan positif dalam mendukung distribusi barang ke seluruh pelosok negeri. Dalam kurun waktu 10 tahun, muatan tol laut meningkat signifikan dari 30 ton dengan 88 TEUs pada 2015 menjadi 851,7 ton dengan 24.556 TEUs pada 2024. Jumlah pelabuhan singgah juga bertambah dari 11 pada 2015 menjadi 109 pada 2024, dengan 37 kapal yang melayani 39 trayek.
Dari sisi laba usaha, IPCM mengalami kenaikan 12,9 persen dari Rp183,8 miliar menjadi Rp207,4 miliar. Total aset perusahaan juga meningkat 8,4 persen, dari Rp1,5 triliun pada 2023 menjadi Rp1,6 triliun pada akhir 2024.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyatakan, "Kami bersyukur dapat terus mempertahankan kinerja positif dengan kenaikan pendapatan yang menembus Rp1,3 triliun. Kinerja baik ini didukung oleh ekspansi pangsa pasar serta kepercayaan pelanggan dan mitra kerja yang berkontribusi positif terhadap eksekusi strategi komersial perusahaan."
Selain mencatatkan kinerja keuangan yang solid, IPCM juga memperkuat posisinya melalui kerja sama penyediaan sarana bantu pemanduan berupa kapal tunda untuk layanan penundaan kapal di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara. IPCM juga tengah berinvestasi dalam pembangunan dua unit kapal tunda baru untuk memperkuat armada operasional dan meningkatkan kapasitas layanan.
IPCM terus berkomitmen terhadap transparansi dan tata kelola yang baik. Berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), IPCM memperoleh skor 118,39, masuk kategori Level 5/tertinggi dengan predikat "Leadership in Corporate Governance". Selain itu, IPCM meraih penghargaan Juara II Annual Report Award 2024 untuk kategori Perusahaan Go Publik Non-Keuangan, yang mencerminkan integritas, profesionalisme, serta komitmen keberlanjutan perusahaan.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, IPCM mulai menggunakan Biosolar B40 sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, guna mengurangi emisi karbon secara signifikan. Selain itu, IPCM terus mengembangkan penggunaan shore connection untuk mendukung pemanfaatan energi alternatif selain bahan bakar minyak (BBM).
Sebagai bukti komitmen terhadap konsep ramah lingkungan, IPCM telah meluncurkan tiga motor pandu dengan desain go green yang efisien dan ramah lingkungan.
"Kami terus menjaga fundamental perusahaan dengan baik berdasarkan prinsip keberlanjutan, melakukan transformasi dalam pelayanan, dan mengedepankan digitalisasi untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar saat ini. Hasilnya tidak hanya tercermin dalam pencapaian kinerja keuangan yang solid, tetapi juga dalam upaya menciptakan bisnis yang berkelanjutan," tutup Shanti.
Dari lantai bursa, saat ini, pukul 11:58 WIB, harga saham IPCM berada di angka 260. Terjadi kenaikan sebesar 8 poin, atau sekitar 3.17 persen dibandingkan harga sebelumnya. Volume perdagangan hari ini tercatat sebesar 192,600 lot, lebih rendah dibandingkan rata-rata volume perdagangan sebanyak 476,304 lot.
Harga pembukaan saham IPCM hari ini adalah 254, dengan harga penutupan sebelumnya di 252. Harga tertinggi yang sempat dicapai hari ini adalah 260, sementara harga terendahnya berada di 254. Batas atas Auto Rejection (ARA) untuk saham ini adalah 314, dan batas bawah Auto Rejection (ARB) adalah 189.
IPCC sebagai Pembanding
Sementara itu, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menunjukkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Hingga kuartal ketiga 2024, IPCC membukukan laba bersih sebesar Rp148,0 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp141,9 miliar.
Selain itu, layanan kargo IPCC mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 15 persen selama tahun 2024. Perusahaan menangani bongkar muat kendaraan seperti Completely Built Up (CBU), bus, truk, dan alat berat sebanyak 81.273 unit, meningkat 8,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (*)