KABARBURSA.COM – PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Maret 2025.
Perseroan yang berkantor di Tangerang Selatan ini melantai di bursa melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), menandai langkah strategis dalam memperkuat kapasitas pendanaan guna mendorong pertumbuhan bisnis dan memperbaiki struktur keuangan perusahaan.
Didirikan pada 26 September 2017, KAQI bergerak di bidang perawatan, perbaikan, serta perdagangan suku cadang dan aksesori kaki-kaki kendaraan. Dengan visi menjadi bengkel otomotif pilihan nomor satu yang berkualitas dan berpengalaman di Indonesia, perseroan menerbitkan 450.000.000 saham baru atau 21,68 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham tersebut ditawarkan kepada investor dengan harga Rp118 per saham, sehingga KAQI berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp53,1 miliar.
Dalam seremoni pencatatan di Main Hall BEI, Direktur Utama KAQI, Imam Sujono, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung perjalanan perusahaan hingga tahap IPO.
“Hari ini adalah momen bersejarah bagi PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. Setelah melalui proses panjang, kami akhirnya resmi menjadi perusahaan terbuka. Keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi tim serta dukungan berbagai pihak, termasuk regulator pasar modal, underwriter, auditor, dan para investor yang telah memberikan kepercayaan kepada perusahaan kami,” ujar Imam Sujono di lokasi pada Senin, 10 Maret 2025.
Ia menambahkan bahwa tingginya minat investor selama masa penawaran umum pada 4-6 Maret 2025 mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek bisnis KAQI. Hal ini semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam menjalankan misinya untuk memberikan layanan terbaik dan menciptakan nilai berkelanjutan.
Jumlah Saham Ditawarkan sebanyak 450 juta lembar saham (21,7 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO). Harga penawaran: Rp100 sampai Rp120 per saham
Dana hasil IPO akan digunakan sebesar 76,6 persen untuk belanja modal, terutama untuk pembelian lahan dan ekspansi lima cabang bengkel baru. Sementara 16,4 persen akan dialokasikan untuk modal kerja, dan sisanya sebesar 7 persen akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada entitas anak.
Jantra Grupo Indonesia membukukan pendapatan Rp39,1 miliar pada periode delapan bulan pertama tahun 2024, meningkat 14,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,2 miliar. Pada dua periode ini, secara berurutan, KAQI memperoleh laba bersih mencapai Rp7,3 miliar, menanjak 310 persen dari Rp1,8 miliar di tahun 2023.
Secara lebih rinci, hingga delapan bulan pertama tahun 2024, mayoritas pendapatan yang diperoleh oleh Jantra Grupo Indonesia berasal dari Tangerang dan Jakarta, dengan masing-masing Rp8,57 miliar dan Rp6,74 miliar. Sementara itu, Yogyakarta, Sukoharjo, dan Semarang masing-masing menyumbang Rp4,68 miliar, Rp3,72 miliar, dan Rp3,37 miliar. Sisanya dari berbagai daerah lain adalah mencapai Rp12,03 miliar.
Rencananya dana hasil IPO akan digunakan untuk berbagai keperluan strategis, dengan rincian 69,65 persen untuk belanja modal (capital expenditure) guna mendukung pengembangan usaha, 13,19 persen untuk kebutuhan operasional (operational expenditure), termasuk pembelian suku cadang, sewa kendaraan operasional, dan pengembangan aplikasi, serta sisanya akan disalurkan sebagai pinjaman kepada beberapa anak usaha, yaitu PT Joen Lie Indonesia, PT Liantra Wil Indonesia, PT Jantra Mantra Kerta Indonesia, PT Jantra dan JTRS, PT Jantra Wil Indonesia, PT Wildanes Kerta Jaya Indonesia, PT Jantra Traspatih Indonesia, PT Van Harness Indonesia, dan PT Jantra Techno Indonesia.
Pelopor Bengkel Otomotif Berkualitas
Imam menyebut bahwa perusahaan berfokus pada lima aspek utama dalam menjalankan bisnisnya, yaitu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan standar bengkel resmi dan harga lebih hemat, menerapkan konsep Go Green dalam setiap pengerjaan, membangun hubungan kemitraan yang sinergis dengan berbagai pihak, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Indonesia, serta menciptakan SDM yang unggul, profesional, dan berkualitas.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan apresiasi terhadap langkah strategis perusahaan yang memanfaatkan pasar modal untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
"Kami mengucapkan selamat,hari ini resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan ini tidak hanya menandai langkah besar bagi kedua perusahaan dalam memperluas akses pendanaan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal dan perekonomian Indonesia," ujar Nyoman saat memberikan sambutan dalam acara IPO KAQI dan PT Mitra Energi Nusantara Tbk (MINE).
Ia menekankan bahwa perusahaan yang bertumbuh di pasar modal harus memiliki daya saing yang kuat, kapabilitas yang dinamis, serta strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
Nyoman Yetna juga mengingatkan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam menjaga kepercayaan investor.
"Kami berharap seluruh perusahaan tercatat dapat menjalankan bisnisnya dengan prinsip etika, transparansi, serta akuntabilitas. Dengan menjaga kepercayaan publik dan investor, perusahaan akan semakin kokoh dan berkelanjutan di pasar modal," tutur dia.(*)