Logo
>

KDTN Disuspensi, Jejak Transaksi Ungkap Siapa yang Bermain

Saham PT Puri Sentul Permai (KDTN) melonjak drastis hingga disuspensi BEI; data broker menunjukkan jejak transaksi tidak wajar yang mengarah pada pergerakan terkoordinasi dan aksi spekulatif.

Ditulis oleh Yunila Wati
KDTN Disuspensi, Jejak Transaksi Ungkap Siapa yang Bermain
Xpress Hotel di rest area KM379 A, milik PT Puri Sentul Permai Tbk. Foto: Dok Perusahaan.

KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan gerak saham PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN). Setelah harga sahamnya melesat tanpa henti selama sebulan terakhir, otoritas bursa resmi menjatuhkan suspensi perdagangan mulai Kamis, 13 November 2025. 

Langkah ini dilakukan setelah pergerakan KDTN dinilai tidak wajar dan berpotensi mengandung unsur spekulatif ekstrem.

Sebelum disuspensi, KDTN sempat mencatat kenaikan 24,35 persen dalam sehari ke level Rp286 per saham, menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Dalam sepekan, saham ini sudah terbang 81 persen, dan dalam sebulan melonjak hampir 150 persen. 

Angka tersebut terlalu tinggi bagi emiten dengan kapitalisasi hanya Rp358 miliar dan fundamental yang cenderung stagnan.

Namun, yang lebih menarik bukan hanya lonjakan harganya, melainkan siapa yang menggerakkan lonjakan tersebut. Data broker summary memperlihatkan pola transaksi yang khas, di mana segelintir broker lokal menjadi pemain dominan dengan nilai transaksi jumbo. Sementara, sebagian besar volume jual tersebar di broker ritel berukuran kecil.

Broker IF mencatat nilai transaksi tertinggi sekitar Rp1,5 miliar dengan volume 52,9 ribu lot di harga 280, disusul BY dengan transaksi Rp1,3 miliar pada harga yang sama. 

Broker AI, ZP, dan XL juga terlihat aktif, menguasai volume besar dalam rentang harga 256–281. Pola seperti ini sering kali menandakan adanya pergerakan terkoordinasi atau “bandar value rotation”, di mana pelaku besar secara bertahap mengerek harga dengan distribusi yang tampak alami di permukaan.

Sebaliknya, sisi penjualan terlihat acak. Mayoritas pergerakan datang dari broker ritel dengan volume di bawah 5 ribu lot. Distribusi semacam ini mencerminkan bahwa sebagian besar pelaku pasar hanya mengikuti arus, tanpa memahami bahwa mereka mungkin sedang berada di tengah permainan harga yang dikendalikan segelintir pihak.

BEI tampaknya membaca pola tersebut lebih cepat daripada publik. Dengan latar belakang pergerakan ekstrem dan free float yang hanya 9,79 persen, saham ini sangat mudah digerakkan oleh beberapa akun besar. 

Di tengah likuiditas rendah, perbedaan transaksi kecil saja bisa menciptakan lonjakan harga besar. Ini adalah sebuah medan ideal bagi aksi spekulatif jangka pendek.

Fundamental Stagnan, Pergerakan Saham Tampak Tidak Organik

Secara fundamental, tidak ada katalis kuat yang bisa menjelaskan lonjakan tersebut. Laporan keuangan terakhir menunjukkan laba bersih hanya Rp377 miliar per kuartal, turun 55 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Dengan PER 263 kali dan Price to Book Value 5,35 kali, valuasi KDTN sudah melampaui batas wajar bahkan untuk emiten properti yang sedang ekspansif. Return on Equity pun hanya 2,03 persen, dan free cash flow tercatat negatif Rp12 triliun. Ini menjadi sinyal bahwa pertumbuhan laba tidak diikuti arus kas nyata.

Pola kenaikan yang terlalu seragam dalam beberapa hari terakhir juga menguatkan dugaan bahwa pergerakan ini bukan hasil permintaan organik. Sejak 6 November, harga naik beruntun antara 6 hingga 26 persen per hari, lalu diakhiri ARA beruntun pada 10–12 November tanpa ada pengumuman korporasi baru. 

Aktivitas beli besar-besaran oleh broker tertentu pada harga-harga tinggi semakin mempertegas bahwa pasar sedang dimainkan.

Langkah suspensi BEI dengan demikian menjadi bentuk intervensi untuk mencegah terjadinya pump and dump, di mana harga saham dinaikkan secara artifisial untuk kemudian dijual kembali kepada publik di puncak euforia. 

Ini bukan kali pertama fenomena seperti ini terjadi pada saham berkapitalisasi kecil dengan likuiditas tipis dan kepemilikan publik rendah.

Secara kritikal, kasus KDTN memperlihatkan bahwa di balik setiap lonjakan luar biasa, selalu ada pola transaksi yang meninggalkan jejak. Dalam hal ini, jejak itu tampak jelas di broker summary, bahwa pemain besar yang bertransaksi di rentang harga sama, pada volume besar, dan dalam waktu singkat, menjadi tanda klasik dari koordinasi pergerakan harga.

Suspensi BEI pada akhirnya memberi waktu bagi pasar untuk menilai ulang kewajaran harga dan mengembalikan mekanisme perdagangan ke jalur rasional. 

Namun, bagi investor ritel yang masuk terlambat, sinyalnya jelas. Jangan hanya terpukau oleh kenaikan, karena kadang, di balik lonjakan spektakuler, ada permainan yang tak terlihat.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79