KABARBURSA.COM - PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) tengah mengebut pembangunan hotel Swiss - Belexpress di Rest Area Heritage Km 260B Banjaratma-Brebes.
Percepatan pembangunan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi tingginya volume kendaraan yang akan mampir ke rest area KM 260B ruas tol Pejagan-Pemalang dalam rangka libur Natal dan tahun baru.
Hotel yang saat ini tengah memasuki tahap Commissioning, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti Business Lounge, Kolam Renang, Area Play Ground, Meeting Room juga adanya Healthy Corner. Di sisi lain Swiss-Belexpress di rest area KM 260B ini dibangun dengan konsep ramah disabilitas.
Corporate Secretary PT Puri Sentul Permai Tbk, Aan R mengatakan, bisnis KDTN dalam bidang pengembangan hotel di rest area tidak hanya berorientasi pada profit semata, tetapi lebih jauh lagi berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.
"Dalam konteks ini, perseroan tidak hanya berperan sebagai penyedia fasilitas, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam menciptakan lingkungan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat," ujar dia dalam keterangan yang dikutip, Sabtu, 28 Desember 2024.
Aan menambahkan, keberhasilan bisnis ini tidak hanya dapat diukur dari angka keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dari kontribusinya terhadap kesejahteraan dan keselamatan pengendara di jalan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang lebih besar.
Pembangunan Swiss - Belexpress Rest Area KM 260B merupakan bagian dari visi KDTN untuk menjadi pemimpin pasar dalam jaringan hotel express di rest area jalan tol Indonesia. KDTN menyadari masih belum optimal-nya kesadaran para pengendara di jalan tol untuk melakukan istirahat berkala dalam perjalanan jauh.
Di sisi lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 835.476 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 sampai dengan H-3 Hari Natal 2024 yang jatuh pada 18 - 22 Desember 2024.
"Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung)," tulis manajemen dikutip Sabtu, 28 Desember 2024.
Jasa Marga mencatat total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 13,9 persen jika dibandingkan lalin normal (733.466 kendaraan) pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode Natal 2023, total volume lalin ini lebih rendah -2,9 persen (860.106 kendaraan).
"Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 386.782 kendaraan (46,3 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 260.545 kendaraan (31,2 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 188.149 kendaraan (22,5 persen) menuju arah Selatan (Puncak)," tulis manajemen.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan pada H-3 libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Minggu, 22 Desember 2024) lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 148.867 kendaraan atau meningkat 10,6 persen dari lalin normal (134.562 kendaraan).
Jasa Marga pun mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk mengantisipasi perjalanan periode libur Nataru 2024/2025 dengan baik.
Kinerja KDTN
Sementara itu mengutip data perdagangan Stockbit, Sabtu, 28 Desember 2024, kinerja keuangan KDTN terpantau stabil dari sisi solvabilitas dan profitabilitas.
Dalam aspek solvabilitas, perusahaan menunjukkan Current Ratio (Quarter) sebesar 6,33 dan Quick Ratio (Quarter) sebesar 5,69, yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar.
Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) juga berada pada tingkat yang sangat rendah, yakni 0,03, menandakan struktur modal yang sehat.
Dari sisi profitabilitas, Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 2,26 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 2,47 persen. Margin laba kotor (Gross Profit Margin) mencapai 44,12 persen, sedangkan margin laba operasi (Operating Profit Margin) dan margin laba bersih (Net Profit Margin) masing-masing berada pada angka 10,00 persen dan 10,22 persen, menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan stabilitas operasional dan komitmen perusahaan terhadap pemegang saham melalui distribusi dividen yang signifikan.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.