KABARBURSA.COM - Dana Moneter Internasional (IMF) menilai perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berpotensi menyebabkan 40 persen pekerjaan hilang dan digantikan AI.
Menurut Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva kecerdasan buatan (AI) menghantam pasar tenaga kerja global seperti "tsunami".
Georgieva juga mengatakan kecerdasan buatan kemungkinan akan berdampak pada 60 persen pekerjaan di negara-negara maju dan 40 persen pekerjaan di seluruh dunia dalam dua tahun ke depan.
“Kita hanya mempunyai sedikit waktu untuk mempersiapkan masyarakat dan dunia usaha untuk menghadapinya,” katanya.
Ia juga mengatakan, “hal ini dapat membawa peningkatan produktivitas yang luar biasa jika kita mengelolanya dengan baik, namun hal ini juga dapat menyebabkan lebih banyak misinformasi dan, tentu saja, semakin besarnya kesenjangan dalam masyarakat kita.”
Saat ini, teknologi AI telah dimanfaatkan dunia global untuk mendorong efisiensi dan produktivitas, sehingga pertumbuhannya akan terus meningkat.
Namun, AI juga diprediksi akan mendorong pengurangan peran tenaga kerja manusia dan mengancam meningkatnya PHK.
Saksikan kabar ini dalam bentuk video berikut:
https://youtu.be/sV8ObVSbB0E?si=MdT1EygvgIM4HbTj