KABARBURSA.COM - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengumumkan bahwa perusahaan telah melepas sebanyak 5.988.400 saham treasury stock.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan KEJU, Peter Wiradjaja, terkait pelaksanaan pengalihan saham hasil pembelian kembali (buy back) untuk periode 3 Oktober 2024.
Sebagaimana dikutip pada Selasa 8 Oktober 2024. Peter menjelaskan bahwa saham hasil buy back tersebut dilepas pada harga rata-rata Rp1.500 per lembar saham. Dalam menjalankan aksi korporasi ini, perseroan bekerja sama dengan PT Indo Premier sebagai fasilitator transaksi.
“Kami berhasil mengantongi dana sekitar Rp8,98 miliar dari penjualan saham treasury ini,” ujarnya.
Laba Periode Berjalan
PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mencatat penjualan bersih sebesar Rp607,35 miliar hingga 30 Juni 2024, meningkat signifikan dari Rp476,04 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan disebutkan bahwa beban pokok penjualan melonjak menjadi Rp431,69 miliar dari Rp352,72 miliar. Laba bruto juga mengalami kenaikan tajam menjadi Rp175,66 miliar dari Rp123,31 miliar. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.
Laba sebelum pajak penghasilan turut naik menjadi Rp83,65 miliar, dibandingkan Rp45,95 miliar sebelumnya. Laba periode berjalan pun meningkat menjadi Rp66,55 miliar dari Rp35,87 miliar.
Jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp184,09 miliar hingga 30 Juni 2024, naik dari Rp157,60 miliar pada 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah aset juga meningkat menjadi Rp842,52 miliar hingga 30 Juni 2024, dari Rp828,37 miliar pada akhir tahun lalu.
Rencana Pembelian Saham
PT Mulia Boga Raya Tbk (IDX: KEJU) telah merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham perusahaan, yang biasa dikenal sebagai buy back saham. Dana yang diusulkan untuk dikeluarkan guna mendukung rencana pembelian kembali saham ini mencapai Rp7,5 miliar.
Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah sekitar 0,43 persen, setara dengan 6.421.674 lembar saham dari total saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Rincian biaya perdagangan efek dan biaya lainnya terkait rencana pembelian kembali saham ini adalah sebesar Rp18.750.000. Seperti laporan di Jakarta, Senin 18 Maret 2024.
Salah satu pertimbangan utama perusahaan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah untuk memperoleh fleksibilitas yang memungkinkan perusahaan untuk menjaga stabilitas harga sahamnya, terutama jika harga saham tersebut tidak mencerminkan nilai atau kinerja perusahaan.
Harga penawaran untuk pembelian kembali saham akan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Pasal 11 dan Pasal 12 POJK 29/2023. Perusahaan akan menggunakan kas internal sebagai sumber pendanaan utama untuk melaksanakan rencana pembelian kembali saham ini.
Catatan Pembagian Dividen
Emiten produsen keju merek Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) akan membagikan dividen sebesar Rp 53 per saham atau setara Rp 79,50 miliar dari laba tahun buku 2023. Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direktur Utama KEJU Paulus Tedjosutikno mengatakan, RUPST ini menyetujui sejumlah agenda, di antaranya pembagian dividen, pembelian kembali atas saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau buyback dan pengangkatan direksi baru.
ntuk nilai pembagian dividen sebesar Rp 79,50 miliar atau sekitar 99 persen dari laba tahun buku 2023 yang ditetapkan sebagai dividen tunai tahun buku 2023 dan akan dibagikan secara tunai kepada seluruh pemegang saham pada tanggal 17 Mei 2024.
Sebagai informasi, penjualan bersih KEJU di tahun 2023 tercatat Rp 1,01 triliun atau mengalami penurunan sebesar 2,4 persen dibandingkan tahun 2022. Untuk laba bersih tahun 2023 mencapai Rp 80 miliar mengalami penurunan sebesar 31,5 persen dibanding tahun 2022.
Selain pembagian dividen, RUPST KEJU juga menyetujui aksi buyback, KEJU akan mengalokasi dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp7,5 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham perseroan.
Perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali adalah sebesar sekitar 0,43 persen atau sekitar 6.421.674 lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.
“Pembelian kembali saham perseroan tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui pembelian kembali saham perseroan oleh RUPST ini,” ungkap Paulus, dalam keterangan resmi.
Dia melanjutkan, pertimbangan utama KEJU dalam melakukan pembelian kembali saham perseroan adalah agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika harga saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.
KEJU juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Paulus Tedjosutikno selaku Direktur Utama Perseroan, Johannes Setiadharma selaku Direktur Perseroan, Hartono Atmadja selaku Komisaris Utama Perseroan dan Robert Chandrakelana Adjie selaku Komisaris Perseroan.(*)