Logo
>

Kelangkaan BBM Shell dan BP, Pengamat: Pertamina Tetap Market Leader

Ditulis oleh Dian Finka
Kelangkaan BBM Shell dan BP, Pengamat: Pertamina Tetap Market Leader

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU milik perusahaan asing seperti Shell dan BP tidak serta-merta memperkuat dominasi Pertamina. Menurutnya, tanpa kondisi tersebut pun, Pertamina telah menjadi market leader untuk industri BBM di Indonesia.

    “Saat pasokan BBM Shell dan SPBU asing lainnya berlimpah, Pertamina tetap menjadi market leader dan menguasai pasar. Ini karena mereka memiliki keterbatasan jumlah SPBU, sementara Pertamina hadir hingga ke pelosok negeri,” kata Fahmy saat dihubungi kabarbursa.com, Minggu, 9 Februari 2025.

    Fahmy menilai, konsumen SPBU swasta umumnya tidak memiliki loyalitas tinggi, sehingga saat pasokan berkurang, mereka dengan mudah beralih ke Pertamina.

    “Jenis BBM-nya pun hampir sama. Konsumen yang biasa beli di Shell, misalnya, itu juga jarang yang benar-benar loyal karena jumlah SPBU-nya terbatas. Kalau aksesnya jauh dan sulit, mereka pasti pindah ke Pertamina,” katanya.

    Terkait pengawasan terhadap kelangkaan BBM di SPBU asing, Fahmy menilai tidak ada urgensi untuk dilakukan. Menurutnya, berbeda dengan Pertamina yang diawasi oleh BPH Migas karena menyangkut kepentingan publik luas, kelangkaan di Shell atau BP tidak berdampak besar terhadap masyarakat.

    “Kalau Pertamina yang langka, itu baru harus diawasi ketat karena bisa mengganggu kebutuhan masyarakat. Tapi kalau SPBU asing mengalami kelangkaan atau bahkan tutup, itu tidak sampai menimbulkan masalah besar,” tegasnya.

    Dengan kondisi ini, Fahmy melihat bahwa persaingan di industri BBM tetap menguntungkan Pertamina sebagai pemimpin pasar, terlepas dari pasokan yang terbatas di SPBU swasta.

    Shell Jawab Pertanyaan Masyarakat

    Sebelumnya, PT Shell Indonesia akhirnya angkat bicara terkait kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelolanya.

    President Director & Managing Director Mobility PT Shell Indonesia Ingrid Siburian mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami masalah dalam distribusi BBM yang menyebabkan ketersediaan produk BBM Shell terganggu.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak (BBM),” ujarnya dalam keterangan resmi yang terima kabarbursa.com, Jumat, 31 Januari 2025.

    Pernyataan tersebut, membantah rumor yang beredar mengenai berhentinya bisnis SPBU Shell yang beroperasi di Indonesia.

    Lebih lanjut, penyedia bahan bakar swasta berlogo kerang ini telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak guna memastikan suplai BBM bisa kembali normal.

    “Shell Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya,” kata Ingrid.

    Ia menyatakan, SPBU Shell di Indonesia tetap beroperasi meskipun ada kendala pada penyediaan BBM. Shell Indonesia kemudian juga meminta maaf kepada pelanggan atas kendala yang terjadi.

    Sekadar informasi, kendala penyaluran yang menyebabkan kosongnya stok BBM di sejumlah SPBU Shell ramai menjadi perbincangan di dunia maya, salah satunya di media sosial X.

    “Pemandangan menyedihkan di SPBU kerang kuning Jl. Kebon Kawung Bandung. Stok semua jenis BBM di SPBU ini habis total sudah berhari-hari tanpa ada kejelasan kapan akan tersedia kembali. Kasian para pegawai SPBUnya hanya bisa jualan kopi sambil duduk termangu,” tulis akun X @rasjawa pada Kamis, 30 Januari 2025.

    “Enggak cuma di Bandung, kemarin SPBU Shell di Jakarta beberapa ada yang sudah habis dari siang. Pertanda Shell hengkang?” cuit akun X @naitsugaa pada 30 Januari 2025.

    “Dua SPBU shell di Rawamangun kosong semua BBM. Coba spbu mana lagi yang kosong semua bbmnya?” tulis akun X @razkaws pada 29 Januari 2025.

    Sekadar informasi, sebelum Shell memberikan klarifikasi, sempat heboh kabar tentang Shell hengkang dari Indonesia. Isu ini menyeruak di tengah kencangnya persaingan di pasar penyaluran BBM.

    Kondisi tersebut mengungkapkan tantangan yang dihadapi perusahaan minyak asing dalam bersaing dengan Pertamina. Kabar tersebut disoroti oleh Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal.

    Ia menyatakan bahwa dominasi Pertamina memberikan keunggulan besar bagi perusahaan. Sebagai entitas milik pemerintah, Pertamina tidak hanya memiliki jaringan distribusi yang lebih luas, tetapi juga lebih mudah diatur dalam penyaluran BBM subsidi.

    “Pertamina memiliki keunggulan karena pemerintah lebih mudah mengontrolnya. Hal ini membuat pemain lain, terutama perusahaan asing, sulit untuk bersaing tanpa nilai tambah yang signifikan,” ujar Moshe beberapa waktu lalu. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.