Logo
>

Kemenhub Evaluasi Tarif Tiket Pesawat: Pengusaha Usul ini!

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kemenhub Evaluasi Tarif Tiket Pesawat: Pengusaha Usul ini!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengevaluasi tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) tiket pesawat berjadwal.

    Langkah ini menyusul usulan dari Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia agar harga tiket diserahkan pada mekanisme pasar.

    "Memang pemerintah sedang evaluasi terkait tarif atau tiket," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Sigit Hani Hadiyanto, di sela Indonesia AERO Summit 2024 di Jakarta, Selasa.

    Sigit menjelaskan bahwa kajian ini masih berlangsung, sejalan dengan usulan maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).

    Meski begitu, Sigit tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai evaluasi tarif batas atas dan bawah tersebut.

    "Saat ini memang berlaku tarif batas atas dan bawah. Namun, aspirasi INACA nanti akan menjadi pertimbangan," tambahnya.

    Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, berharap Kemenhub dapat memutuskan agar aturan harga tiket pesawat tidak lagi mengacu pada tarif batas atas (TBA), melainkan sesuai mekanisme pasar.

    "Kami berharap bahwa tarif tiket diserahkan ke mekanisme pasar," ujar Denon.

    Daya Beli Masyarakat

    Anggota Komisi V DPR, Sigit Sosiantomo, menyoroti pentingnya memperhatikan daya beli masyarakat dalam penetapan tarif tiket pesawat.

    Menurutnya, penetapan tarif harus sesuai dengan Pasal 126 ayat (3) UU Penerbangan, yang mengatur komponen tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi, dan surcharge.

    “Saya menentang rencana penarikan iuran pariwisata dalam tarif pesawat karena akan membebankan penumpang dengan biaya tambahan ganda,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 25 April 2024.

    Sigit menekankan bahwa tidak semua penumpang menggunakan pesawat untuk keperluan wisata, sehingga penarikan iuran pariwisata tidaklah tepat.

    Ia juga meminta pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut dan lebih memprioritaskan memberikan tarif transportasi yang terjangkau bagi rakyat

    “Rakyat sudah banyak yang mengeluh dengan tarif pesawat saat ini, apalagi jika ditambah dengan iuran pariwisata. Saya menolak rencana ini,” tegasnya.

    Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa belum ada keputusan resmi terkait pungutan dalam tiket pesawat.

    Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir, mengingat tiket pesawat masih dianggap mahal dan pemerintah tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang lebih tinggi.

    Terkait dana pariwisata, Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah masih dalam proses kajian untuk menentukan beberapa opsi pengumpulan dana dan besaran yang tepat.

    Tiket Pesawat Domestik

    Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menyampaikan harapannya untuk dapat menurunkan harga tiket pesawat domestik. Ia menyampaikan bahwa saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian.

    “Koordinasi antara Kemenparekraf, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat,” kata Sandiaga, Kamis, 27 Juni 2024.

    Untuk dapat mencapai tujuannya, Sandiaga menyebut penggodokan biaya operasional maskapai dan kebijakan tarif tiket pesawat, dilakukan bersama Kemenparekraf dengan Kemenhub dan Kementerian BUMN. Tak cuma itu, Sandiaga mengaku bahwa telah menyerukan kepada sejumlah maskapai.

    Suplai dan Permintaan

    “Seruan kepada maskapai penerbangan agar terdapat penambahan jumlah penerbangan, hal ini untuk mengimbangi ketidakseimbangan suplai dan permintaan, dengan harapan penyeimbangan nasional segera tercapai,” jelasnya.

    Upaya lain yang berkaitan dengan kebutuhan avtur sebagai bahan bakar pesawat menjadi hal penting yang juga dilakukan, untuk menghadirkan harga tiket pesawat yang terjangkau. “Karena itu, koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM untuk mengkaji skema pajak, insentif, dan harga avtur yang lebih kompetitif guna menurunkan harga tiket pesawat,” ujarnya, menambahkan.

    Lebih lanjut, mantan gubernur  DKI Jakarta Jakarta itu menuturkan bahwa kolaborasi lintas kementerian dan industri senantiasa dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah harga tiket pesawat dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Karena, rencana Sandiaga ini didasarkan atas banyak keluhan dari masyarakat mengenai harga tiket pesawat mahal.

    “Keluhan ini (tiket pesawat mahal) sangat kami dengar dan terus kami upayakan agar ada tindak lanjut segera,” ujarnya. Sandiaga juga memperkirakan harga tiket pesawat segera turun menyusul langkah maskapai penerbangan dalam menambah jumlah pesawat. Ia turut memprediksi harga tiket pesawat akan turun di paruh kedua tahun ini.

    Keterbatasan Jumlah Armada

    Sebelumnya pada Senin, 24 Juni 2024, Sandiaga mengungkapkan, jumlah armada yang masih terbatas menyebabkan harga tiket penerbangan dalam negeri lebih mahal ketimbang internasional. Pihaknya berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asing untuk membuka rute baru penerbangan domestik.

    Menurutnya, dengan penambahan armada dan rute penerbangan bisa menjadi solusi atas mahalnya harga tiket domestik. Langkah tersebut sudah dikomunikasikan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

    “Tadi pak Menhub bilang melakukan beberapa trobosan penerbangan baru langsung ke Indonesia. Ada India, Australia, Rusia. Tambahan penerbangan timur tengah, Dubai, Istanbul. Asia Timur utamanya Tokyo, Seoul, dan Hongkong. Ini yang ingin kita kembangkan kedepan semoga bisa dieksekusi dengan cepat,” kata Sandiaga.

    Di sisi lain, Sandiaga mengaku diperintah Presiden Joko Widodo untuk mencari cara agar wisatawan mancanegara mau berkunjung ke Indonesia. Salah satu caranya dengan membenahi dan memprioritaskan pembangunan akses konektivitas transportasi menuju ke kawasan destinasi wisata.

    Sebab menurutnya, Indonesia masih berada di peringat teratas sebagai salah satu negara destinasi wisata, khususnya Bali, Bintan, dan  Jakarta. “Presiden menyampaikan keinginan menarik wisatawan mancanegara lebih banyak. Dan caranya untuk menarik mancanegara lebih banyak menggunakan peningkatan konektivitas,” kata Sandiaga.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.