Logo
>

Kemenkumham Ajak Musisi Kawal Revisi UU Hak Cipta

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kemenkumham Ajak Musisi Kawal Revisi UU Hak Cipta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengajak Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) untuk bersama-sama mengawal revisi Undang-Undang Hak Cipta agar masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2025-2029.

    Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Min Usihen, menekankan perlunya partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan kajian terhadap revisi UU Hak Cipta yang berlaku saat ini.

    “Mendorong Undang-Undang Hak Cipta ke dalam Prolegnas tahun 2025-2029 merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Min dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 24 Mei 2024.

    Pada Rabu 22 Mei 2024, Min Usihen menerima kunjungan pengurus FESMI untuk membahas berbagai isu, termasuk revisi UU Hak Cipta.

    Min menuturkan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan berbagai kajian yang akan diwujudkan dalam naskah akademik, sehingga sangat terbantu dengan dukungan kajian yang menegaskan urgensi revisi UU Hak Cipta ini.

    Min berharap kolaborasi yang baik antara pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham, dengan FESMI dan para pemangku kepentingan di bidang musik, dapat menghasilkan payung hukum yang berpihak pada pencipta dan pemegang hak.

    “Terima kasih atas pertemuan ini. Semoga kerja sama ini dapat menciptakan industri musik yang lebih baik ke depannya, sesuai harapan kita semua,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Riset dan Pengembangan FESMI, Cholil Mahmud, menyoroti bahwa dalam perkembangan industri musik digital yang pesat, banyak musisi yang kurang memiliki daya tawar, terutama dalam perjanjian lisensi yang kurang berpihak pada musisi.

    Cholil mengatakan, perkembangan industri musik digital sangat berpengaruh pada nasib musisi, sehingga sudah saatnya melakukan inventarisasi berbagai kebutuhan yang selama ini belum terakomodir dalam UU Hak Cipta.

    Ketua Umum FESMI, Yovie Widianto, menambahkan bahwa Indonesia belum memiliki platform musik besar yang bisa mewadahi hasil karya para musisi. Hal ini sangat disayangkan karena bisa memberikan pemasukan yang signifikan bagi negara.

    “Harapannya, kami dapat menjadi mitra pemerintah yang konstruktif, sehingga ada keberpihakan yang baik bagi nasib para musisi dan seniman,” ujar Yovie.

    Pengembangan Seni Budaya

    Pemkab Temanggung, Jawa Tengah, mengalokasikan dana hibah sebesar Rp10,5 miliar kepada 250 kelompok kesenian dalam upaya mendukung pengembangan seni budaya lokal.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana, mengapresiasi kebijakan tersebut yang diputuskan oleh Bupati dan DPRD Kabupaten Temanggung.

    “Kami berterima kasih kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Temanggung yang telah memperhatikan seni budaya kita dengan adanya dana hibah,” kata Hendra di Temanggung, Selasa, 30 April 2024.

    Dana hibah tersebut diberikan kepada berbagai jenis kelompok budaya, seperti kesenian kuda lumping, rebana, topeng ireng, warokan, soreng, kubro siswo, gedruk, angklung, bangilun, hadroh, ayun-ayun, qosidah, dan drumband.

    Sumaryana menegaskan bahwa pemerintah dan DPRD Kabupaten Temanggung memberikan perhatian serius terhadap kemajuan kebudayaan di daerah tersebut melalui pemberian dana hibah ini.

    “Saya berpesan kepada penerima dana hibah agar memanfaatkannya sebaik mungkin sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku,” tuturnya.

    Menyambut penyerahan dana hibah, Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, menyatakan bahwa bantuan tersebut diberikan dalam rangka penguatan pelaku seni lokal.

    “Hibah ini kita berikan dalam rangka penguatan pelaku seni. Bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana guna melestarikan budaya kita supaya tidak kehilangan zaman,” katanya.

    Prabowo menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan seni budaya di tengah perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.

    “Mudah-mudahan mereka segera memanfaatkan dana ini dan ke depan kita akan lakukan pentas-pentas budaya baik tingkat kabupaten maupun tingkat nasional,” tuturnya.

    Dengan pemberian dana hibah ini, diharapkan kesenian lokal di Kabupaten Temanggung dapat terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

    Kemeriahan Ragam Budaya

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kemeriahan ragam budaya Indonesia di perhelatan World Water Forum Ke-10 menjadi magnet bagi okupansi bisnis perhotelan di Bali.

    Sandiaga dalam keterangannya di Bali, Minggu, mengatakan kebudayaan Indonesia, khususnya Bali, ditampilkan di sejumlah acara seremonial mulai dari jamuan makan malam delegasi, field trip, hingga karnaval.

    “Nanti juga akan ada gala dinner di Garuda Wisnu Kencana, juga ada field trip bagi delegasi ke Jatiluwih untuk melihat sistem pengairan Subak, juga trip ke Pura Besakih, Kintamani, juga beberapa destinasi lain yang memuliakan air,” katanya.

    Selain itu, Kemenparekraf juga melibatkan 1.200 seniman untuk memeriahkan Bali Street Carnival sebagai rangkaian Balinese Water Purification Ceremony yang digelar sebelumnya.

    Sandiaga mengatakan ragam budaya Indonesia dalam rangkaian World Water Forum kali ini mengangkat tema “Samudra Cipta Peradaban” yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.