KABARBURSA.COM - Keponakan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang membidangi keuangan dan ekonomi di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, mendatangi kantor Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. Ia mengucapkan terima kasih kepada bendahara negara atas komunikasi yang sudah dilakukan.
Menurut Tommy, sapaan akrabnya, pihaknya dan Sri Mulyani telah intens melakukan komunikasi selama dua bulan terakhir. Pertemuan hari ini merupakan bentuk formal dari komunikasi yang telah berlangsung.
“Intinya, saya ingin sedikit bercerita bahwa sinkronisasi telah berjalan dengan sangat baik. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Menkeu dan jajarannya. Kami telah menjalin hubungan intens selama dua bulan terakhir, dan hari ini adalah formalisasi dari proses tersebut,” ujarnya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2024.
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan pihaknya terbuka untuk proses sinkronisasi dan sinergi dengan tim tersebut. Ia menekankan bahwa Kementerian Keuangan merupakan institusi penting yang memiliki tugas menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.
“Dalam proses penyusunan RAPBN 2025, tentu diperlukan suatu komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi agar APBN 2025 dapat menampung berbagai aspirasi program-program baru, namun tetap menjaga prinsip-prinsip kehati-hatian, kredibilitas, dan kepercayaan dari berbagai stakeholder,” jelasnya.
Sri Mulyani juga menyampaikan terima kasih karena Kementerian Keuangan menjadi kementerian pertama yang dikunjungi oleh Tim Gugus Tugas Sinkronisasi. Ia menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam pengelolaan APBN.
“Karena prosesnya sangat intens dan menyangkut pengelolaan APBN yang sangat penting, maka sinkronisasi, komunikasi, dan koordinasi menjadi sangat penting. Kami sangat berterima kasih menjadi institusi pertama yang dikunjungi oleh gugus tugas sinkronisasi ini, karena urgensi dari siklus anggaran menjadi prioritas yang sangat penting,” tuturnya.
Selain itu, Tommy juga menegaskan bahwa komunikasi yang baik dengan Kementerian Keuangan akan membantu mempermudah implementasi program-program ekonomi yang telah direncanakan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia optimis bahwa kerja sama yang solid akan membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia ke depan.
“Komunikasi yang baik dengan Kementerian Keuangan tentunya akan mempermudah implementasi program-program ekonomi yang telah kami rencanakan. Kami optimis bahwa kerja sama yang solid akan membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia di masa depan,” tambah Tommy.
Sri Mulyani juga menambahkan bahwa keterlibatan aktif dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi dalam proses penyusunan anggaran sangat penting untuk memastikan bahwa aspirasi dan program pemerintah yang baru dapat terakomodasi dengan baik dalam RAPBN 2025.
“Keterlibatan aktif dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi dalam proses penyusunan anggaran sangat penting. Ini untuk memastikan bahwa aspirasi dan program pemerintah yang baru dapat terakomodasi dengan baik dalam RAPBN 2025, sehingga anggaran tersebut dapat benar-benar mencerminkan kebutuhan dan prioritas bangsa,” ungkap Sri Mulyani.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kementerian Keuangan dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, sehingga program-program pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Prabowo akan Belanjakan Rp1.906 Triliun Awal Pemerintahan
Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membelanjakan uang sekitar Rp1.906,4 triliun sebagai belanja prioritas tahun pertama pemerintahan. Rencana anggaran ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2025.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah mengajukan draft KEM-PPKF 2025 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 20 Mei 2024. Dokumen tersebut akan menjadi panduan bagi pemerintah dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam rapat paripurna di DPR RI, selain menjelaskan asumsi makro untuk tahun 2025, Bendahara Negara juga menyampaikan kisaran anggaran belanja prioritas tahun 2025, yang mencapai Rp1.906,4 triliun.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mematok anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) atau populer disebut bansos untuk tahun pertama Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebesar Rp496,9 triliun hingga Rp513 triliun.
Menkeu mengatakan bahwa dana tersebut akan difokuskan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan daerah, melalui beberapa program unggulan.
“Melalui berbagai program unggulan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perlinsos dalam mengurangi beban kebutuhan pokok, meningkatkan pendapatan, serta memutus rantai kemiskinan dan mengurangi ketimpangan,” ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, pemerintah melalui Menkeu mematok anggaran belanja pendidikan untuk tahun 2025 sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun. Besaran itu tercatat naik Rp76,7 triliun atau sebesar 11,53 persen jika dibandingkan APBN 2024.
Bendahara Negara menjelaskan, bahwa anggaran pendidikan 2025 akan difokuskan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing, termasuk peningkatan gizi anak sekolah.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pada tahun depan pemerintah akan fokus dalam penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan Perguruan Tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, hingga penguatan vokasional.
“Berbagai program unggulan tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses, kualitas, dan dapat menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha atau link and match,” tutur Bendahara Negara.
Sri Mulyani mematok anggaran sektor infrastruktur untuk 2025 sebesar Rp404,2 triliun hingga Rp433,9 triliun. Adapun pada tahun ini, anggaran infrastruktur telah ditetapkan sebesar Rp423,4 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur tahun depan perlu terus dilanjutkan, termasuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Ia menyebut, dengan terciptanya infrastruktur yang memadai maka diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi masyarakat, meningkatkan daya saing, meningkatkan efisiensi sistem logistik, hingga mendorong mobilitas dan produktivitas di berbagai daerah.
“Pembangunan infrastruktur perlu dilanjutkan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi-sosial melalui penguatan infrastruktur konektivitas, energi, pangan, digital,” katanya.
Sri Mulyani Indrawati mematok belanja prioritas di sektor kesehatan sebesar Rp191,5 triliun hingga Rp217,8 triliun untuk tahun 2025, termasuk untuk penguatan bantuan gizi balita dan ibu hamil.
Angka ini tercatat meningkat sekitar Rp30,3 triliun atau 16 persen dibanding anggaran kesehatan dalam APBN 2024 yang sebesar Rp187,5 triliun.
Ia menjelaskan besaran itu akan dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem dan fasilitas kesehatan RI dengan beberapa upaya, seperti mempercepat penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, hingga peningkatan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil
“Untuk mewujudkan kesehatan yang berkualitas dilakukan dengan mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan meningkatkan financial protection bagi masyarakat,” ucap Sri Mulyani.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.