KABARBURSA.COM - Mengelola keuangan dengan baik salah satunya dapat dicapai melalui investasi.
Namun, banyak yang belum menyadari bahwa pola investasi yang salah, seringkali disebabkan oleh FOMO (fear of missing out) atau sekadar ikut-ikutan, dapat merugikan.
Perencana Keuangan Lady Nathalia menjelaskan bahwa FOMO dan keinginan untuk langsung meraih keuntungan besar merupakan kesalahan umum dalam berinvestasi. Alih-alih mendapatkan keuntungan, efeknya malah bisa merugikan.
"Awalnya memang niatnya ingin untung dengan berinvestasi, tetapi karena mendengar ada kripto dan saham, akhirnya FOMO. Yang terjadi malah rugi," kata Nathalia di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.
Lady memaparkan tiga langkah agar investasi dapat menghasilkan keuntungan. Pertama, tentukan tujuan investasi.
"Tujuan investasi dapat dibagi menjadi jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek," jelasnya.
Langkah berikutnya adalah memahami profil risiko. Setelah itu, memilih instrumen investasi yang sesuai.
Saat ini terdapat berbagai instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham, properti, hingga emas.
Sebagai contoh, jika seseorang ingin berinvestasi untuk jangka panjang dengan risiko paling rendah, investasi emas bisa menjadi pilihan.
"Sementara, jika memilih saham, yang jelas risikonya tinggi, dan jika tidak cocok, tidak akan cuan. Tidak semua orang cocok dengan investasi saham karena risikonya tinggi. Ada yang tidak masalah jika modal investasinya habis, namun ada juga yang akan lebih stres jika kehilangan modal dalam investasi," tuturnya.
Enam Jenis Investasi Cocok untuk Anak Muda
Sudah bukan rahasia jika anak muda saat ini senang menginvestasikan uangnya di saham. Tujuan utamanya tidak lain untuk mencapai financial freedom atau kebebasan finansial. Harapannya, bisa menikmati kehidupan dengan berlimpah uang, dalam makna tanpa khawatir akan keadaan finansial.
Financial freedom dicapai ketika seorang individu telah mencapai kemapanan dalam kondisi keuangannya. Ketika individu tersebut sudah bisa mencapai kebebasan financial, kekhawatiran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan berkurang. Ia juga tidak akan kekurangan uang untuk membeli apapun yang dibutuhkan, bahkan yang diinginkan.
Tentunya ini akan menjadi hal yang sangat menarik bagi generasi muda saat ini. Investasi menjadi salah satu daya tarik untuk mencapai kebebasan finansial. Investasi adalah aktivitas menempatkan dana dalam periode tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan atau peningkatan nilai.
Penting untuk memulai investasi setelah kebutuhan utama dan cadangan dana darurat terpenuhi. Ada berbagai jenis investasi yang dapat dipilih oleh generasi muda, seperti saham, reksadana, deposito, dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis instrumen investasi yang cocok untuk generasi muda:
1. Emas atau Logam Mulia
Investasi emas adalah salah satu bentuk investasi yang paling mudah dan populer. Emas memiliki risiko yang relatif rendah karena nilainya cenderung stabil dan bahkan meningkat setiap tahun. Disarankan untuk memilih emas batangan daripada perhiasan, karena emas batangan dihitung berdasarkan beratnya. Investasi emas bisa dilakukan secara fisik atau melalui tabungan emas. Jika memilih emas fisik, pastikan penyimpanannya aman.
2. Properti
Investasi properti adalah investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan besar. Properti bisa dibeli, dikembangkan, dan kemudian dijual saat harganya tinggi. Selain itu, properti juga bisa disewakan untuk mendapatkan pendapatan sewa. Risiko investasi properti cenderung rendah karena nilai properti biasanya terus meningkat. Namun, perlu diingat bahwa properti memerlukan perawatan agar tidak rusak.
3. Deposito
Deposito mirip dengan menabung di bank, tetapi dengan bunga yang lebih tinggi. Semakin besar jumlah uang yang didepositokan, semakin tinggi bunga yang diperoleh. Deposito memiliki jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga 12 bulan. Uang yang didepositokan tidak bisa diambil sewaktu-waktu hingga jangka waktu berakhir.
4.Saham
Investasi saham tengah populer di kalangan masyarakat. Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Keuntungan dari investasi saham berasal dari dividen dan peningkatan nilai saham saat dijual kembali. Namun, tidak semua perusahaan membagikan dividen. Saham memiliki risiko tinggi, tetapi juga potensi imbal hasil yang tinggi.
5. Reksadana
Reksadana cocok untuk investor pemula yang belum berpengalaman di pasar modal dan memiliki dana terbatas. Reksadana memungkinkan investor untuk menempatkan dana dalam berbagai instrumen keuangan yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Pilih produk reksadana yang sesuai dengan profil risiko, kebutuhan, dan tujuan keuangan Anda.
6. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Savings Bond Ritel (SBR). Pilih obligasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dana yang dimiliki. Beberapa jenis obligasi hanya ditawarkan pada waktu tertentu, sehingga penting untuk memantau informasi penerbitannya secara berkala.
Investasi menawarkan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, profil risiko, dan tujuan keuangan masing-masing individu.
Bagi generasi muda, memahami karakteristik dan risiko dari setiap jenis investasi adalah langkah awal yang penting untuk mencapai kebebasan finansial.
Dengan memulai investasi sejak dini dan memilih instrumen yang tepat, generasi muda dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan aset mereka untuk masa depan yang lebih baik.
Pada dasarnya, pengertian investasi adalah kegiatan menanamkan modal dengan target untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari modal yang telah diinvestasikan di awal.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai instrumen investasi yang tersedia, seperti peer to peer lending, saham, obligasi, reksadana, deposito, dan lain sebagainya.
Cara kerjanya sederhana, yaitu cukup menyimpan uang di instrumen tertentu atau membeli suatu aset, dan kemudian aset itu nilainya akan bertumbuh seiring waktu.
Investasi memiliki potensi keuangan, seperti menyediakan pendapatan pasif, mengantisipasi inflasi dan meningkatkan nilai aset, mengurangi risiko dengan diversifikasi portofolio, serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan finansial. (*)