KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), Julius Aslan, mengungkapkan bahwa fluktuasi harga batu bara global pada tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh dinamika hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dengan kemungkinan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, Julius berharap hubungan kedua negara tersebut tetap harmonis. “Tentunya, kami berharap hubungan AS-China tetap terjaga dengan baik. Namun, jika kondisi geopolitiknya memburuk, dampaknya akan terasa di pasar China yang penting bagi kami,” ujar Julius dalam kesempatan doorstop di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 5 Desember 2024.
Meski demikian, Julius tetap optimistis bahwa harga batu bara global akan tetap menarik pada tahun 2025. Pandangannya ini berlandaskan pada kondisi pasar batu bara di kawasan Asia dan Asia Tenggara yang dinilai masih cukup stabil, seperti di China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, dan Thailand.
“Harga batu bara saat ini memang masih relatif tinggi, namun ke depannya saya yakin pasar, khususnya di Asia, akan tetap menjanjikan,” ujar Julius menambahkan.
Di kesempatan yang sama, Julius menyampaikan bahwa kinerja AADI pada tahun mendatang sangat tergantung pada harga batu bara serta kondisi ekonomi global. “Semua ini sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi di Asia, karena hampir seluruh pasar kita saat ini berasal dari kawasan tersebut, termasuk Asia Tenggara,” jelasnya.
Julius juga menekankan bahwa fokus utama AADI pada tahun depan adalah menjaga operational excellence, dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi yang lebih baik. “Jika kinerja operasional dapat terjaga dengan baik, tentu saja margin laba yang diperoleh juga akan maksimal,” tutupnya.
Pertambangan Batu Bara
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), perusahaan pertambangan batu bara milik Boy Thohir, siap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 4 Desember 2024.
Pencatatan ini menjadikan AADI sebagai emiten ke-40 yang melantai di BEI pada tahun ini. Dengan memasuki pasar modal, AADI menunjukkan langkah strategis dalam memperkuat posisinya di industri batu bara yang terus berkembang.
Dalam proses Initial Public Offering (IPO), AADI menetapkan harga Rp5.550 per saham dan melepas 778,68 juta saham dengan nilai nominal Rp3.125 per saham. Saham yang ditawarkan setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai total dana yang dihimpun mencapai Rp4,32 triliun.
Sebelumnya, dalam masa penawaran awal (book building), AADI memasang kisaran harga antara Rp4.590 hingga Rp5.900 per saham.
IPO ini mendapatkan dukungan penuh dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi.
Dana yang diperoleh dari IPO akan dimanfaatkan secara strategis untuk berbagai kebutuhan korporasi. Sebanyak 37,23 persen akan disalurkan kepada anak usaha PT Maritim Barito Perkasa (MBP) dalam bentuk pinjaman guna mendukung investasi dan peningkatan aktivitas operasional, sejalan dengan pertumbuhan produksi batu bara grup AADI.
Sebagian lainnya, yaitu 14,89 persen, akan digunakan untuk membayar sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia (AI) berdasarkan perjanjian pinjaman Mei 2024. Sisa dana akan dialokasikan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman kepada ADRO, induk perusahaan AADI.
Langkah menarik lainnya adalah rencana ADRO untuk melakukan penawaran umum atas saham AADI yang dimilikinya kepada seluruh pemegang saham ADRO. Dalam rencana ini, sebanyak 7,01 miliar saham AADI yang dimiliki ADRO akan ditawarkan kepada para pemegang sahamnya melalui mekanisme penawaran umum.
Untuk mendukung langkah ini, ADRO berencana membagikan tambahan dividen tunai final, memberikan fleksibilitas kepada para pemegang saham untuk berpartisipasi dalam pembelian saham AADI.
Dengan strategi IPO yang terencana dan fokus pada optimalisasi penggunaan dana, AADI tidak hanya memperkuat basis modalnya tetapi juga memperluas peluang pertumbuhan di sektor batu bara.
Dukungan ADRO sebagai induk usaha, bersama dengan langkah-langkah untuk meningkatkan keterlibatan pemegang saham, menunjukkan komitmen AADI untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Pencatatan saham ini juga mencerminkan keyakinan AADI terhadap potensi besar yang dimiliki industri batu bara Indonesia di masa depan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.