KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar USD374 juta angka tersebut menurun 11,4 persen secara QoQ, dan menurun 18,3 persen secara (yoy) pada Kuartal I-2024.
Adapun laba kotor ADRO tercatat USD628 juta, turun 18 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 763 juta dollar AS.
“Di tengah ketidakpastian global dan kondisi harga yang melemah, kami mempertahankan komitmen terhadap efisiensi biaya. Lebih lanjut, posisi neraca dan keuangan secara keseluruhan tetap sehat, sehingga menyediakan fleksibilitas pada saat ini,” ujar Presiden Direktur dan CEO Adaro Garibaldi Thohir, dikutip Kamis 2 Mei 2024 .
Di sisi lain, beban pokok pendapatan tercatat sebesar USD815 juta menurun 17,4 persen QoQ, dan menurun 24,3 persen YoY, sehingga margin laba kotor naik ke level 43,5 persen. Ada pun margin laba bersih pada Kuartal I-2024 berada di level 25,9 persen . Penurunan margin laba bersih secara kuartalan dipengaruhi oleh peningkatan tajam pada beban usaha 800 persen secara QoQ dan penurunan laba JV 91 persen secara QoQ.
Dari segi operasional, volume produksi batu bara tumbuh 15 persen secara YoY menjadi 18,1 juta ton. Angka tersebut sudah termasuk produksi batu bara metalurgi dari Adaro Minerals Indonesia (ADMR) yang mencapai 1,56 juta ton meningkat 27 persen YoY.Adapun strip ratio pada Kuartal I-2024 tercatat berada di level 3,66 kali.
Dari sisi lainnya, Anggaraksa Arismunandar, Sr. Investment Analyst Stockbit menjelaskan ADRO telah melampaui ekspektasi karena mencapai 35,7 persen dari estimasi FY24 konsensus.
Pendapatan tercatat sebesar USD1,4 miliar , menurun 6,1 persen QoQfan menurun 21,5 persen secara YoY, setara 27,1persen dari estimasi FY24 konsensus.
"Turunnya pendapatan utamanya disebabkan oleh rata-rata harga jual (ASP) yang turun 24 persen YoY, sementara volume penjualan batu bara naik 4,8 persen YoY menjadi 16,5 juta ton, " ungkap Anggaraksa kepada Kabar Bursa, Kamis 2 Mei 2024.
Anggaraksa menambahkan kinerja ADRO pada Kuartal I-2024 yang melampaui ekspektasi berpeluang menjadi katalis positif bagi kelanjutan kenaikan harga sahamnya. Sebagai catatan, harga saham ADRO telah menguat 4,2 persen secara kumulatif dalam 2 hari perdagangan terakhir.
"Kami juga menilai positif kinerja operasional ADRO, ditandai dengan tingkat produksi telah mencapai 27 persen dari target FY24 di level 67 juta ton, " tuturnya.
Selain itu, strip ratio juga mampu turun 20 persen QoQ pada 1Q24. Meski begitu, perlu dicatat bahwa guidance manajemen untuk strip ratio FY24 berada di level 4,3 kali, yang mengindikasikan angka strip ratio berpotensi kembali naik pada kuartal-kuartal berikutnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.