KABARBURSA.COM - Awal tahun ini, tiga emiten baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka adalah PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE). Memasuki triwulan ketiga, kinerja keuangan ketiga emiten ini mulai dapat dilihat dari berbagai aspek fundamental.
Profil Singkat 3 Emiten
PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI)
ASLI merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang general kontraktor. Dengan pengalaman selama 15 tahun, ASLI telah terlibat dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia, khususnya pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan. Perusahaan ini mengoptimalkan peluang usaha dengan mengakuisisi PT Bumi Prima Kontruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri, sehingga memperluas jangkauan bisnisnya dari hulu ke hilir.
Pemegang saham utama:
- Sudjatmiko: 69,52 persen (4,34 miliar saham)
- Masyarakat Non Warkat: 20,08 persen (1,25 miliar saham)
- PT Berjaya Capital Investama: 10,4 persen (650 juta saham)
Jumlah pemegang saham:
Per 30 Juni 2024, jumlah pemegang saham ASLI tercatat sebanyak 10.613, menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya yang sebanyak 10.579.
PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)
CGAS didirikan berdasarkan hukum Indonesia pada 21 Desember 2005 dan beroperasi di Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan distribusi gas alam terkompresi (Compressed Natural Gas/CNG) di Indonesia. CGAS memasarkan gas alam untuk keperluan industri, transportasi, perumahan, dan pembangkit listrik swasta.
CGAS punya empat anak perusahaan, yakni PT Citra Nusantara Energi, PT CNG Hilir Raya, PT CNG Global, dan PT Cipta Rizqi Energi.
CGAS bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BUMD Sindangkasih Multi Usaha, untuk distribusi gas alam dan pengembangan infrastruktur seperti Natural Gas Treatment. CGAS dan anak perusahaannya menjangkau berbagai daerah di Indonesia seperti Palembang, Cikarang, Grobogan, dan Sidoarjo. Perusahaan juga merencanakan ekspansi bisnis ke arah distribusi Liquefied Natural Gas (LNG) selain CNG.
Pemegang saham utama:
- PT Petro Asia Energy: 32,32 persen (572,57 juta saham)
- Masyarakat Non Warkat: 29,86 persen (528,87 juta saham)
- PT Dharma Mulia Jaya: 21,44 persen (379,75 juta saham)
- PT Cipta Nyata Gemilang: 9,1 persen (161,20 juta saham)
- PT Tirta Maritim Nusantara: 7,14 persen (126,48 juta saham)
Direksi dan komisaris:
- Andika Purwonugroho - Komisaris Utama, memiliki 1,50 juta saham (0,08 persen)
- M Isa Safardi - Direktur, memiliki 700 ribu saham (0,04 persen)
- Agung Wibawa - Direktur, memiliki 358 ribu saham (0,02 persen)
PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)
NICE didirikan pada tahun 2008 dan bergerak di bidang pertambangan bijih nikel. Perseroan melakukan eksplorasi melalui proyek nikel laterit dan menjadi kontributor utama dalam industri bijih nikel global. Tambang perusahaan terletak di Desa Lameruru, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan luas area konsesi 1.975 hektar yang dioperasikan sepenuhnya oleh perusahaan.
Lokasi tambang NICE memiliki posisi strategis yang dekat dengan pantai dan dermaga, memudahkan pengangkutan dan operasional. Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan bijih nikel berkualitas tinggi dengan fokus pada keberlanjutan, keselamatan, dan inovasi.
Pemegang saham utama:
- PT Energy Battery Indonesia: 60 persen (3,65 miliar saham)
- Masyarakat Non Warkat: 20 persen (1,22 miliar saham)
- PT Sungai Mas Minerals: 10,43 persen (634,22 juta saham)
- PT Inti Mega Ventura: 9,57 persen (582,18 juta saham)
Valuasi Tiga Emiten
Dalam hal valuasi, ketiga emiten menunjukkan perbedaan yang signifikan. Mengutip data Stockbit, ASLI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp313 miliar, sedangkan CGAS dan NICE masing-masing sebesar Rp225 miliar dan Rp3.467 miliar. Rasio PE (Price to Earnings) tahunan ASLI tercatat sebesar 47,69, CGAS sebesar 18,44, dan NICE mencatat angka yang sangat tinggi yakni 371,26. Namun, jika dilihat dari rasio PE TTM (Trailing Twelve Months), ASLI, CGAS, dan NICE masing-masing memiliki rasio 14,97, 15,85, dan 36,84.
Rasio Price to Book Value (P/BV) juga menunjukkan perbedaan menarik, di mana ASLI berada pada angka 0,66, CGAS pada 0,92, dan NICE pada 24,23. Rasio Price to Sales (P/S) TTM dari ketiga emiten juga bervariasi: ASLI 1,29, CGAS 0,35, dan NICE 2,73.
Profitabilitas dan Per Share Data
Dalam aspek profitabilitas, Gross Profit Margin kuartalan ASLI mencapai 27,63 persen, CGAS sebesar 14,24 persen, dan NICE unggul dengan 36,35 persen. Operating Profit Margin kuartalan ASLI tercatat 8,03 persen, CGAS 2,53 persen, dan NICE 3,86 persen. Untuk Net Profit Margin kuartalan, ASLI memiliki 2,35 persen, CGAS 2,34 persen, dan NICE 1,71 persen.
Dari data per saham, Earnings Per Share (EPS) TTM ASLI adalah 3,34, CGAS 8,65, dan NICE 17,24. Jika dilihat dari EPS tahunan, ASLI mencatat 1,05, CGAS 6,89, dan NICE 1,54. Revenue Per Share TTM menunjukkan ASLI dengan 38,88, CGAS dengan 389,89, dan NICE dengan 232,69.
Solvabilitas dan Rasio Likuiditas
Aspek solvabilitas dan likuiditas juga menjadi penentu utama dalam menilai kinerja emiten. ASLI menunjukkan Current Ratio 5,63 dan Quick Ratio 4,56, sedangkan CGAS memiliki Current Ratio 4,50 dan Quick Ratio 4,42. NICE memiliki Current Ratio yang lebih rendah, yakni 1,09, dengan Quick Ratio 0,90. Debt to Equity Ratio ASLI dan CGAS masing-masing tercatat 0,07 dan 0,13, sementara NICE tidak mencatatkan rasio ini.
Harga Saham dan Pergerakan Pasar
Sampai saat ini, harga saham ketiga emiten ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Dalam periode tertentu, saham NICE pernah mengalami Auto Reject Atas (ARA) yang menunjukkan tingginya minat dari spekulan atau investor. Hal ini dapat disebabkan oleh valuasi tinggi dan ekspektasi pertumbuhan perusahaan yang positif. Namun, untuk memahami lebih dalam apakah kenaikan harga ini didorong oleh investor jangka panjang atau spekulan, diperlukan analisis lebih lanjut terkait volume perdagangan dan sentimen pasar.
Dividen
Dalam hal dividen, hanya PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) yang memberikan dividen dalam 12 bulan terakhir (TTM), dengan nilai Rp1,25 per saham dan payout ratio sebesar 18,15 persen. Dividend yield CGAS adalah 0,98 persdn dan tanggal ex-dividend terakhir adalah 7 Juni 2024. Sementara PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) belum membagikan dividen.
Pendapatan dan Laba Kotor (YTD)
Pendapatan ASLI sebesar Rp70 miliar dengan laba kotor Rp19 miliar. CGAS mencatatkan pendapatan Rp130 miliar dan laba kotor Rp19 miliar. Sementara itu, NICE memiliki pendapatan tertinggi sebesar Rp136 miliar dengan laba kotor Rp50 miliar.
EBITDA dan Laba Bersih (TTM)
EBITDA ASLI tercatat sebesar Rp53,44 miliar, CGAS sebesar Rp21,32 miliar, dan NICE Rp60,34 miliar. Laba bersih ASLI dan NICE masing-masing Rp2 miliar, sementara CGAS mencatat laba bersih tertinggi sebesar Rp3 miliar.
Neraca Keuangan (Kuartal)
Pada neraca keuangan, ASLI memiliki kas sebesar Rp7 miliar, total aset Rp538 miliar, dan total liabilitas Rp62 miliar. CGAS memiliki kas Rp145 miliar, total aset Rp352 miliar, dan total liabilitas Rp109 miliar. NICE mencatatkan kas sebesar Rp94 miliar, total aset Rp324 miliar, dan total liabilitas Rp181 miliar. Utang jangka pendek ASLI adalah Rp25 miliar, sedangkan hutang jangka panjang Rp9 miliar. CGAS tidak memiliki utang jangka pendek dan utang jangka panjang sebesar Rp30 miliar.
Arus Kas (TTM)
Arus kas operasi ASLI tidak tersedia, sementara CGAS mencatatkan arus kas negatif Rp26 miliar dan NICE mencatatkan arus kas positif Rp38 miliar. Dari investasi, CGAS menghasilkan Rp5 miliar dan NICE memiliki arus kas negatif Rp26 miliar. Arus kas dari pembiayaan CGAS dan NICE masing-masing sebesar Rp17 miliar dan Rp18 miliar. Free cash flow CGAS negatif Rp26 miliar dan NICE positif Rp38 miliar.
Pertumbuhan Tahun ke Tahun (YoY)
Pendapatan ASLI tumbuh 75,92 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun. CGAS mencatatkan pertumbuhan pendapatan 34,95 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun. NICE mengalami penurunan pendapatan sebesar 24,29 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun.
Laba Bersih
Laba bersih ASLI anjlok 69,92 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun. CGAS mengalami pertumbuhan laba bersih 31,86 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun. NICE mengalami penurunan laba bersih 90,30 persen pada kuartal ini dan sepanjang tahun.
EPS (Earnings Per Share)
PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) tidak mencatat EPS (Year to Date) dan EPS tahunan. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) juga tidak mencatat EPS (Year to Date), tetapi EPS tahunan CGAS turun sebesar 97,68 persen. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) mencatat penurunan EPS tahunan terbesar sebesar 99,43 persen.
Performa Harga
Performa harga saham ketiga emiten dalam berbagai periode menunjukkan tren yang bervariasi. Berikut adalah detail pergerakan harga masing-masing emiten:
- 1 Minggu: Harga saham CGAS turun 3,05 persen, sementara NICE turun lebih tajam sebesar 11,63 persen.
- 1 Bulan: Harga saham CGAS naik 15,45 persen, sedangkan NICE turun 14,93 persen.
- 3 Bulan: Harga saham CGAS turun 26,16 persen dan NICE turun 33,72 persen.
- 6 Bulan: Harga saham ASLI turun 12,28 persen, CGAS turun signifikan sebesar 74,19 persen, namun NICE mengalami kenaikan sebesar 1,79 persen.
Tidak ada data untuk pengembalian harga selama 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun, karena ketiga emiten ini baru saja melantai di bursa.
52 Minggu Tertinggi dan Terendah
- ASLI: Tertinggi Rp133, terendah Rp50.
- CGAS: Tertinggi Rp1.030, terendah Rp87.
- NICE: Tertinggi Rp1.295, terendah Rp438.
Berdasarkan analisis data fundamental dan performa harga saham, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) tampak memiliki peluang terbesar untuk memberikan keuntungan bagi investor. Meskipun fluktuasi harga sahamnya sangat tajam, kemampuan perusahaan untuk memberikan dividen dan kinerja keuangan yang stabil memberikan sinyal positif bagi investor. Selain itu, potensi rebound yang besar setelah penurunan signifikan juga dapat menjadi peluang bagi investor yang siap menghadapi risiko tinggi. (alp/sya)