KABARBURSA.COM - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) berhasil mencatat kinerja positif pada kuartal pertama 2024. Performa rumah sakit ini mendapat perhatian positif dari analis, yang merekomendasikan pembelian saham MIKA.
Menurut Ismail Fakhri Suweleh, seorang analis dari BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), MIKA mencatat pertumbuhan pendapatan yang sejalan dengan panduan, didorong oleh margin lebih tinggi dan komposisi pembayar yang lebih baik.
MIKA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun, naik 21 persen dibanding tahun sebelumnya, serta laba bersih sebesar Rp 289 miliar, naik 25 persen dibanding tahun sebelumnya. Capaian ini melebihi perkiraan BRIDS dan konsensus.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:MIKA",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Peningkatan margin EBITDA menjadi 37 persen didukung oleh kenaikan harga obat-obatan dan diskon dari pemasok obat-obatan. Namun, porsi pendapatan dari BPJS menurun menjadi 15,7 persen dibandingkan dengan akhir 2023.
MIKA juga mencatat pertumbuhan positif pada pendapatan rawat inap/hari, terutama dari pasien swasta. Analis Indo Premier Sekuritas, Andrianto Saputra, memperkirakan bahwa MIKA akan terus melampaui panduan pertumbuhan pendapatannya.
Selain itu, MIKA sedang melaksanakan investasi belanja modal untuk pembangunan rumah sakit baru dan inovasi layanan. MIKA memiliki rencana untuk membuka rumah sakit baru di beberapa lokasi, seperti Sidoarjo dan Jawa Barat.
Dalam konteks ini, analis MNC Sekuritas, M. Rudy Setiawan, menilai bahwa MIKA memiliki potensi pertumbuhan yang baik di masa mendatang, didukung oleh stabilitas keuangan dan positioning merek yang kuat.
Secara keseluruhan, analis merekomendasikan pembelian saham MIKA dengan target harga yang beragam, antara Rp 3.050 hingga Rp 3.200 per saham. Meski demikian, risiko yang perlu dicermati termasuk volume pasien musiman yang lebih rendah dan peningkatan biaya pengeluaran karena pembukaan rumah sakit baru.
Dengan strategi perusahaan yang fokus pada pembukaan tempat tidur untuk pasien non-BPJS, MIKA diharapkan dapat mempertahankan kinerja positifnya dalam sisa tahun fiskal 2024.