KABARBURSA.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah meningkatkan jumlah rangkaian kereta untuk LRT Jabodebek, dengan mengoperasikan 20 rangkaian kereta pada hari kerja mulai bulan Mei 2024, meningkat dari sebelumnya.
Penambahan ini menyebabkan peningkatan frekuensi perjalanan LRT Jabodebek menjadi 336 perjalanan per hari pada hari kerja, dengan penambahan 28 perjalanan.
Namun, perjalanan akhir pekan tetap tidak berubah sebanyak 260 perjalanan per hari dengan 18 rangkaian kereta yang dioperasikan.
Manager Hubungan Masyarakat LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, mengatakan pada masa jam sibuk pada hari kerja akan dioperasikan 20 rangkaian kereta, sementara pada akhir pekan tetap 18 rangkaian kereta dengan 260 perjalanan per hari.
"Peningkatan ini dalam perjalanan telah mengurangi waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi 5,5 menit selama jam sibuk di lintas Cawang-Dukuh Atas, dan 11 menit di lintas Jati Mulya-Cawang serta Harjamukti-Cawang," kata Mahendro, Selasa, 7 Mei 2024.
Selain itu, waktu keberangkatan terakhir dari Stasiun Dukuh Atas telah diperpanjang hingga malam, dengan keberangkatan terakhir untuk Jati Mulya pada pukul 22.16 WIB dan Harjamukti pada pukul 22.21 WIB mulai bulan Mei.
LRT Jabodebek saat ini mengoperasikan 31 rangkaian kereta, dengan 18 atau 20 dioperasikan setiap hari, 4 sebagai cadangan untuk keadaan darurat, dan 5 menjalani perawatan berkala. Dua rangkaian kereta masih dalam perbaikan oleh PT Industri Kereta Api (Persero) setelah kecelakaan pada Oktober 2021.
Setelah beroperasi penuh, LRT Jabodebek akan mengoperasikan hingga 27 rangkaian kereta setiap hari.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI akan terus mengevaluasi jumlah penumpang dan menyesuaikan armada operasional sesuai kebutuhan.
Mahendro menyebutkan bahwa peningkatan armada dan frekuensi perjalanan ini dilakukan untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang terus bertambah, menunjukkan pertumbuhan terus menerus dari 1,20 juta penumpang pada Januari menjadi 1,40 juta penumpang pada April, menandakan peningkatan sebesar 16 persen sejak Januari 2024.