Logo
>

KKP Investasi Rp46,6 Miliar untuk Budidaya Nila di Karawang

Ditulis oleh KabarBursa.com
KKP Investasi Rp46,6 Miliar untuk Budidaya Nila di Karawang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp46,6 miliar untuk pengembangan teknologi modern di Tambak Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat.

    Hal itu diungkapkan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

    Trenggono menjelaskan pengalokasian anggaran tersebut karena di BINS telah menerapkan teknologi modern seperti mesin pakan otomatis, sistem kincir, dan alat pengukur kualitas air berbasis IOT dan tenaga surya dalam budidaya ikan nila salin.

    Tambak ini, kata Trenggono, juga telah dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk menjaga kelestarian lingkungan.

    "KKP telah menginvestasikan sebesar Rp46,6 miliar untuk pembangunan BINS," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis, 9 Mei 2024.

    Trenggono menekankan bahwa BINS merupakan inovasi dalam budidaya ikan nila darat. Sebagian besar budidaya ikan nila di Indonesia biasanya dilakukan di keramba jaring apung (KJA) yang tidak ramah lingkungan dan dapat merusak ekosistem danau serta menyebabkan pencemaran lingkungan.

    "Keberadaan BINS juga dapat menjadi solusi untuk tambak udang yang tidak lagi beroperasi optimal," ujarnya.

    Lebih lanjut, Trenggono menjelaskan bahwa KKP memodelkan kawasan tambak budidaya ikan nila salin di lahan seluas 80 hektare yang terletak di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang itu.

    Total produksi yang dihasilkan mencapai 7.020 ton per tahun dengan nilai Rp196,5 miliar berdasarkan harga jual nila salin sebesar Rp28.000 per kilogram.

    "Produksi ini diharapkan terus meningkat hingga mencapai 10.000 ton per tahun," tuturnya.

    Hasil produksi nila salin dari BINS akan diolah lebih lanjut menjadi produk olahan ikan fillet untuk diekspor.

    Trenggono menyatakan bahwa ikan nila salin memiliki nilai ekonomi yang tinggi baik di pasar domestik maupun global.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan model kawasan tambak budidaya ikan nila salin milik KKP di Karawang, Rabu, 8 Mei 2024.

    Jokowi menekankan bahwa ikan nila salin memiliki permintaan pasar yang besar dengan nilai mencapai USD14,4 miliar atau sekitar Rp230 triliun pada tahun 2024.

    Ia juga menyarankan untuk memanfaatkan permintaan besar ini, termasuk melalui alih fungsi tambak udang yang tidak terpakai.

    Modeling budidaya ikan nila salin ini merupakan inisiatif Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sejak tahun 2023 dengan lahan seluas 80 hektare yang terbagi dalam empat kawasan, yaitu tambak blok A, B, C, dan D.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi