KABARBURSA.COM - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan pengunduran diri dewan komisarisnya pada Senin, 25 Maret 2024.
"Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Syed Maqbul Quader sebagai Komisaris Indepensen ISAT," ucap Chief Legal & Regulatory Officer ISAT Reski Damayanti, dikutip dari keterbukaan informasi BEI pada Senin, 25 Maret 2024.
Melansir dari situa resmi Indosat, Syed Maqbul Quader merupakan warna negara Kanada yang berusia 73 tahun.
Ia menjabat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo Hutchison berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 28 Desember 2021, berlaku efektif tanggal 4 Januari 2022.
Sebagai informasi, Syed Maqbul Quader sempat menjabat sebagai Chairman of the Board of Directors Al Rajhi Bank, Malaysia (2013 – 2016).
Direktur Asia Finance Bank Berhad (2011 – 2012). Berbagai posisi di beberapa bank di Timur Tengah (1989 – 2013). Group Chief Risk Officer Qatar Islamic Bank, Qatar. Berbagai posisi senior di Chase Manhattan Bank.
Syed Maqbul Quader tidak memiliki rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan anggota Komite di perusahaan lain.Tertulis periode jabatanya dari tahun 2022 hingha 2026, namun sebelum masa jabatanya habis, justru ia memilih untuk mengundurkan diri dari jabatanya.
Sebelumnya pada Jumat 31 Agustus 2023, dua komisaris PT Indosat Tbk (ISAT) telah mengundurkan diri dari jajaran perseroan. Keduanya adalah Nigel Thomas Byrne dan Frank John Sixt.
Sehingga pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan Senin, 18 September 2023, Indosat Ooredoo Hutchison mengangkat Cheung Kwan Hoi dan Efthymios Tsokanis sebagai anggota dewan komisaris menggantikan Nigel Thomas Byrne dan Frank John Sixt.
Laporan Keuangan
Melansir laporan keuangan, ISAT membukukan pendapatan Rp51,22 triliun.Angka tersebut meningkat 9,57persen secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 46,75 triliun pada 2022 dengan segmen selular berkontribusi sebesar Rp 43,74 triliun. Sementara segmen multimedia, komunikasi data dan internet (MIDI) menyumbang Rp 6,47 triliun.
Namun kenaikan pendapatan tersebut diiringi oleh kenaikan beban. Sepanjang 2023, ISAT harus menanggung beban sebesar Rp 40,80 triliun atau naik 12,83persen YoY dari Rp 36,16 triliun. (nia/prm)