Logo
>

Komisaris Tambah Kepemilikan Saham PTRO hingga 500 Ribu Lembar

Ditulis oleh Syahrianto
Komisaris Tambah Kepemilikan Saham PTRO hingga 500 Ribu Lembar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengungkapkan transaksi saham yang dilakukan oleh Komisaris Erwin Ciputra pada 3 Februari 2025.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto mengatakan sebelum transaksi, Erwin Ciputra memiliki 6.854.000 lembar saham, yang setara dengan 0,0679 persen dari total saham perusahaan.

    "Pada 3 Februari 2025, Erwin Ciputra melakukan transaksi pembelian sebanyak 500.000 saham dengan harga transaksi sebesar Rp3.712 per saham," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.

    Setelah transaksi tersebut, sambung Anto, jumlah saham yang dimiliki oleh Erwin Ciputra meningkat menjadi 7.354.000 saham, atau setara dengan 0,0729 persen dari total saham yang beredar.

    Jadi, uang yang dikeluarkan untuk pembelian saham tersebut adalah Rp1,85 miliar.

    Dengan adanya transaksi ini, PT Petrosea Tbk mencatatkan perubahan kecil pada persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh Erwin Ciputra, yang bertujuan untuk investasi.

    Aksi Beli Saham oleh Direktur Utama

    Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Direktur Utama Petrosea, Michael, baru saja menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Pada Senin, 20 Januari 2025, Michael membeli 550.000 lembar saham dengan harga transaksi sebesar Rp3.700 per saham, total senilai Rp2,035 miliar.

    “Transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi jangka panjang,” ujar Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto, pada Jumat, 24 Januari 2025.

    Sebelum aksi ini, Michael memiliki 1.400.000 lembar saham PTRO atau setara dengan 0,0139 persen dari total saham yang beredar. Setelah transaksi, kepemilikannya meningkat menjadi 1.950.000 lembar saham, setara dengan 0,0193 persen.

    Penguatan harga saham PTRO didorong oleh aksi serok saham yang dilakukan oleh Direktur Utama, yang memberikan sinyal positif kepada investor mengenai prospek jangka panjang perusahaan. Selain itu, lonjakan volume perdagangan menunjukkan minat yang tinggi dari pasar terhadap saham ini.

    INCO Gandeng PTRO

    Sebelumnya diberitakan Kabarbursa.com, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan rencana kerja sama dengan PTRO untuk penandatanganan kontrak jasa pertambangan senilai USD1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Kerja sama ini akan mencakup proyek di area Bahodopi Blok 2 dan 3, Sulawesi Tengah.

    Corporate Secretary PTRO, Wiwik Wahyuni, menyatakan bahwa PT Petrosea telah dinyatakan sebagai pemenang tender melalui proses lelang yang mematuhi tata kelola perusahaan yang baik. “Proses penandatanganan kontrak oleh kedua pihak diharapkan rampung pada Maret 2025,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu 15 Januari 2024.

    Kontrak ini memiliki nilai pekerjaan yang signifikan dengan durasi 10 tahun. Area yang menjadi fokus proyek meliputi pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, hingga pembangunan infrastruktur pendukung jasa pertambangan.

    Menurut Wiwik, kerja sama ini akan memperkuat operasional PT Vale dengan tambahan produksi bijih nikel dari Bahodopi Blok 2 dan 3, yang akan melengkapi produksi dari Blok Sorowako, lokasi yang telah lama menjadi andalan.

    “Kontrak ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan, sekaligus mendukung target peningkatan produksi bijih nikel secara optimal,” tegasnya.

    Dengan potensi besar dari proyek ini, PT Vale dan PT Petrosea berkomitmen untuk menghadirkan dampak positif terhadap operasional pertambangan nasional, khususnya di Sulawesi Tengah.

    Sementara itu, INCO melaporkan keberlanjutan eksplorasi pada Oktober hingga Desember 2024 dengan konsentrasi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Wiwik menyebutkan total anggaran eksplorasi kuartal IV 2024 mencapai USD3.444.898,54.

    Pada Oktober, INCO menginvestasikan USD1.259.875,99 untuk eksplorasi di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, serta Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dan Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

    Hasil pengujian sedang dihitung menggunakan metode ordinary krigging di Sorowako. Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan pengeboran core drilling HQ-3 pada jarak 100 meter dan 50 meter untuk meningkatkan level sumber daya. Pengeboran 100 meter difokuskan di Blok 4 Pomalaa, sementara pengeboran 50 meter dilakukan di Bukit Petea D North (Blok Petea), Blok 4 Pomalaa, dan Blok Bahodopi (3D, 3C, 3F).

    Eksplorasi berlanjut pada November dengan anggaran USD1.180.395,75. Program pengeboran jarak 25 meter dilakukan di Bukit Petea B dan Petea D North (Blok Petea). Selain itu, survei geofisika dengan metode geolistrik (ERT) dilaksanakan di Bukit Petea D North (Blok Petea), serta di Blok 5 dan Blok 1 Tetenggala, Pomalaa.

    Metode core drilling HQ-3 kembali digunakan dengan jarak pengeboran 100 meter dan 50 meter untuk memperkuat data sumber daya.

    Pada Desember, INCO mengalokasikan USD1.007.626,80 untuk pengeboran di Blok 4 Pomalaa, Blok 3H Bahodopi, dan Bukit Petea D North (Blok Petea) dengan jarak 50 meter. Pengeboran jarak 25 meter juga dilakukan di Bukit Konde (Blok Barat Sorowako) dan Bukit Petea B (Blok Petea).

    Pengukuran geofisika melalui metode geolistrik (ERT) dilanjutkan di Bukit Petea B dan Blok 5 Pomalaa. Seluruh aktivitas ini bertujuan mendapatkan profil laterit yang lebih lengkap.

    Dengan kegiatan eksplorasi intensif ini, PT Vale Indonesia terus memperkuat potensi cadangan sumber daya di wilayah operasionalnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.