Logo
>

KomodoIn Disebut Solusi Lejitkan UKM ke Pasar Global

Ditulis oleh Yunila Wati
KomodoIn Disebut Solusi Lejitkan UKM ke Pasar Global

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu mendapatkan perhatian dan dukungan besar dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Ada banyak persoalan yang dihadapi dan perlu mendapatkan solusi, salah satunya terkait pemasaran ke tingkat global.

    Adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank yang mencoba membantu UKM untuk melejitkan produk-produknya ke pasar internasional lewat market place baru, KomodoIn. Website ini dirancang khusus sebagai sarana edukasi, mempertemukan seller dan buyer, serta mendorong pelaku UKM berorientasi global.

    Direktur Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Nurhadi, mengatakan bahwa KomodoIn memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap dibandingkan cara konvensional dan tentu saja sangat membantu UKM.

    “Melalui KomodoIn ini diharapkan nantinya dapat semakin mensupport UMKM untuk naik kelas. Selama ini kamu sudah melakukan cara konvensional melalui capacity development, CPNE (program khusus rintisan eksportir baru), dan community development, desa devisa. Nah, kali ini kami mau upscale dengan digital,” kata Maqin.

    Beberapa fitur yang menjadi andalan adalah eksporpedia, digital e-learning, hingga market place. Di edukasi e-learning, pelaku UKM akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai eksportir. Untuk yang sudah siap ekspor, akan dipertemukan dengan pembeli internasional melalui market place.

    Di dalam market place tersebut juga tidak hanya produk yang dipajang, tetapi juga mempertemukan komunitas supplier dengan komunitas buyer. Dengan begitu, UKM juga bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan dan asuransi untuk memproteksi cash flow dari LPEI. Dan ke depan, LPEI akan membuka kolaborasi denganberbagai partner.

    “Jadi, ini tidak hanya dimonopoli LPEI tetapi akan ada kolaborasi. Makanya kami sediakan payment gateway serta brand transaction yang akan berkolaborasi dengan bank-bank komersial. Goalnya, negara hadir dengan platform ini untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UKM,” ujar dia.

    Lebih jauh, KomodoIn diharapkan menjadi solusi bagi UKM, sehingga tidak ada kendala untuk meningkatkan kapasitas hingga bertemu buyer.

    Hal ini diakui salah satu pelaku UKM yang juga founder CV Ikaperksi Agro Industri. Bagi dia, saat pertama kali merintis bisnis adalah mencari buyer.

    “Saat ini, tidak pernah terpikir Oishi bisa diekspor ke luar negeri (Malaysia, Jepang, Arab Saudi, dan Mesir). Itu perjalanan yang cukup panjang dan perlu perjuangan,” ucap Nurjannah Dongoran.

    Tantangan lainnya adalah terkait edukasi ekspor. Dirinya mengaku mengikuti program CPNE dari LPEI.

    Tulang Punggung Perekonomian Negara

    UKM memainkan peran yang sangat besar bagi perekonomian negara. Perannya diklaim sebagai penopang atau tulang punggung. Itulah sebabnya pemerintah selalu memberikan perhatian besar, karena membawa dampak langsung bagi kehidupan masyarakat menengah ke bawah.

    Mengutip dari umkmindonesia.id, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyebutkan bahwa pada 2009 tercatat ada 52,77 juta UMKM dan jumlahnya meningkat menjadi 57,9 juta pada 2013. Angka tersebut terus meningkat pada 2015 menjadi 59,26 juta dan terus bergerak menjadi 65,46 juta di tahun 2019.

    Ini artinya, telah terjadi peningkatan sebanyak 2,41 persen dan tahun lalu keberadaan UMKM di Indonesia mencapai angka 64 juta.

    Teten Masduki dalam keterangan resminya pada awal tahun kemarin menyatakan Indonesia menjadi negara keembat terbesar setelah China, Amerika Serikat, dan India. Itulah mengapa saat ini Indonesia dengan percaya diri tengah bersiap menjadi negara maju di 2030. Hal ini tentu saja didukung dengan peningkatan daya saing dengan memprioritaskan bidang infrastruktur untuk konektivitas dan juga sebagai bentuk inovasi.

    “Apabila pertumbuhan ekonomi negara bisa dipertahankan antara 4,5 persen hingga 5,3 persen, maka besar kemungkinan Indonesia sukses memimpin G20 atau bahkan menjadi Presiden ASEAN. Makanya, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya melakukan promosi koperasi modern dan peningkatan pelibatan dalam ekonomi digital,” ucap Teten.

    Dalam hal ini, UKM tidak melulu tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai jalan untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta pengurangan kemiskinan. UKM juga ikut serta dalam menyelamatkan ekonomi Indonesia di kala krisis terjadi. Terbukti saat krisis COVID-19.

    UKM juga mampu bergerak cepat dengan cara melakukan transformasi digital yang beralih ke e-commerce. Pada intinya, kontribusi dan peran UKM dalam perekonomian Indonesia tidak main-main, karena mampu menyelamatkan bangsa dari krisis.

    Terutama bagi UMKM yang didominasi pada usaha padat karya, sehingga memerlukan banyak tenaga kerja. Ini terbukti dengan meningkatnya kontribusi penyerapan tenaga kerja skala nasional, yang berdasarkan data telah mencapai angka 97,02 persen.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79