KABARBURSA.COM - Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa menyebut bahan pangan terkena dampak setelah rupiah menyentuh angka Rp16 ribu/USD beberapa hari belakangan ini.
Andreas mengatakan, melemahnya rupiah sangat berpengaruh terhadap harga bahan pangan di Indonesia.
"Nah sudah tentu ini terkait dengan harga di Indonesia amat sangat tergantung kurs rupiah," ujar Andreas kepada Kabar Bursa, Senin 22 April 2024.
Menurut Andreas, jika rupiah terus melemah, devisa yang harus dikeluarkan Indonesia untuk impor akan semakin tinggi, sehingga berpengaruh terhadap harga produk.
Dia melanjutkan, hal tersebut terjadi karena banyak kebutuhan pangan Indonesia yang harus impor. Seperti gandum, bawang putih, kedelai, hingga daging sapi dan daging kerbau.
"Lalu jagung, beras, sekitar 10 persen dari total kebutuhan kita impor," jelas Andreas
"Paling tidak sudah setahun lebih nilai tukar kita itu di atas Rp15.500, sehingga itu berdampak juga dengan produk yang kita impor," tambah dia.
Adapun diberitakan sebelumnya, Rupiah bergerak menguat ke kisaran Rp16.218/USD, terungkit 0,37 persen menjadi penguatan terbesar di Asia pagi ini. Sementara IHSG yang sempat dibuka menguat pagi tadi saat ini bergerak sedikit tergerus ke 7.070.
Menurut penilaian analis, rupiah masih dibayangi oleh sentimen ketidakpastian politik dari apa yang terjadi di MK hari ini dan juga bila tekanan jual di pasar surat utang negara masih berlanjut masif seperti pekan lalu.