KABARBURSA.COM - Kinerja impor pada bulan Maret 2024 diperkirakan akan mengalami perlambatan, seiring dengan penurunan konsumsi masyarakat yang tidak sebesar Ramadan tahun sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual penurunan konsumsi masyarakat pada Ramadan tahun ini dipengaruhi oleh rendahnya kepercayaan konsumen. "Diperkirakan kinerja impor pada Maret akan mengalami koreksi sebesar 6,73 persen secara tahunan (year on year/YoY), namun tumbuh sebesar 4,14 persen secara bulanan (month on month/MoM)," katanya dikutip Minggu 14 April 2024.
"Impor mengalami perlambatan secara tahunan karena efek high base pada bulan Maret tahun lalu sangat signifikan, dan juga karena volume ekspor batu bara yang tinggi setelah pembukaan kembali China," ujar David
Sementara itu, dari sisi ekspor, diperkirakan tren perlambatan akan berlanjut karena efek high base dari Maret 2023. Kinerja ekspor pada Maret 2024 diperkirakan akan mengalami koreksi sebesar 10,73 persen YoY, namun tumbuh sebesar 8,27 persen MoM.
Meskipun demikian, David menyebut bahwa secara bulanan, kinerja impor maupun ekspor mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas, seperti biji cokelat yang naik 40 persen, crude palm oil (CPO) yang naik 9 persen, serta kenaikan harga komoditas lainnya seperti batu bara, minyak, dan sebagian besar komoditas lainnya.
Dengan demikian, David memperkirakan bahwa kinerja neraca perdagangan pada Maret 2024 akan mencatatkan surplus sebesar US$ 1,7 miliar, yang lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Februari 2024 yang mencapai US$ 0,87 miliar.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.