Logo
>

Konsumsi Rumah Tangga Naik, Ekonomi RI Menguat

Ditulis oleh KabarBursa.com
Konsumsi Rumah Tangga Naik, Ekonomi RI Menguat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 diperkirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2023 sekitar 5,02 persen year-on-year (yoy), naik dari 4,94 persen yoy pada kuartal sebelumnya.

    "Konsumsi rumah tangga dan investasi masih memiliki kontribusi terbesar bila dibandingkan dengan komponen lainnya," ujar Josua melansir Kontan, Jumat (2/2/2024)

    Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 5,12 persen yoy, mengalami kenaikan dari pertumbuhan 5,06 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Josua melihat keberlanjutan konsumsi rumah tangga, terutama karena adanya bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. "Peningkatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari indikator dini seperti peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Nilai Tukar Petani (NTP) yang meningkat, dan pertumbuhan penjualan mobil baik grosir maupun ritel," lanjut dia.

    Sementara itu, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh 7,07 persen yoy, naik dari pertumbuhan 5,77 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh investasi bangunan, yang tercermin dari peningkatan penjualan semen sebesar 15,3 persen yoy.

    Namun, investasi non-bangunan diperkirakan melambat, terindikasi oleh penurunan penjualan alat berat pada kuartal IV-2023 sebesar 36,9 persen yoy, lebih dalam dari penurunan 14,2 persen yoy pada kuartal sebelumnya.

    Meskipun demikian, investasi non-bangunan tetap solid, terlihat dari peningkatan laju impor barang modal pada kuartal IV-2023 sebesar 4,2 persen yoy, naik dari kuartal sebelumnya yang hanya 0,9 persen yoy.

    "Komponen belanja pemerintah diperkirakan tumbuh 2,03 persen yoy pada kuartal IV-2023, setelah tergerus 3,76 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan belanja pemerintah disebabkan oleh peningkatan penyerapan belanja modal dan kenaikan belanja barang serta bansos," ungkap Josua.

    Sebaliknya, ekspor dan impor berpotensi mengalami penurunan pada kuartal IV-2023, dipicu oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. "Ekspor diperkirakan turun 1,25 persen yoy karena situasi tersebut telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global dan penyempitan surplus perdagangan Indonesia," ujarnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi