KABARBURSA.COM - Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) telah mengirimkan permintaan tegas kepada pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan pembayaran proyek pengadaan jet tempur KF-21, sebuah kolaborasi antara kedua negara.
Menurut laporan Yonhap pada hari Selasa 19 Maret 2024, DAPA memberikan peringatan baru kepada Indonesia yang konon meminta penundaan tenggat waktu selama delapan tahun.
Media Korea Selatan, Dong-A Ilbo, sebelumnya melaporkan bahwa Indonesia meminta penundaan tenggat waktu hingga tahun 2034. Indonesia masih memiliki tunggakan sekitar 1 triliun won atau sekitar Rp 11,7 triliun.
Proyek pengadaan jet tempur KF-21 yang merupakan hasil kolaborasi diluncurkan pada tahun 2015, dengan jet yang dihasilkan memiliki kemampuan supersonik canggih.
Berdasarkan perjanjian, Indonesia diwajibkan untuk menyumbangkan sekitar 20persen dari total biaya proyek senilai 8,1 triliun won hingga tahun 2026. Namun, hingga saat ini, pembayaran dari Indonesia belum tepat waktu, dengan sumbangan baru sebesar 278,3 miliar won.
Dengan melihat fakta tersebut, DAPA mulai meragukan kemungkinan penyelesaian proyek KF-21 pada tahun 2026.
"Tidak ada perubahan dalam pendekatan bahwa Indonesia harus menyelesaikan pembayaran pengembangan KF-21 pada tahun 2026," kata seorang pejabat DAPA.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, juru bicara DAPA Choi Kyung-ho menyatakan bahwa pembicaraan dengan Indonesia mengenai pembagian biaya proyek masih berlangsung, dengan rincian pembicaraan yang belum diungkapkan.
Tidak hanya masalah pembayaran, Indonesia juga menghadapi tuduhan pencurian data teknologi jet tempur Korea Selatan.
Otoritas pertahanan Korea Selatan pada bulan lalu mengumumkan penyelidikan terhadap dugaan upaya seorang insinyur Indonesia untuk mencuri teknologi jet di Korea Aerospace Industries. Saat ini, kasus tersebut telah diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.