KABARBURSA.COM - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan bahwa meski jumlah investor kripto meningkat sebanyak 410.000, transaksi justru merosot hampir 50 persen.
Data terbaru hingga akhir April 2024 menunjukkan nilai transaksi aset kripto hanya mencapai Rp52,3 triliun, turun 49,54 persen dibandingkan catatan Maret yang masih berada di angka Rp103,58 triliun.
"Namun demikian, secara akumulatif, nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 telah mencapai Rp211,10 triliun, mengalami peningkatan sebesar 328,63 persen dibandingkan tahun 2023 lalu," ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya, Senin 11 Juni 2024 kemarin.
Jumlah investor juga naik secara akumulatif dari 19,75 juta orang pada Maret menjadi 20,16 juta orang. Ini berarti ada penambahan 410.000 investor kripto secara mtm, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah investor terbesar ke-7 di dunia, tambah Hasan.
Tren kenaikan ini terus berlanjut dengan pertumbuhan investor sebanyak 570.000 bulan ini, seiring dengan adopsi kripto yang semakin luas di Indonesia, jelas Yohono Rawis dari TokoCrypto.
Bitcoin masih belum kembali ke level terbaiknya pada pertengahan Maret di US$73.798, akibat melonjaknya arus dana pada ETF Spot Bitcoin. Hingga Selasa (11/6/2024) siang, Bitcoin turun 2,2 persen ke level US$68.062,33 dibandingkan hari sebelumnya.
Secara kumulatif, terjadi koreksi yang lebih besar dibandingkan Senin, dengan posisi minus 1,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Altcoin juga relatif turun, seperti Ethereum yang merosot 3,3 persen ke US$3.565,24, Solana turun 3,6 persen ke US$154,4, Avalanche menurun 2,4 persen ke US$32,1, dan Shiba Inu turun 3,5 persen ke US$0,000022.
Pergerakan kripto, khususnya Bitcoin sebagai parameter, selama Juni 2024 dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS). Ketika kondisi tidak sesuai ekspektasi pasar, koin kripto justru relatif kuat. Ini karena sinyal bahwa suku bunga acuan akan dipangkas dalam beberapa bulan ke depan terus muncul.
Pekan lalu, Bitcoin sempat rebound dari support trendline dan naik ke US$70.275. Selasa (4/6/2024) pukul 08:00 WIB, BTC berada di US$69.012. Sementara itu, Ethereum (ETH) berpotensi melanjutkan reli untuk breakout level US$4.000, didukung oleh potensi arus masuk dari perdagangan ETF di AS.
Ekosistem Ethereum seperti DeFi dan Layer-2 juga berpotensi mendapatkan dampak positif dari potensi kenaikan Ethereum, tulis riset Ajaib Kripto, Selasa.
Sentimen Kripto 2024
Kabar Bursa merangkum sentimen pasar kripto sepanjang tahun 2024 menunjukkan optimisme meskipun mengalami beberapa fluktuasi harga yang signifikan. Salah satu pendorong utama adalah peluncuran ETF spot Bitcoin yang dimulai pada Januari 2024.
ETF ini telah mendapat sambutan yang luar biasa dari investor, dengan total kapitalisasi pasar mencapai lebih dari $66 miliar pada Maret 2024, yang menandakan langkah besar menuju penerimaan institusional dan aksesibilitas investor.
Selain itu, ada tren yang menguat dalam penggunaan blockchain modular dan solusi lapisan-2 (L2). Inovasi seperti Celestia dan berbagai rollup stack seperti OP Stack, Polygon CDK, dan Arbitrum Orbit memungkinkan pengembang untuk membangun dan menyesuaikan rollup mereka sendiri, yang pada gilirannya meningkatkan aktivitas di ekosistem Ethereum.
Di sisi makroekonomi, kebijakan suku bunga Federal Reserve AS juga memainkan peran penting. Suku bunga yang stabil dapat memberikan stabilitas bagi pasar kripto, karena suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat aset berisiko seperti kripto lebih menarik bagi investor yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi.
Selain itu, acara penting lainnya seperti Bitcoin halving yang dijadwalkan pada April 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar. Halving ini akan mengurangi hadiah penambangan Bitcoin dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok, yang secara historis selalu diikuti oleh kenaikan harga dalam beberapa bulan setelahnya.
Sentimen pasar saat ini berada di wilayah "greed", dengan arus masuk dana mingguan mencapai $151 juta, menunjukkan minat investor yang kuat dan optimisme terhadap prospek masa depan kripto.
Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa ketidakpastian, prospek kripto pada tahun 2024 tetap positif dengan berbagai faktor yang mendukung pertumbuhan dan adopsi lebih lanjut di kalangan investor institusional dan ritel. (*)
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "MEXC:KRIPTOUSDT",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.