KABARBURSA.COM — Harga aset kripto utama terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Rabu pagi, 11 Juni 2025. Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 08.30 WIB, sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar mengalami koreksi ringan dalam 24 jam terakhir, di tengah minimnya katalis baru dari sisi makro maupun sentimen pasar global.
Bitcoin (BTC) tercatat turun 0,12 persen ke level USD69.529 (sekitar Rp1,14 miliar). Ethereum (ETH) juga terkoreksi 0,24 persen ke USD3.685 (sekitar Rp60,5 juta). Meski relatif stabil dalam seminggu terakhir, pergerakan dua aset kripto terbesar ini belum mampu menembus level resistensi mingguan, menandakan tekanan jual masih mendominasi.
Sementara itu, Binance Coin (BNB) terpantau melemah tipis 0,01 persen ke USD710 (sekitar Rp11,6 juta). Di sisi lain, Solana (SOL) justru menguat 1,06 persen ke USD161,5 (sekitar Rp2,65 juta), mencerminkan masih adanya minat beli pada ekosistem layer-1 alternatif.
Token memecoin seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) cenderung bergerak datar. DOGE tercatat di level USD0,144 (sekitar Rp2.361), sedangkan SHIB stagnan di USD0,00002332 (sekitar Rp0,381). Volume transaksi harian memecoin juga terpantau menurun, menunjukkan berkurangnya aktivitas spekulatif dalam jangka pendek.
Adapun Toncoin (TON) berada di level USD7,21 (sekitar Rp118 ribu) setelah naik 0,6 persen. Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi pengembangan fitur pembayaran mikro di Telegram yang menggunakan blockchain TON.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global turun 0,11 persen menjadi USD2,59 triliun (sekitar Rp42.476 triliun), sementara volume perdagangan harian turun menjadi USD69,69 miliar (sekitar Rp1.143 triliun), menandakan pasar masih dalam fase konsolidasi dan menanti arah baru pasca-tarikan teknikal awal pekan ini.
Prediksi Arah Bitcoin usai Tembus USD110.000
Bitcoin sebelumnya resmi menembus level USD110.000 (sekitar Rp1,8 miliar). Lonjakan ini didorong oleh volume transaksi yang meroket lebih dari 40 persen dan mencerminkan meningkatnya minat beli dan kepercayaan investor terhadap prospek jangka pendek aset kripto utama tersebut.
Dengan momentum seperti ini, pasar tampaknya siap bergeser ke zona “greed” atau keserakahan yang biasanya menjadi pemicu volatilitas dan kenaikan harga lebih lanjut.
Lonjakan Bitcoin juga membuka peluang munculnya gelombang “altcoin season”, ketika koin-koin alternatif ikut reli mengikuti kekuatan tren BTC. Banyak analis yang sebelumnya memprediksi pola “double top” kini mengoreksi pandangannya. Aksi harga saat ini justru memperlihatkan kekuatan tren naik yang terkonfirmasi.
Riset yang dilakukan Cryptonomist memprediksi harga Bitcoin berikutnya yang menjadi incaran adalah USD120.000 (sekitar Rp1,97 miliar). Target jangka menengah yang dulu terkesan ambisius—yakni USD150.000 hingga USD200.000 (Rp2,46 miliar hingga Rp3,28 miliar)—kini terasa lebih realistis, seiring terus masuknya arus dana baru ke pasar kripto.
Dukungan institusional menjadi pendorong utama reli ini. Kabar terbaru menyebutkan Donald Trump sedang merancang peluncuran ETF Bitcoin, menandai pergeseran sikap politik terhadap aset digital. Di saat bersamaan, Fidelity—salah satu manajer aset terbesar di dunia—mendorong seluruh perusahaan publik AS untuk mempertimbangkan penambahan Bitcoin ke neraca keuangan mereka. Ini adalah sinyal kuat bahwa Bitcoin semakin diterima dalam portofolio arus utama.
Meski sempat terjadi ketegangan publik antara Donald Trump dan Elon Musk yang sempat menarik harga Bitcoin turun ke bawah USD101.000 (sekitar Rp1,65 miliar), BTC langsung bangkit kembali. Aksi rebound cepat ini menunjukkan keyakinan kuat dari pemegang koin dan kedalaman dukungan terhadap siklus bull market kali ini.
Beberapa perkembangan tambahan juga memperkuat laju reli. Sebuah perusahaan manajemen aset yang terafiliasi dengan Trump dikabarkan telah mengajukan permohonan ETF Bitcoin ke SEC. Di sisi lain, K Wave Media Inc. mengumumkan pembelian sekuritas berbasis Bitcoin dan menandakan minat korporasi yang makin besar terhadap aset digital.
Di media sosial, sentimen bullish mendominasi. Sejumlah influencer dan trader menggaungkan optimisme harga, bahkan ada yang merayakan potensi rekor baru. Akun Ash Crypto, misalnya, meluncurkan giveaway khusus menyambut kemungkinan pencapaian all-time high minggu ini. Sementara itu, trader James Wynn membuka posisi long 40x—indikasi kepercayaan tinggi terhadap arah pasar.
Dengan dukungan institusional yang makin kuat, fundamental yang kokoh, dan antusiasme investor yang kian besar, breakout Bitcoin tampaknya baru permulaan. Mereka yang masih menunggu di pinggir lapangan bisa jadi akan kesulitan mengakumulasi BTC dalam harga wajar. Siklus bull telah datang—dan kecepatannya terus meningkat.(*)