KABARBURSA.COM - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dipilih untuk mengerjakan Depo Tomo oleh PT Niagatama Kencana (NK), anak usaha Wings Group. Penandatangan kontrak telah dilakukan dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2024, Bangun Karya kembali menunjukkan keberhasilannya dalam memperoleh proyek konstruksi besar. Pengerjaan Depo Tomo ini membuat Bangun Karya mengumpulkan dana senilai Rp23,87 miliar.
Kontrak ini menggarisbawahi hubungan jangka panjang yang terjalin antara KRYA dan Wings Group, yang selama ini mempercayakan berbagai proyek pembangunan pabrik dan pergudangan kepada KRYA.
Proyek Depo Tomo yang terletak di Sumedang, Jawa Barat, direncanakan selesai dalam waktu delapan bulan sejak peletakan batu pertama yang dilakukan pada awal Januari 2024.
Direktur Utama KRYA Dharmo Budiono, menyatakan antusiasme perusahaan dalam mengerjakan proyek tersebut dan menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan layanan pemeliharaan untuk Depo Tomo selama 60 hari setelah selesai dan diserahterimakan.
Direktur PT Niagatama Kencana (NK) Gary Kurniawan, mengatakan kehadiran Depo Tomo di Sumedang akan memainkan peranan penting dalam mendukung kelancaran operasional Wings Group di wilayah tersebut. Proyek ini sejalan dengan komitmen Wings Group untuk memperkuat jaringan distribusi dan operasional mereka.
Sebelum proyek ini, KRYA juga sukses menjalankan proyek pembangunan pabrik nondairy creamer dan milk powder milik Wings Group, yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp14,19 miliar.
Dengan rekam jejak yang solid dan pengalaman dalam mengelola proyek-proyek konstruksi besar, KRYA menunjukkan kemampuannya dalam menangani proyek-proyek berskala besar yang berfokus pada sektor manufaktur dan pergudangan.
Proyek Depo Tomo ini semakin mengokohkan posisi KRYA sebagai pemain utama di sektor konstruksi, dengan memastikan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian proyek, serta kemampuannya dalam memberikan dukungan pemeliharaan yang penting setelah serah terima proyek.
Kolaborasi yang kuat dengan Wings Group mencerminkan keberhasilan strategis KRYA dalam memperluas cakupan pasar serta membangun kemitraan yang langgeng.
Harga Saham Anjlok 3,64 Persen
Untuk perdagangan hari ini, saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga saham turun sebesar 3,64 persen menjadi Rp53 dari harga pembukaan di level Rp55.
Pergerakan saham ini tercatat dengan frekuensi perdagangan sebanyak 62 transaksi, yang menunjukkan adanya penurunan minat beli terhadap saham KRYA pada sesi ini. Volume transaksi relatif rendah, yakni hanya sekitar 6 ribu lot dengan nilai perdagangan total mencapai sekitar Rp31,6 juta.
Pada hari tersebut, harga saham KRYA bergerak antara level tertinggi di 55 dan level terendah di 53, sebelum akhirnya ditutup pada harga 53. Meskipun tidak ada batas atas harga yang tercatat pada hari itu, harga saham tetap bergerak dalam kisaran yang sempit, mencerminkan fluktuasi yang terjadi di pasar.
Kondisi ini mungkin terkait dengan sejumlah faktor eksternal, termasuk ketidakpastian pasar yang sedang terjadi serta sentimen negatif yang memengaruhi sejumlah saham konstruksi dan properti pada umumnya.
Meski demikian, KRYA memiliki potensi untuk beradaptasi dan pulih, terutama dengan keberhasilan mereka mengelola proyek-proyek besar, seperti yang baru saja diumumkan dalam kontrak pembangunan Depo Tomo yang mendapat kepercayaan dari Wings Group.
Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki prospek jangka panjang yang cerah, meski dihadapkan dengan tantangan pasar dalam waktu pendek ini. Saat ini, pemegang saham dan investor mungkin harus memantau lebih dekat perkembangan lanjutan terkait kinerja operasional dan kondisi pasar yang akan datang.
Kinerja Keuangan Berfluktuasi
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.