KABARBURSA.COM - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah mengevaluasi kondisi sistem keuangan nasional. Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dan Ketua KSSK, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan I-2024 masih dalam keadaan terjaga.
"Ini didukung oleh kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia, dan stabilitas sektor keuangan," tutur dia, Jumat, 3 Mei 2024.
Namun demikian, Sri Mulyani menambahkan bahwa terdapat peningkatan ketidakpastian yang berdampak pada tekanan di pasar keuangan global, yang kemudian juga berimbas ke pasar Tanah Air.
"KSSK akan terus melakukan evaluasi ke depan terhadap kinerja ekonomi dan sektor keuangan mengingat risiko ketidakpastian ekonomi global yang meningkat, serta gejolak geopolitik yang semakin eskalatif," ungkapnya.
Bendahara Negara itu tetap mewanti-mewanti adanya ketidakpastian geopolitik yang berujung pada perlambatan perekonomian global.
Dana Moneter Internasional (IMF) sendiri memproyeksikan ekonomi global akan stagnan di level 3,2 persen secara tahunan (yoy) untuk 2024. Sementara itu, peningkatan inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut mendorong Bank Sentral AS atau Federal Reserves (The Fed) untuk menunda pemangkasan suku bunga acuan lebih lama lagi.
“Ini artinya higher for longer terjadi di AS,” ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa KSSK akan terus berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan sinergi dalam menjaga perekonomian Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko ekonomi akibat risiko global yang berpotensi mempengaruhi perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tetap berada di atas 5 persen.
“Hal ini didukung permintaan domestik yang tetap kuat baik dari sisi konsumsi pemerintah konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga),” jelasnya.