KABARBURSA.COM - Korea Selatan merencanakan sebuah program untuk mengalokasikan lebih dari KRW10 triliun atau setara USD7,3 miliar (Rp116,16 triliun) untuk memperkuat industri semikonduktor yang menjadi sangat vital bagi negara tersebut.
Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok, pada Jumat, 10 Mei 2024, bertemu dengan para produsen bahan, suku cadang, dan peralatan cip lokal untuk membahas berbagai pilihan pendanaan yang mungkin untuk program tersebut.
"Beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan termasuk pembiayaan kebijakan dari Korea Development Bank yang dimiliki oleh negara, atau dana yang bersifat gabungan dari sumber publik, swasta, dan pembiayaan kebijakan," kata sebuah pernyataan yang dirilis Kementerian Keuangan, Minggu, 12 Mei.
Choi, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri Korea Selatan menyampaikan bahwa rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam waktu dekat.
Langkah ini diambil pemerintah Korea Selatan seiring dengan tekanan yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada negara-negara sekutunya, termasuk Korea Selatan, untuk memperketat pembatasan terhadap akses China ke teknologi semikonduktor.
Pejabat AS telah meminta Korea Selatan untuk membatasi ekspor peralatan dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan cip logika dan memori kelas atas ke China, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Untuk diketahui, Korea Selatan, yang merupakan produsen cip memori terbesar di dunia, tengah berupaya untuk mempertahankan posisi dominannya dengan mengalokasikan investasi sebesar USD470 miliar ke dalam pembangunan "mega cluster" semikonduktor di wilayah luar Seoul.
Hal ini dilakukan mengingat persaingan antara AS dan China yang semakin mempersulit rantai pasokan. Demi mendukung rencana ini, pemerintah telah mengajukan berbagai langkah, termasuk pemberian insentif pajak bagi para investor.