Logo
>

Laba AISA Melejit, RUPS Siap Bagi Dividen dan Rombak Direksi

Rapat pemegang saham AISA digelar 23 Mei 2025, bahas lonjakan laba, peluang dividen, dan perubahan struktur manajemen.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Laba AISA Melejit, RUPS Siap Bagi Dividen dan Rombak Direksi
Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT FKS Food Sejahtera Tbk atau dalam kode saham AISA berencana menggelar rapat pemegang saham tahunan atau RUPST dalam waktu dekat. Rencananya rapat tersebut dijadwalkan pada Jumat, 23 Mei 2025 pukul 09.00 WIB mendatang secara hybrid dan langsung dari Anggrek 7 North Tower Lantai 6, Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan.

    AISA sebelumnya dikenal sebagai PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, yang juga pernah populer dengan merek dagang Taro, Mie Kremezz, Ayam 2 Telor, Sounku, Gulas dan produk makanan lainnya. Nama perusahaan berganti menjadi PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) setelah restrukturisasi beberapa tahun lalu.

    Manajemen AISA dalam pengumuman resminya pada Kamis, 1 April 2025 menyebutkan bahwa agenda RUPST meliputi lima mata acara utama, antara lain persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku 2024, penetapan penggunaan laba bersih, penunjukan akuntan publik untuk tahun buku 2025, penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, serta perubahan susunan pengurus.

    “Pada agenda pertama, kami akan meminta persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, serta pemberian acquit et de charge kepada Direksi dan Komisaris sepanjang tercermin dalam laporan tahunan dan bukan merupakan tindak pidana,” tulis manajemen.

    Selain itu, RUPST juga akan memutuskan penggunaan laba bersih 2024 sesuai Pasal 71  Undang-Undang Perseroan Terbatas atau UUPT, serta menunjuk akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan 2025. Perseroan juga akan menetapkan gaji dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris sesuai Pasal 96 dan 113 UUPT.

    Dalam kesempatan tersebut, mereka juga akan menyampaikan bahwa akan ada agenda perubahan susunan pengurus. Namun, manajemen belum merinci lebih lanjut terkait calon pengurus baru yang diusulkan.

    "Para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 30 April 2025 pukul 16.00 WIB berhak hadir atau diwakili dalam rapat," ujarnya.

    Perseroan menghimbau pemegang saham untuk memanfaatkan platform easy.KSEI dalam memberikan kuasa elektronik atau kehadiran secara virtual guna mendukung kelancaran rapat.

    FKS Food Sejahtera tercatat sebagai emiten sektor makanan olahan yang selama 2024 menunjukkan kinerja positif.

    Hingga kuartal III-2024, Perseroan membukukan laba bersih Rp250 miliar dengan pendapatan Rp3,1 triliun, naik masing-masing 18 persen dan 12 persen secara tahunan. EBITDA tercatat Rp400 miliar dengan margin laba bersih sebesar 8 persen.

    Keputusan strategis dalam RUPS diprediksi akan menjadi katalis bagi arah ekspansi dan penguatan struktur manajemen AISA ke depan.

    Hingga penutupan perdagangan Rabu, 30 April 2025 kemarin, saham AISA diperdagangkan di level Rp132 per saham, stagnan dalam sepekan terakhir dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp3,1 triliun.

    Berdasarkan data laporan keuangan di Stockbit pada Kamis, 1 Mei 2025.  Hingga kuartal pertama 2025, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp35 miliar, melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11 miliar. Pertumbuhan pendapatan juga tercatat positif sebesar 4,51 persen secara tahunan dengan total pendapatan Rp1,941 triliun.

    Dari sisi profitabilitas, margin laba kotor tercatat 38,98 persen, sementara margin laba bersih mencapai 7,26 persen. Return on Equity (ROE) berada di level 8,63 persen dengan Return on Assets (ROA) 4,59 persen, yang menunjukkan efisiensi pengelolaan modal perusahaan meski belum optimal. Leverage perusahaan terbilang moderat dengan Debt to Equity Ratio di angka 0,31 dan interest coverage ratio sebesar 6,28 kali, yang mencerminkan kemampuan perusahaan membayar bunga utangnya dalam kondisi aman.

    Valuasi saham AISA saat ini cukup menarik untuk dicermati. Price to Earnings Ratio (PE) TTM berada di 13,14 kali, sedikit di atas median PE IHSG yang sebesar 8,21 kali, namun PE annualised hanya 8,80 kali, menunjukkan potensi undervaluasi jika laba berlanjut stabil. Price to Book Value tercatat 1,13 kali, masih relatif wajar di kisaran harga saat ini. Earnings Yield (TTM) mencapai 7,61 persen, memberikan sinyal positif bagi investor yang mencari saham bernilai.

    Sementara itu, kas perusahaan kuat dengan posisi kas Rp96 miliar dan free cash flow tahunan sebesar Rp190 miliar. Arus kas dari operasional juga cukup solid sebesar Rp243 miliar. Namun, Altman Z-Score yang masih negatif (-2,55) menunjukkan bahwa manajemen tetap perlu berhati-hati terhadap risiko likuiditas jangka panjang.

    Dari sisi dividen, AISA belum membagikan dividen dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dengan tren kenaikan laba bersih yang signifikan dan cadangan kas yang cukup sehat, peluang pembagian dividen pada 2025 semakin terbuka. Terakhir kali perseroan membagikan dividen adalah pada 2014 dengan nilai Rp8,50 per saham. Jika laba tahun ini dipertahankan atau meningkat, analis memperkirakan peluang pembagian dividen kembali hadir meskipun payout ratio saat ini masih nihil.

    Dari sisi harga saham, AISA mencatat kinerja positif dengan kenaikan harga sebesar 25,71 persen secara year-to-date dan 24,53 persen dalam sepekan terakhir, dengan harga berfluktuasi di antara Rp93 hingga Rp140 selama 52 pekan terakhir. Namun dalam jangka panjang, harga saham masih tertahan secara historis, tercermin dari return 5 tahun yang negatif 21,43 persen dan penurunan tajam 92,50 persen dalam 10 tahun terakhir.

    Secara fundamental, kinerja keuangan menunjukkan perbaikan yang signifikan, valuasi saat ini cenderung wajar bahkan menarik dengan PE annualised di bawah 9 kali. Potensi dividen menjadi daya tarik tersendiri jika manajemen memutuskan untuk kembali membagikan laba. Namun, investor tetap harus mewaspadai sejarah volatilitas harga saham dan profil risiko yang masih moderat-tinggi.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".