KABARBURSA.COM - PT Bundamedik Tbk (BMHS) sukses membukukan kinerja cemerlang pada kuartal I 2025. Catatan positif ini membuat perusahaan percaya diri (pede) dalam mengarungi tahun 2025.
Catatan gemilang BMHS pada kuartal I 2025 tercermin setelah perusahaan meraup laba bersih sebesar Rp5,1 miliar, melonjak 498 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Manajemen menyampaikan, perolehan laba bersih tersebut didorong efisiensi operasional dan pertumbuhan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 20 persen Year on Year (YoY).
Direktur Utama Bundamedik Agus Heru Darjono mengatakan, kinerja apik tersebut menggambarkan jika perusahaan sukses menjaga kinerja positif melalui langkah strategis yang tepat dan efisien di tengah tantangan industri yang terus berkembang
"Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang, dengan terus menghadirkan layanan kesehatan unggulan yang holistik serta mengoptimalkan sumber daya demi kualitas pelayanan yang prima bagi keluarga Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 16 Mei 2025.
BMHS sebelumnya juga mencetak kinerja positif pada 2024 usai laba bersih mengalami pertumbuhan sebesar 16 persen dibanding periode sebelumnya menjadi Rp18,9 miliar.
Sementara itu, pendapatan bersih terkonsolidasi perusahaan tahun lalu turut meningkat 3 persen YoY menjadi Rp1,3 triliun. Capaian ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 34 persen YoY.
Untuk 2025 sendiri, perusahaan yang mencatatkan saham perdananya pada 2021 ini akan melanjutkan fokus dalam peningkatan kualitas layanan melalui tujuh inisiatif strategis utama.
Seperti pengembangan layanan terintegrasi One Menteng, penguatan layanan kesehatan ibu & anak, manajemen tenaga kesehatan yang semakin optimal, peningkatan customer journey, perluasan cakupan dan layanan rumah sakit, penggunaan aset secara strategis, dan optimalisasi penggunaan sumber daya.
Dengan dukungan berbagai pihak, Agus pun optimis BMHS bisa terus melangkah maju, dan bisa memperkuat ketahanan kesehatan nasional pada 2025.
Rp38,99 Miliar Akuisisi Morula Indonesia
Sebelumnya diberitakan, BMHS resmi mengumumkan akuisisi mayoritas saham PT Morula Sarana Buana (MSB) dalam transaksi afiliasi senilai Rp38,99 miliar. Transaksi ini melibatkan pembelian 8.778 lembar saham MSB dari PT Morula Indonesia (MI), yang setara dengan 99,99 persen dari total saham MSB.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, menyatakan bahwa nilai transaksi sebesar Rp38.995.557.581 dibayarkan secara tunai oleh PT Bundamedik Tbk kepada PT Morula Indonesia.
Menurut Agus, akuisisi ini bertujuan memperkuat integrasi layanan penunjang kesehatan serta memperluas pangsa pasar MSB.
"Perseroan berharap langkah ini akan menciptakan sinergi yang lebih kuat, meningkatkan daya saing di sektor kesehatan, dan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian BMHS," terangnya melalui keterbukaan informasi, Senin, 3 Februari 2025.
Selain itu, transaksi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi karena PT Morula Indonesia adalah pemegang saham mayoritas di PT Bundamedik Tbk dengan kepemilikan 99,99 persen. Selain itu, MSB merupakan anak perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Bundamedik Healthcare System (BMHS).
"Manajemen BMHS menegaskan bahwa transaksi ini tidak berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan. Perseroan memiliki kecukupan dana internal untuk membiayai transaksi ini," jelas dia.
“Kami memastikan bahwa tidak ada benturan kepentingan dalam transaksi ini. Semua prosedur telah dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum, dan seluruh informasi yang kami sampaikan akurat serta transparan,” ujar Agus.
Lebih lanjut, manajemen menegaskan bahwa tidak ada informasi material yang dihilangkan atau tidak diungkapkan dalam keterbukaan informasi ini, yang dapat menyebabkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan.
Kinerja Saham BMHS
Mengutip Stockbit, Jumat, 16 Mei 2025, BMHS mencatatkan 1 week price returns sebesar 0,82 persen dan 1 month price returns sebesar 7,89 persen, mengindikasikan kenaikan dalam jangka pendek.
Namun, pada periode 3 month price returns dan 6 month price returns, harga saham menurun masing-masing sebesar -2,38 persen dan -11,51 persen .
Dalam aspek solvabilitas, BMHS memiliki current ratio sebesar 1,86 dan quick ratio di angka 1,79, mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Debt to equity ratio tercatat 0,65, menunjukkan bahwa porsi utang perusahaan relatif rendah dibandingkan ekuitas, yang mengisyaratkan manajemen utang yang cukup baik.
Dari sisi profitabilitas, BMHS mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 0,12 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 0,25 persen. Catatan ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset dan ekuitas yang dimilikinya masih terbatas.
Gross profit margin yang cukup tinggi sebesar 45,02 persen menandakan efisiensi dalam biaya produksi, namun operating profit margin dan net profit margin masing-masing hanya sebesar 5,13 pesen dan 0,86 persen.(*)