Meski demikian, MIND ID mengungkapkan kontribusi kepada negara —yang mencakup penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pajak lainnya selain royalti, royalti, dan pajak penghasilan (PPh) badan— mengalami penurunan signifikan.
Total setoran grup MIND ID ke negara pada 2023 mencapai Rp49,69 triliun. Angka ini turun 14,59 persen secara tahunan (yoy) dari Rp58,18 triliun pada 2022.
Penambang pelat merah dalam MIND ID meliputi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Timah Tbk (TINS), dengan anggota non-BUMN adalah PT Freeport Indonesia (PTFI).
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyatakan penurunan kontribusi pada 2023 sejalan dengan koreksi harga komoditas tambang dalam grup MIND ID.
“Kami mengalami sedikit penurunan pada 2023 mencapai Rp49,69 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya sebagian harga komoditas tambang di dalam grup MIND ID,” ujar Hendi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/6/2024).
Hendi menjelaskan, penurunan harga komoditas terjadi pada batu bara, timah, dan feronikel.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Desember sebesar US$22,41 miliar. Sepanjang 2023, nilai ekspor mencapai US$258,82 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan 2022, yang mencatatkan US$291,98 miliar, menyebabkan ekspor terkontraksi 11,33 persen pada 2023.
Pada Senin 15 Januari 2024 lalu, Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengungkapkan total ekspor migas sepanjang 2023 adalah US$15,92 miliar atau turun 0,47 persen. Sedangkan total ekspor non-migas adalah US$242,9 miliar atau turun 11,96 persen.
“Penurunan nilai sektor nonmigas secara kumulatif terjadi di seluruh sektor,” ujar Pudji.
Ia menjelaskan, sektor nonmigas yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor pertambangan sebesar 20,68 persen. Hal ini sejalan dengan penurunan harga beberapa komoditas pertambangan di pasar global.
Selain itu, kontribusi MIND ID atas dividen interim 2023 adalah Rp7,45 triliun. Angka ini meningkat 733 persen dari Rp900 miliar pada 2022.
Hendi menyatakan, kinerja laba bersih sejalan dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang naik 10 persen yoy menjadi Rp40,3 triliun pada 2023 dari Rp36,7 triliun pada 2022.
Pertumbuhan aset juga tercatat sebesar 13 persen yoy menjadi Rp259,2 triliun pada 2023 dari Rp229,3 triliun pada 2022. Selain itu, ekuitas meningkat 18 persen yoy menjadi Rp129,6 triliun pada 2023 dari Rp110,2 triliun pada 2022.
PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), holding BUMN sektor pertambangan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp27,5 triliun pada 2023. Laba ini naik 22 persen dari Rp22,5 triliun pada 2022.
Namun, kontribusi MIND ID kepada negara — termasuk PNBP, pajak, royalti, dan PPh badan — menurun. Total setoran grup ke negara pada 2023 adalah Rp49,69 triliun, turun 14,59 persen dari Rp58,18 triliun pada 2022.
MIND ID mencakup PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, menjelaskan penurunan kontribusi ini sejalan dengan koreksi harga komoditas tambang. “Kami mengalami sedikit penurunan pada 2023 mencapai Rp49,69 triliun. Ini karena turunnya harga komoditas tambang dalam grup MIND ID,” ujar Hendi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin 3 Juni 2024 kemarin.
Menurut BPS, nilai ekspor Indonesia pada Desember mencapai US$22,41 miliar. Sepanjang 2023, total ekspor adalah US$258,82 miliar, lebih rendah dari US$291,98 miliar pada 2022, sehingga ekspor terkontraksi 11,33 persen pada 2023.
Pada Senin 15 Januari 2024 lalu, Deputi Kepala BPS Pudji Ismartini melaporkan total ekspor migas 2023 adalah US$15,92 miliar, turun 0,47 persen, dan ekspor non-migas US$242,9 miliar, turun 11,96 persen.
“Sektor nonmigas secara kumulatif mengalami penurunan, terutama sektor pertambangan sebesar 20,68 persen,” jelas Pudji dalam konferensi pers di kantor BPS.
Kontribusi MIND ID atas dividen interim 2023 adalah Rp7,45 triliun, meningkat 733 persen dari Rp900 miliar pada 2022.
Laba bersih sejalan dengan EBITDA yang naik 10 persen yoy menjadi Rp40,3 triliun pada 2023 dari Rp36,7 triliun pada 2022. Aset juga tumbuh 13 persen yoy menjadi Rp259,2 triliun pada 2023 dari Rp229,3 triliun pada 2022. Ekuitas naik 18 persen yoy menjadi Rp129,6 triliun pada 2023 dari Rp110,2 triliun pada 2022.
MIND ID, Holding Industri Pertambangan, mencetak kinerja positif pada 2023. Anggotanya meliputi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:ANTM",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Antam mencatat laba periode berjalan Rp2,85 triliun pada Januari-September 2023, tumbuh 8 persen dari Rp2,63 triliun pada periode yang sama tahun lalu. EBITDA Antam pada September 2023 sebesar Rp5,40 triliun.
“EBITDA Antam pada 9 bulan pertama 2023 menunjukkan konsistensi pencapaian perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).
Arus kas bersih dari aktivitas operasional pada September 2023 tumbuh 93 persen menjadi Rp3,98 triliun dibandingkan Rp2,06 triliun pada September 2022. Saldo kas dan setara kas mencapai Rp7,54 triliun, tumbuh 63 persen dari Rp4,62 triliun pada akhir 9M22. Antam mencatat penjualan bersih Rp30,90 triliun pada 9M23, dengan 86 persen penjualan domestik atau Rp26,69 triliun. Produksi emas mencapai 908 kg dengan penjualan 19.460 kg pada 9M23.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkatkan produksi batu bara hingga 31,9 ton dalam sembilan bulan pertama 2023, naik 15 persen dari 2022. Volume penjualan batu bara naik 15 persen menjadi 27,0 juta ton. Realisasi DMO PTBA tercatat 51 persen, dengan penjualan ekspor batu bara 11,2 juta ton, naik 24 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan mencapai Rp2,8 triliun dengan total pendapatan Rp27,7 triliun. Total aset PTBA sebesar Rp36 triliun hingga 30 September 2023.