KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) optimistis menatap sisa tahun ini. Perusahaan yakin bisa mencapai target dan melampaui tantangan yang dihadapi.
Head of Corporate Communication Erajaya Group Djunadi Satrio, berkeyakinan jika strategi yang dijalankan ERAA bisa menuntun perusahaan meraih hasil positif di akhir 2024 ini. Meski terdapat tantangan di depan, Djunadi menyatakan ERAA berada di jalur yang tepat untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan.
"Kami tetap optimis dan bersemangat menatap sisa tahun ini dengan strategi yang telah kami terapkan dan komitmen tim kami," kata Djunadi kepada Kabar Bursa, Selasa, 10 September 2024.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini mencapai 47,85 juta jiwa pada 2024 atau setara dengan 17,13 persen proporsi masyarakat. Jumlah itu menurun dibandingkan 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa atau setara 21,45 persen dari total penduduk.
"Kami terus bekerja keras untuk memastikan pencapaian target dan akan tetap fleksibel dalam penyesuaian yang diperlukan," ungkap Djunadi.
Catatkan Laba Bersih Melonjak 14,2 Persen
PT Erajaya Swasembada, Tbk (ERAA) mengumumkan laporan keuangan untuk periode enam bulan pertama di 2024 atau semester I tahun ini. Perseroan menjelaskan pencapaian positif berupa kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 14,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Hal tersebut melanjutkan momentum pertumbuhan pada kuartal I-2024. Pertumbuhan profitabilitas ini didukung oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 14,6 persen yoy sehingga laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp523,6 miliar.
Secara rinci, perseroan menerangkan penjualan bersih tercatat sebesar Rp33,1 triliun atau meningkat 14,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp28,9 triliun. Sejalan dengan peningkatan penjualan, laba kotor tercatat tumbuh 16,2 persen menjadi Rp3,6triliun, dengan margin laba kotor sebesar 10,8 persen.
Adapun laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 14,2 persen, menjadi Rp523,6 miliar.
Berdasarkan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Juni 2024, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp268 miliar atau Rp17 per lembar saham yang sudah didistribusikan pada 19 Juli 2024.
Hasan Aula, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, mengatakan perseroan menikmati hasil positif selama satu semester berkat sejumlah inisiatif untuk meningkatkan optimalisasi produktivitas gerai yang sudah dibuka dalam dua tahun terakhir.
“Dalam waktu yang sama, kami juga memastikan portofolio produk yang ditawarkan melalui jaringan gerai, khususnya handset dan aksesoris. Keduanya bisa menjawab beragam kebutuhan gaya hidup dari pelanggan setia, termasuk juga memanfaatkan momentum seperti tahun ajaran baru sekolah,” ungkapnya, Rabu, 31 Juli 2024.
Dari sisi lainnya, segmen yang berkontribusi paling besar untuk angka penjualan bersih berasal dari telepon selular dan tablet, yaitu sebesar 82 persen. Kontribusi tersebut diikuti oleh segmen aksesoris dan lainnya sebesar 12 persen, segmen komputer dan peralatan elektronik lainnya sebesar 4 persen, serta segmen produk operator sebesar 2 persen.
Perseroan dalam dua hingga tiga tahun terakhir terus mengembangkan portofolio bisnis dengan memperkenalkan merek ritel baru serta ekspansi jaringan gerai. Contohnya adalah dua merek ritel baru di bawah vertikal bisnis Erajaya Food & Nourishment yakni Bacha Coffee dan Curry Up.
Bacha Coffee merupakan luxury coffee retail & restaurant dari Maroko dengan gerai pertama yang dibuka di Plaza Senayan, Jakarta, sementara Curry Up adalah merek ritel lokal yang berfokus pada menu kari dengan gerai pertama berlokasi di ASHTA District 8, Jakarta.
Selama semester I 2024, perseroan telah membuka 123 gerai baru dari target pembukaan 200 gerai sepanjang tahun 2024. Hingga 30 Juni 2024, Erajaya Group telah memiliki 2.113 gerai ritel yang beroperasi di Indonesia, Malaysia dan Singapura serta didukung oleh 78 pusat distribusi danlebih dari 53.000 gerai ritel pihak ketiga.
Serapan belanja modal perseroan selama satu semester mencapai Rp348 miliar sementara serapan pada periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai Rp472 miliar.
Belanja modal lebih banyak digunakan untuk keperluan perluasan jaringan ritel.Selain pencapaian bisnis, perseroan berhasil meraih sertifikat Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menjadi pengakuan atas praktek bisnis yang berintegritas dan akuntabel. Sertifikat ini menjadi pengakuan atas kontribusi yang diberikan Erajaya Group bagi perekonomian nasional.
Sebelumnya, perseroan juga optimistis penjualan smartphone flagship akan tetap moncer tahun ini. ERAA mencatat tren positif selama semester I tahun 2024 dengan berbagai merek smartphone, seperti Infinix, Samsung, Tecno, Vivo, dan Xiaomi, yang merilis produk flagship di pasar Indonesia.
Strategi ERAA di Tengah Menurunnya Kelas Menengah
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memiliki strategi khusus guna menghadapi menurunnya kelas menengah di Indonesia. Head of Corporate Communication Erajaya Group Djunadi Satrio, menyatakan ERAA telah menerapkan sejumlah cara untuk melewati kondisi ini. Salah satu strateginya ialah fokus pada inovasi dan adaptasi.
“Untuk memastikan bahwa kami terus memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan kami,” ujar Djunadi kepada Kabar Bursa, Selasa, 10 September 2024.
Emiten ritel ini juga memperkuat kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan dan memanfaatkan peluang baru. Djunadi menegaskan, ERAA tetap berkomitmen pada efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang bijaksana untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan.
“Selain itu, strategi kami meliputi diversifikasi produk dan layanan, serta memperkuat jaringan kemitraan kami,” ungkap dia.(*)