KABARBURSA.COM - PT Wir Asia Tbk (WIRG) mencatatkan peningkatan laba bersih pada semester pertama 2024, meskipun terdapat penurunan di beberapa pos aset. Menariknya, perusahaan yang menjalankan bisnis Artificial Intelligence (AI) ini mencatat banyak aset tak berwujud dalam laporan keuangannya. Artikel ini menyajikan data untuk menelusuri lebih jauh rincian kinerja keuangan perusahaan selama enam bulan pertama tahun ini.
Dominasi Aset Gaib
WIRG melaporkan adanya penurunan total aset sebesar 3,2 persen, dari Rp1,12 triliun pada akhir Desember 2023 menjadi Rp1,09 triliun pada akhir Juni 2024. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh turunnya piutang usaha dari pihak ketiga sebesar 24,2 persen. Meskipun terjadi penurunan pada aset total, WIRG justru mengalami peningkatan signifikan pada aset tak berwujud alias ‘aset gaib’ karena kontribusinya yang mencapai 40,4 persen dari total aset, atau senilai Rp441,1 miliar. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 17,5 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Selain aset tak berwujud, piutang usaha tercatat sebagai komponen signifikan lainnya, mencapai Rp301,8 miliar atau 27,7 persen dari total aset. Namun, jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 24,2 persen. Di sisi lain, kas dan setara kas perusahaan juga menyusut sebesar 7,6 persen, menjadi Rp114,0 miliar atau 10,5 persen dari total aset.
Liabilitas Turun, Utang Pajak Naik
WIRG juga melaporkan penurunan total liabilitas sebesar 22,7 persen, dari Rp411,5 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp318,1 miliar pada akhir Juni 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha kepada pihak ketiga. Meski begitu, utang pajak perusahaan justru naik sebesar 30,9 persen, mencapai Rp171,5 miliar atau 15,7 persen dari total aset.
Beban aktual WIRG juga mengalami peningkatan sebesar 9,2 persen menjadi Rp35,2 miliar, sementara pinjaman dari pihak ketiga naik 21,4 persen menjadi Rp28,8 miliar. Di sisi lain, utang usaha kepada pihak ketiga mengalami penurunan drastis sebesar 87,1 persen, menjadi Rp20,4 miliar.
Piutang Menurun
Piutang usaha WIRG mengalami penurunan sebesar 24,2 persen, dari Rp397,9 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp301,8 miliar pada akhir Juni 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan piutang dari pihak ketiga. Adapun piutang terbesar berasal dari PT Dala Tagar Inovasi sebesar Rp24,9 miliar, diikuti oleh PT Temu Lintang Makmur dengan nilai Rp23,4 miliar.
Selain itu, persediaan perusahaan juga mencatat penurunan yang cukup tajam sebesar 62 persen, dari Rp2,6 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp1 miliar pada akhir Juni 2024. Penurunan ini mengindikasikan adanya efisiensi yang dilakukan perusahaan dalam mengelola persediaan.
Peningkatan Laba Bersih
Meskipun mengalami penurunan pada beberapa komponen aset, WIRG mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2 persen, dari Rp1,24 triliun pada semester pertama 2023 menjadi Rp1,27 triliun pada semester pertama 2024. Peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan produk digital dan promosi/iklan melalui platform interaktif.
Revenue terbesar diperoleh dari penjualan produk digital yang mencapai Rp875,7 miliar atau 68,7 persen dari total revenue, naik 2,4 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, penjualan barang mengalami penurunan sebesar 1,3 persen menjadi Rp182,6 miliar. Di sisi lain, promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan mencatatkan kenaikan sebesar 7,1 persen, menjadi Rp109,8 miliar.
Laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 51,3 persen, dari Rp34,7 miliar pada semester pertama 2023 menjadi Rp52,4 miliar pada semester pertama 2024. Laba bersih ini sebagian besar diatribusikan kepada pemilik entitas yang mencapai Rp45,0 miliar, meningkat 39,1 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Penurunan Arus Kas
Meskipun laba bersih meningkat, WIRG mencatatkan penurunan arus kas operasional sebesar 51,5 persen, dari Rp96,9 miliar pada semester pertama 2023 menjadi Rp47,0 miliar pada semester pertama 2024. Penurunan arus kas ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran kepada pemasok, yang juga berdampak pada penurunan cadangan kas perusahaan sebesar 7,6 persen menjadi Rp114,0 miliar.
Selain itu, beban umum dan administrasi perusahaan berhasil ditekan, turun sebesar 19,1 persen dari Rp79,4 miliar pada semester pertama 2023 menjadi Rp64,3 miliar pada semester pertama 2024. Penurunan ini mencerminkan efisiensi biaya operasional yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan dominasi aset tak berwujud dan penurunan di beberapa aspek penting lainnya, WIRG menunjukkan dinamika yang kompleks dalam laporan keuangan semester pertama 2024. Sementara itu, peningkatan laba bersih, penurunan arus kas, dan liabilitas yang signifikan perlu menjadi perhatian lebih lanjut bagi para pemegang saham dan investor.
PT Wir Asia Tbk (WIRG) mencatatkan peningkatan laba bersih pada semester pertama 2024 meskipun mengalami penurunan pada beberapa komponen aset, terutama piutang usaha dan kas. Perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) ini menunjukkan peningkatan signifikan pada aset tak berwujud, yang kini menyumbang lebih dari 40 persen dari total aset perusahaan. Meskipun liabilitas perusahaan turun, ada peningkatan pada utang pajak dan beberapa beban aktual.
Pendapatan WIRG juga mengalami sedikit peningkatan, terutama dari penjualan produk digital dan promosi melalui platform interaktif, yang berkontribusi pada kenaikan laba bersih sebesar 51,3 persen. Namun, arus kas operasional perusahaan turun drastis akibat peningkatan pembayaran kepada pemasok, yang juga berdampak pada penurunan cadangan kas.
Meskipun demikian, WIRG berhasil menekan beban umum dan administrasi, menunjukkan efisiensi dalam operasionalnya. Kombinasi dari peningkatan laba bersih dan dinamika keuangan lainnya menciptakan kompleksitas yang perlu dicermati oleh para pemegang saham dan investor.(*)