Logo
>

Laba ITMG Tergerus Nyaris 60 Persen di Semester I

Ditulis oleh Syahrianto
Laba ITMG Tergerus Nyaris 60 Persen di Semester I

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan kinerja keuangannya untuk semester I 2024.

    Selama enam bulan pertama tahun 2024, ITMG mencatat laba bersih sebesar USD129,07 juta, atau setara dengan Rp2,11 triliun (menggunakan kurs Jisdor 30 Juni 2024 sebesar Rp16.394 per dolar AS).

    Pendapatan perusahaan mencapai USD1,04 miliar, turun 19,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD1,29 miliar.

    Dalam keterangan resminya, ITMG menyebutkan bahwa volume penjualan batu bara mencapai 10,8 juta ton, naik 9 persen dibandingkan tahun lalu.

    Namun, harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) turun 27 persen year-on-year akibat normalisasi harga batu bara. Penurunan harga jual ini berdampak pada penurunan pendapatan ITMG.

    ITMG mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar USD774,2 juta, turun 7,93 persen dari USD840,9 juta pada semester I 2023. Meskipun beban pokok pendapatan menurun, laba kotor ITMG turun 39,94 persen menjadi USD275,2 juta dari USD458,2 juta pada semester I 2023.

    Hasil tersebut menyebabkan laba bersih ITMG turun 57,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari USD306,9 juta menjadi USD129,07 juta.

    Pada akhir Juni 2024, total aset ITMG tercatat turun 1 persen year-to-date menjadi USD2,16 miliar dari USD2,18 miliar pada akhir tahun 2023. Namun, saldo kas meningkat sebesar 3 persen year-to-date menjadi USD877 juta dari USD851 juta pada akhir 2023, mewakili 41 persen dari total aset.

    Total liabilitas ITMG turun menjadi USD385 juta pada semester I 2024, dibandingkan dengan USD399 juta pada akhir 2023. Sementara itu, ekuitas ITMG tercatat mencapai USD1,77 miliar, menurun dari USD1,78 miliar pada 31 Desember 2023.

    Kuartal Pertama 2024

    PT Indo Tambangraya Megah Tbk melaporkan laba bersih sebesar USD61,60 juta, atau sekitar Rp977,82 miliar (menggunakan kurs Jisdor Rp15.873) untuk kuartal I 2024. Laba bersih ini mengalami penurunan drastis sebesar 66,28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan laba bersih sebesar USD182,71 juta. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan.

    Selama kuartal I 2024, ITMG membukukan pendapatan bersih sebesar USD489,23 juta, atau setara dengan Rp7,76 triliun, yang turun 28,63 persen dari pendapatan tahun lalu yang sebesar USD685,58 juta. Pendapatan ini didominasi oleh penjualan batu bara sebesar USD454,40 juta, dengan pendapatan dari jasa sebesar USD909.000. Pelanggan utama yang memberikan kontribusi lebih dari 10 persen terhadap pendapatan ITMG antara lain Marubeni Corporation dan Shenhua Hong Kong International Trading Ltd.

    Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan menjadi USD369,87 juta, atau setara dengan Rp5,86 triliun. Beban pokok ini turun 11,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD418,67 juta. Akibatnya, laba kotor ITMG tercatat sebesar USD119,36 juta, yang lebih rendah dibandingkan dengan laba kotor kuartal I 2023 sebesar USD266,91 juta.

    Dalam hal liabilitas, ITMG mencatat total kewajiban sebesar USD572,37 juta, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD467,76 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar USD104,60 juta. Total ekuitas perusahaan tercatat sebesar USD1,71 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang sebesar USD1,78 miliar. Sementara itu, total aset perusahaan tercatat sebesar USD2,28 miliar.

    Bisnis Anak Usaha ITMG

    Anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Cahaya Power Indonesia atau CPI, bekerja sama dengan PT Nirvana Wastu Pratama (NWP) untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di beberapa pusat perbelanjaan.

    Nirvana Wastu Pratama dan CPI berkolaborasi untuk memasang panel surya atap di beberapa mal, seperti The Park Sawangan, Depok, dan The Park Kendari, Sulawesi Tenggara pada fase pertama, serta di Citimall Kalimantan pada fase kedua.

    Nantinya, ketiga mal tersebut akan dipasangi panel surya atap hingga 10 sampai 15 MWp. Dengan langkah tersebut, NWP berharap dapat mengurangi emisi karbon sekitar 500.000 ton CO2, setara dengan penyerapan karbon oleh sekitar 15 juta pohon selama 25 tahun.

    Direktur Utama & CEO NWP Property Kevin Kow mengatakan pihaknya telah mengembangkan budaya keberlanjutan yang kuat dalam operasi perusahaan dan berkomitmen untuk terus meningkatkan standar efisiensi energi.

    “Perjanjian ini juga menyoroti komitmen kami untuk mendukung target energi bersih pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam pernyataannya.

    CPI akan menggunakan solusi energi berbasis surya paling maju dalam industri sambil menerapkan standar keamanan tertinggi, dengan perkiraan umur produk hingga 25 tahun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.