KABARBURSA.COM - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF), perusahaan milik putra Tommy Soeharto, mengalami penurunan laba bersih pada semester I 2024 meskipun pendapatannya mengalami sedikit peningkatan.
Menurut laporan keuangan terbaru, laba bersih GOLF tercatat sebesar Rp8,77 miliar, yang menunjukkan penurunan signifikan sebesar 42,01 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp15,13 miliar.
Sementara itu, pendapatan GOLF hingga semester I-2024 mencapai Rp63,49 miliar, naik tipis sebesar 0,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun ada kenaikan, peningkatan ini tidak cukup signifikan untuk mengimbangi penurunan laba bersih.
Pendapatan perusahaan sebagian besar berasal dari tiga segmen utama. Segmen golf memberikan kontribusi terbesar dengan pendapatan sebesar Rp46,43 miliar, diikuti oleh segmen restoran yang mencatat pendapatan sebesar Rp11,73 miliar. Selain itu, pendapatan dari sumber lain-lain juga tercatat sebesar Rp5,32 miliar.
Namun, meskipun ada peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan GOLF meningkat menjadi Rp27,66 miliar pada Juni 2024, dibandingkan dengan Rp25,79 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan biaya ini berkontribusi pada penurunan laba kotor perusahaan sebesar 4,86 persen menjadi Rp35,82 miliar, dibandingkan dengan Rp37,66 miliar pada semester pertama 2023.
Selain itu, peningkatan beban penjualan serta beban umum dan administrasi turut mempengaruhi penurunan laba usaha GOLF. Laba usaha pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp13,87 miliar, turun dari Rp19,69 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban penjualan meningkat menjadi Rp1,39 miliar dari Rp797 juta, sementara beban umum dan administrasi naik menjadi Rp20,55 miliar dari Rp17,17 miliar.
Meskipun mengalami tekanan pada profitabilitas, GOLF mencatat sedikit peningkatan dalam total asetnya. Per Juni 2024, total aset GOLF mencapai Rp7,77 triliun, sedikit naik dari Rp7,76 triliun pada akhir Desember 2023. Ekuitas juga mengalami kenaikan tipis menjadi Rp7,59 triliun dari Rp7,58 triliun di akhir tahun lalu.
Namun, posisi kas dan setara kas perusahaan mengalami penurunan yang signifikan. Pada akhir Juni 2024, kas dan setara kas tercatat sebesar Rp42,93 miliar, turun cukup drastis dibandingkan dengan Rp65,18 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan pada likuiditas perusahaan, yang mungkin dipengaruhi oleh peningkatan beban operasional dan investasi yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, meskipun PT Intra Golflink Resorts Tbk berhasil meningkatkan pendapatan secara marginal, berbagai tantangan dalam biaya operasional dan pengelolaan keuangan telah berdampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan selama paruh pertama tahun 2024.
Marketing Sales
GOLF berhasil meraih marketing sales sebesar Rp111 miliar dari penjualan rumah mewah di The Links Golf Villa, yang terletak di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Direktur Utama Intra Golflink Resorts, Dwi Febri Astuti, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, perusahaan telah sukses menjual 16 dari total 24 unit rumah mewah yang tersedia di cluster I The Links Golf Villa. Dari jumlah tersebut, 13 unit rumah telah resmi terjual dengan total nilai marketing sales sebesar Rp90,3 miliar, sementara tiga unit lainnya sedang dalam tahap pemesanan dengan nilai sekitar Rp20,7 miliar.
Dengan dibukanya marketing gallery, manajemen GOLF optimistis bahwa minat calon pembeli akan meningkat karena mereka dapat langsung merasakan kenyamanan lingkungan di The Links Golf Villa.
"Kami berharap seluruh unit dapat terjual habis lebih cepat, bahkan sebelum peletakan batu pertama atau groundbreaking dimulai," ujar Dwi.
Pada awalnya, perusahaan menargetkan agar semua unit di cluster I habis terjual pada akhir tahun 2024. Proses pembangunan awal atau peletakan batu pertama untuk The Links Golf Villa cluster I direncanakan akan dimulai pada November 2024 dan ditargetkan selesai pada kuartal II tahun 2026.
Nilai pra-penjualan untuk cluster I di 'The Links Golf Villa' diperkirakan akan lebih tinggi dari proyeksi awal. Hal ini dikarenakan para pembeli menggunakan fasilitas pembayaran secara cicilan kepada perusahaan dengan harga yang 5-9 persen lebih tinggi daripada harga jual tunai.
"GOLF memperkirakan nilai pra-penjualan untuk The Links Golf Villa cluster I ini dapat mencapai Rp175 miliar, lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal sebesar Rp165 miliar," tambah Dwi.
Sebagai informasi tambahan, The Links Golf Villa adalah satu-satunya kompleks perumahan di Bali yang berada dalam area lapangan golf.
Untuk cluster I, GOLF melalui anak perusahaannya, PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), akan membangun 24 unit villa di atas lahan seluas 1,1 hektare yang terletak di sisi kanan Hole 3 lapangan golf milik NKG. Setiap unit rumah memiliki luas tanah yang bervariasi, mulai dari 220 meter persegi hingga 600 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 145 meter persegi.
Harga unit rumah mewah ini berkisar antara Rp5,9 miliar hingga Rp12,6 miliar. Tingginya minat dari calon pembeli membuat manajemen GOLF bergerak cepat untuk memanfaatkan momentum ini. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.