Logo
>

Lagi, Rekomendasi Beli Saham BBRI di Tengah Rencana Buyback Rp3 triliun

Ditulis oleh Yunila Wati
Lagi, Rekomendasi Beli Saham BBRI di Tengah Rencana Buyback Rp3 triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pergerakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI saat ini tengah menjadi perhatian pasar lantaran adanya tanda-tanda awal potensi reversal bullish, meskipun tren jangka panjangnya masih cenderung bearish.

    Dalam riset yang dilakukan Rita Efendy dari Indonesia Investment Education, dikutip Senin, 3 Februari 2025, untuk memastikan arah pergerakan BBRI selanjutnya, investor perlu memperhatikan level kunci dan konfirmasi breakout di atas level psikologis 4.300.

    Jika breakout tersebut terjadi, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk membuka posisi buy, dengan target harga (TP) yang menarik di kisaran 4.470 dan 4.700. Namun, manajemen risiko tetap menjadi kunci, dengan stop loss (SL) yang disarankan di level 4.150 dan 4.000.

    Salah satu indikator teknis yang patut diperhatikan adalah pergerakan harga relatif terhadap Moving Average (MA). Saat ini, harga BBRI sedang mencoba melakukan breakout di atas MA 50 (garis merah), yang bisa dianggap sebagai sinyal awal bullish.

    Namun, untuk mengonfirmasi kekuatan sinyal ini, harga perlu menembus dan bertahan di atas level tersebut. Di sisi lain, harga masih berada di bawah MA 100 (garis biru) dan MA 200 (garis hijau), yang menunjukkan bahwa tren jangka panjang masih cenderung bearish.

    Oleh karena itu, meskipun ada potensi reversal, investor perlu bersabar menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.

    Level 4.300 menjadi kunci utama dalam analisis ini. Jika harga berhasil menembus dan menutup di atas level tersebut, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk membuka posisi buy. Target harga pertama berada di 4.470, dan jika momentum bullish terus berlanjut, target berikutnya adalah 4.700.

    Kedua level ini menjadi area potensial untuk mengambil profit, tergantung pada kekuatan pergerakan harga. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan manajemen risiko. Stop loss disarankan di level 4.150 dan 4.000, yang berfungsi sebagai batas aman jika pergerakan harga tidak sesuai dengan harapan.

    Meskipun sinyal teknis menunjukkan potensi reversal, investor juga perlu mempertimbangkan faktor fundamental dan kondisi makroekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan saham BBRI.

    Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kinerja BBRI sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, suku bunga, dan kebijakan moneter. Oleh karena itu, meskipun sinyal teknis menunjukkan peluang buy, keputusan investasi sebaiknya didukung oleh analisis fundamental yang komprehensif.

    Secara keseluruhan, saham BBRI menawarkan peluang menarik bagi investor yang mampu membaca sinyal teknis dengan cermat. Potensi reversal bullish, terutama jika harga berhasil menembus 4.300, bisa menjadi momen yang tepat untuk masuk ke pasar.

    Namun, investor perlu tetap disiplin dalam mengelola risiko, dengan menetapkan target harga dan stop loss yang jelas. Dengan kombinasi analisis teknis dan fundamental yang matang, BBRI dapat menjadi pilihan yang menarik dalam portofolio investasi.

    Rencana Buyback Rp3 Triliun

    Rekomendasi saham ini memang cukup menarik, apalagi di tengah rencana buyback saham yang akan dilakukan oleh BBRI dengan dana besar, yaitu mencapai Rp3 Triliun. Buyback ini akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Terbuka.

    Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Minggu, 2 Februari 2025, manajemen BRI menyatakan bahwa aksi korporasi ini akan dilakukan baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa, dengan metode bertahap maupun sekaligus. Pelaksanaan buyback akan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Maret 2025.

    Dana buyback akan bersumber dari kas internal perusahaan, dengan tetap mempertimbangkan kondisi likuiditas dan permodalan agar tidak mengganggu stabilitas keuangan BRI. Manajemen juga memastikan bahwa langkah ini akan mematuhi seluruh ketentuan peraturan yang berlaku.

    Sejalan dengan rencana buyback, harga saham BRI pada perdagangan 31 Januari 2025 mengalami kenaikan 2,43 perseb, ditutup di level Rp4.220. Hal ini mencerminkan respons positif pasar terhadap kebijakan perusahaan.

    Jika disetujui dalam RUPST, pelaksanaan buyback akan dimulai pada 12 Maret 2025 dan berlangsung hingga 11 Maret 2026.

    Langkah buyback ini dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, sekaligus mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek bisnis BRI ke depan. Dengan fundamental yang solid dan strategi yang jelas, aksi korporasi ini berpotensi memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun para investor.

    Pengalihan Saham Hasil Buyback

    Berita terbaru dari BBRI, pada 24 Januari 2025, perusahaan berhasil menyelesaikan proses pengalihan 16,4 juta saham treasuri yang diperoleh melalui program buyback yang dilakukan pada 12 Juni 2020.

    Saham-saham tersebut telah dialihkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp2.881,34 per lembar, yang menjadikan total nilai transaksi sekitar Rp47,25 miliar. Keputusan pengalihan saham ini merupakan langkah strategis yang ditempuh oleh BRI sebagai bagian dari program kepemilikan saham pekerja.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, mengonfirmasi bahwa pengalihan saham tersebut telah dilaksanakan dengan sukses, menyelesaikan seluruh saham hasil buyback yang dilakukan pada periode 2020.

    Proses ini berlangsung sesuai dengan regulasi dan mekanisme pasar modal yang berlaku, yang memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam setiap transaksi yang dilakukan perusahaan.

    Dalam rangka memperlancar proses ini, BRI menggandeng BRI Danareksa sebagai pihak yang mendukung penuh transaksi pengalihan saham tersebut. Keberhasilan pengalihan saham treasuri ini mengindikasikan kesiapan BRI dalam mematuhi regulasi yang ada, serta menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan saham dan kepemilikan yang sehat dalam lingkungan pasar modal Indonesia.

    Langkah pengalihan saham ini bukan hanya mencerminkan pergerakan finansial yang strategis, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pekerja untuk memiliki bagian dari perusahaan, yang tentunya akan mempererat ikatan antara perusahaan dan karyawan.

    Mengingat besarnya jumlah saham yang dialihkan, serta nilainya yang mencapai lebih dari Rp47 miliar, pengalihan saham ini menjadi langkah signifikan dalam perjalanan BRI di pasar modal, sekaligus meningkatkan tingkat kepercayaan investor terhadap pengelolaan saham dan kebijakan keuangan yang diambil oleh perusahaan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79